Fragmentasi Nimotuzumab Pemurnian Fab’

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nimotuzumab sebelum dan sesudah dialisis memberikan puncak dengan r t berturut-turut pada 5,743 dan 5,737 menit. Puncak nimotuzumab dengan r t tersebut jika dibandingkan r t standar protein Tabel 4.1 maka BM nimotuzumab diperkirakan sekitar 150.000 Da. Kemurnian nimotuzumab sebelum dan setelah didialisis berdasarkan persentase luas puncak berurut-turut adalah 96,6 dan 100.

4.2 Fragmentasi Nimotuzumab

Fragmentasi antibodi monoklonal atau imunoglobulin seperti nimotuzumab men jadi Fab’ 2 dapat dilakukan dengan menginkubasi antibodi monoklonal atau imunoglobulin dengan pepsin, dimana pepsin memotong molekul antibodi monoklonal atau imunoglobulin pada sisi terminal-C hinge region untuk menghasilkan fragmen Fab’ 2 dan degradasi fragmen Fc Hermanson, 1996. Fragmentasi nimotuzumab untuk mendapatkan fragmen Fab’ 2 menggunakaan pepsin dilakukan selama 14 jam pada suhu 37 C Haryuni, et al., 2014. Proses fragmentasi kemudian dihentikan dengan tris HCl 10 mM pH 8 untuk inaktivasi pepsin. Hasil fragmentasi nimotuzumab dengan pepsin berupa Fab 2 dan Fc kemudian dicuplik dan dianalisis dengan SDS-PAGE dan KCKT untuk melihat profil nimotuzumab sebelum dan sesudah fragmentasi. Fragmen Fab’ 2 -niomotuzumab kemudian dimurnikan dengan kolom PD-10 Sephadex G-25 M.

4.3 Pemurnian Fab’

2 -Nimotuzumab Pemurnian Fab’ 2 -nimotuzumab dari Fc nimotuzumab dilakukan dengan kolom PD-10 yang merupakan kolom kromatografi eksklusi ukuran. Pada proses pemisahan dengan kolom kromatografi eksklusi ukuran, molekul dengan BM yang besar akan terbawa dengan eluen melewati sela-sela gel sehingga keluar terlebih dahulu dari kolom, sedangkan molekul dengan BM yang kecil akan terjebak masuk kedalam pori-pori gel sehingga keluar lebih belakangan Day Underwood, 2001. Berdasarkan prins ip tersebut Fab’ 2 -nimotuzumab akan turun terlebih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dahulu dibanding Fc nimotuzumab. Gambar 4.4. memperlihatkan cuplikan fraksi-fraksi hasil pemisahan Fab’ 2 -nimotuzumab dari Fc nimotuzumab dengan kolom PD-10 yang telah diberi pewarna protein. Gambar 4.3. Cuplikan fraksi-fraksi hasil pemisahan Fab’ 2 - nimotuzumab dan Fc nimotuzumab setelah diberi pewarna protein. Gambar 4.3. diatas memperlihatkan bahwa hanya fraksi 13, 14, dan 15 memberikan memberikan warna biru yang mengindikasikan keberdaan protein. Fraksi-fraksi ini kemudian dianalisis lebih lanjut dengan KCKT dan SDS-PAGE.

4.4 Analisis K