46 identitas negatif seperti harapan-harapan bagi pendidikan yang rendah, komitmen
yang rendah, prestasi yang rendah pada kelas-kelas awal, pengaruh teman sebaya yang tidak dapat ditolak dan mempunyai pengaruh yang berat, kurangnya
pemantauan, dukungan, dan disiplin yang tidak efektif dari orang tua, serta kualitas lingkungan dengan tingginya kejahatan. Serta tidak kalah pentingnya,
yaitu kurangnya keterbukaan dan pendidikan tentang reproduksi sehat serta anggapan remaja bahwa orang tua mereka tidak akan memahami mereka,
menyebabkan semua keingintahuan mereka terhadap seks disembunyikan. Keingintahuan ini malah dibagi dan dicoba-coba dengan teman-teman yang
samasama tidak tahu tentang pendidikan seks dengan dalih kemandirian.
20
4.3 Data Pengetahuan Responden tentang Aborsi
Tabel 4.8. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan tentang Aborsi Variabel
Kategori Jumlah
Persentase Pengetahuan
Tinggi Sedang
Rendah 60
39 7
56,6 36,8
6,6 Total
106 100,0
Tabel 4.8. memperlihatkan sebaran tingkat pengetahuan responden tentang Aborsi. Diketahui sebanyak 60 responden 56,6 memiliki tingkat pengetahuan
yang tinggi, 39 responden 36,8 memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 7 responden 6,6 memiliki tingkat pengetahuan rendah.
Pengetahuan responden tentang Aborsi dihitung berdasarkan skor yang dijawab oleh reponden atas 9 pertanyaan dalam kuesioner. Skor nilai pengetahuan
responden tertinggi 8 dan nilai terendah 3. Untuk pengolahan lebih lanjut analisis, maka skor nilai pengetahuan responden tersebut dikategorikan menjadi
tiga kelompok, yaitu pengetahuan tinggi, sedang, dan rendah.
Tabel 4.9. Sebaran Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Pengetahuan tentang Aborsi
Pertanyaan Pengetahuan Jawaban
Jumlah Persentase
47 Tabel
4.9. memperlihatkan
sebaran jawaban
responden terhadap
pertanyaan pengetahuan tentang Aborsi. Sebanyak 72 responden 67,9 mengetahui bahwa definisi Aborsi adalah.... 83 responden 78,3 mengetahui
klasifikasi aborsi yaitu spontaneous dan provocatus. 63 responden 59,4 mengetahui definisi abortus provocatus criminalis. 101 responden 95,3
mengetahui tentang penyebab tersering aborsi yang dilakukan oleh remaja. 99 responden 93,4 mengetahui bahwa aborsi yang aman adalah aborsi yang di
bantu oleh tenaga medis yaitu dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Sebanyak 94 responden 88,7 mengetahui beberapa tindakan aborsi yang
beresiko tinggi seperti penggunaan ramuan, obat-obatan atau melakukan pijatan pada rahim. 102 responden 96,2 mengetahui akibatt yang ditimbulkan dari
tindakan aborsi seperti perdarahan, luka pada leher rahim maupun komplikasi dari 1. Definisi Aborsi
Benar Salah
72 34
67,9 32,1
Total 106
100,0 2. Klasifikasi Aborsi
Benar Salah
83 23
78,3 21,7
Total 106
100,0 3. Salah satu jenis aborsi
Benar Salah
63 43
59,4 40,6
Total 106
100,0 4. Penyebab aborsi pada remaja
Benar Salah
101 5
95,3 4,7
Total 106
100,0 5.
Pelaku Aborsi yang aman dengan indikasi medis
Benar Salah
99 7
93,4 6,6
Total 106
100,0 6. Tindakan aborsi beresiko tinggi
Benar Salah
94 12
88,7 11,3
Total 106
100,0 7. Akibat dari tindakan aborsi
Benar Salah
102 4
96,2 3,8
Total 106
100,0 8.
Dampak psikologis pada seseorang yang menjalani aborsi
Benar Salah
100 6
94,3 5,7
Total 106
100,0 9.
Aspek hukum di Indonesia mengenai Abortus provocatus criminalis
Benar Salah
48 58
45,3 54,7
Total 106
100,0
48 infeksi seperti infertilitas atau mandul. 100 responden 93,4 mengetahui bahwa
seseorang yang telah menjalani aborsi beresiko mengalami dampak psikologis seperti ketegangan mental, perasaan bersalah, depresi maupun stress. Sebanyak 48
responden 45,3 mengetahui bahwa tindakan aborsi yang sengaja dapat dihukum secara pidana menurut hukum yang berlaku di Indonesia. Dari jawaban
ini, menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah cukup mengetahui tentang aborsi dan hal yang terkait.
4.4 Data Sikap Responden terhadap Aborsi