6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker
Sel abnormal terjadi karena kerusakan gen untuk mengontrol pertumbuhan, mitosis dan apoptosis sel yang berakumulasi menjadi tumor.
Kerusakan ini bisa disebabkan oleh bawaan atau hereditas yang diturunkan dari gen ayah atau ibu dan mutasi gen yang disebabkan dari lingkugan
seperti polusi, rokok, zat kimia dan lain-lain. Mutasi gen dapat menekan terjadinya proses apoptosis sehingga sel kanker tidak mengalami kematian
sel layaknya sel normal. Sel kanker dapat menyebar ke tempat atau organ tubuh lain melalui aliran darah dan sistem limphatik disebut metastasis dan
juga dapat langsung menginvasi jaringan di sekitarnya Galsky, 2010. Tumor atau neoplasma dibagi menjadi dua jenis yaitu benign dan
malignant tumor. Benign tumor merupakan tumor yang tidak bermetastasis dan menginvasi jaringan di sekitarnya. Sedangkan malignant
tumor yang juga disebut sebagai kanker dapat menginvasi dan bermetastasi sehingga dalam penangannya tidak bisa hanya dilakukan
operasi Copper, 1993.
2.2 Etiologi Kanker
Penyebab utama untuk terjadinya kanker pada manusia belum diketahui. Pada tahun 1775 Persival Pott, menemukan bahwa kanker
scrotum banyak dijumpai pada orang yang bekerja di pabrik yang memakai cerobong asap. Setelah dipelajari, ternyata hidrokarbon yang
berhasil diisolasi dari batu bara merupakan carcinogenic agent. Berbagai faktor penyebabnya antara lain :
1. Zat-zat karsinogenik
a. Kimia
Contoh zat kimia yang dihubungkan dengan terjadinya kanker yaitu : -
Benzene : Leukemia akut.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Jelaga batu bara: kanker kulit, laring, dan bronkhus.
b. Fisika
Karsinogenik fisik yang utama adalah radiasi ion. c.
Drug- Induced Cancer Contoh obat yang dihubungkan dengan terjadinya kanker yaitu:
- Alkilator seperti melphalan dan cyclophosphamide: leukemia dan
kanker kandung kemih. 2.
Virus-virus onkogenik Dua jenis virus yang dikenal dapat menyebabkan keganasan yaitu:
a. RNA virus : leukemia, sarkoma dan urinari papiloma serta kanker
payudara. b.
DNA virus dianggap sebagai penyebab kanker : Eipstein Barr virus, papilloma virus, Hepatitis B virus. Eipstein Barr virus
EBV dianggap sebagai penyebab dari kanker nasofaring. Hepatitis B virus berhubungan dengan hepatocelluler carcinoma
primer. 3.
Faktor herediter Beberapa kanker diturunkan secara autosomal dominant seperti
neuroblastoma rectum, kanker tiroid dan ada yang diturunkan secara autosomal recessive seperti xeroderma pigmentosa. Namun sulit
ditentukan apakah kanker terjadi karena faktor herediter sendiri atau karena kombinasi faktor-faktor lain seperti lingkungan, kebiasaan
hidup dan makanan. 4.
Faktor lingkungan Faktor lingkungan seperti polusi udara, kontaminasi air, proses
makanan termasuk pemakaian nitrat, nitrosamin untuk pengawetan daging serta sakarin, diduga mempunyai sifat karsinogen yang
potensial. 5.
Faktor sosio ekonom Walaupun belum diketahui dengan pasti, faktor sosial ekonomi
ternyata tampak mempengaruhi insidensi kanker. Kanker gaster dan cervix dijumpai lebih tinggi pada golongan sosio ekonomi rendah,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekitar tiga sampai empat kali lebih banyak daripada golongan sosio ekonomi menengah dan tinggi Pasaribu, 2006.
2.3 Antibodi