Radionuklida Lu-177 TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.6 Radionuklida

Radionuklida dalam bidang kedokteran sekitar 95 digunakan untuk diagnosa Aziz Suherman, 2013. Namun dengan berkembangnya penelitian, aplikasi radionuklida dalam terapi mulai berkembang pesat. Dalam terapi radiasi dikenal dua jenis teknik pemberian radiasi yaitu teleterapi radiasi eksternal yang menggunakan radiasi dari luar tubuh dan brakiterapi terapi radiasi jarak singkat dimana menggunakan sumber radioaktif yang ditanamkan di dekat kanker dalam tubuh pasien. Sifat radiasi ionisasi dapat berupa radiasi elektromagnetik sinar-X dan sinar gamma atau partikel partikel alfa, neutron, meson pi negatif dan ion berat. Secara klinik, terapi radiasi dengan radiasi elektron dan sinar beta elektron dihasilkan selama peluruhan inti paling bermanfaat. Untuk terapi secara in vivo, radionuklida yang banyak digunakan adalah pemancar- Sabiston, 1987; Rasjidi, 2009; Venkatesh Chakraborty, 2005. Pemilihan suatu radionuklida untuk suatu radiofarmaka sangat tergantung pada aplikasinya. Radiofarmaka untuk pencitraan digunakan radionuklida pemancar positron atau gamma dengan waktu paruh T ½ minimum. Radiofarmaka untuk terapi sementara itu pencitraan karakteristik peluruhan, jarak tembus dan energi dari partikel yang dipancarkan, lokalisasi yang spesifik, mudah diproduksi, farmakokinetik dan aktivitas jenis yang memadai Aziz Suherman, 2013; Leswara, 2007. Radionuklida untuk penandaan peptida dan antibodi harus memiliki kemurnian radiokimia dan kemurnian radionuklida yang sangat tinggi, dimana persyaratan kemurnian radiokimia yang baik biasanya adalah 95 - 100. Kemurnian radiokimia ini penting untuk mengetahui apakah sediaan tersebut berada dalam bentuk senyawa kimia seperti yang diinginkan atau tidak sehingga dapat memperkecil terjadinya penimbunan pada organ lain Nurlaila, 2007. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7 Lu-177

Salah satu radionuklida golongan lantanida yang saat ini banyak diteliti dan juga digunakan untuk terapi kanker adalah radionuklida 177 Lu. Studi literatur memperlihatkan saat ini setidaknya tidak kurang dari 30 macam senyawa bertanda 177 Lu telah digunakan dan atau dalam status uji klinis untuk penanganganan kanker colon, kanker tulang metastasis, limpoma non-Hodgkin dan kanker paru-paru Kadarisman, Herlina, Sriyono, 2011. Lu-177 mempunyai waktu paruh T 12 6,7 hari dimana ketika meluruh mengemisik an partikel - berenergi sedang dengan energi maksimum sebesar 497 keV 78 yang ideal untuk terapi tumor jaringan lunak. Kemampuan penetrasi emisi partikel - antara 0,04 sampai 1,8 mm sehingga dapat membunuh sekitar 4 sampai 180 sel tumor. 177 Lu juga me mancarkan radiasi β08 keV yang memungkin scintigraphy dan dosimetry. Toksisitas invivo dapat diminimalkan dengan cara meminimalkan pelepasan isotop dengan membuat 177 Lu sebagai kompleks logam yang stabil secara termodinamika dan kinetis untuk antibodi monoklonal mAb atau immunoprotein dengan bifunctional chelating agent Kassis, 2011; Gansow, 1991; Kadarisman, Herlina, Sriyono, 2011. .

2.8 Nimotuzumab