Sistem persediaan Biaya Dalam System Persediaan

Fungsi- fungsi dalam persediaan adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Indepedensi. Persediaan bahan diadakan agar departemen - departemen dan proses individual agar terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan yang tidak pasti. Permintaan pasar tidak dapat diduga dengan tepat, demikian pula dengan pasokan dari pemasok. Seringkali keduanya meleset dari perkiraan. Agar proses produksi dapat berjalan tanpa tergantung pada hal ini independen, maka persediaan harus mencukupi. 2. Fungsi ekonomis. Dalam kondisi tertentu, memproduksi dengan jumlah produksi tertentu lot akan lebih ekonomis daripada memproduksi secara berulang atau sesuai permintaan. 3. Fungsi antisipasi. Fungsi ini diperlukan untuk mengantisipasi perubahan permmintaan atau pasokan. Maka dari itu diperlukan persediaan produk agar tidak terjadi stock out. Keadaan yang lain adalah bila suatu ketika di perkirakan pasokan bahan baku akan terjadi kekurangan. 4. Fungsi fleksibilitas. Jika dalam proses produksi terdiri atas beberapa tahapan proses operasi dan kemudian terjadi kerusakan pada satu tahapan proses operasi, maka akan diperlukan untuk melakukan perbaikan.

2.1.4 Sistem persediaan

Sistem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelolah masukan-masukan yang sehubung dengan persediaan menjadi output, dimana untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar tertentu. Mekanisme system ini adalah pembuat serangkaian kebijakan yang memonitor tingkat persediaan, menentukan persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan harus dilakukan. Variable keputusan dalam pengendalian persediaan dapat diklasifikasikan kedalam variable kuantitatif dan variable kualitatif. Secara kuantitatif, variable keputusan pada pengendaliaan sistem persediaan adalah sebagai berikut: 1. Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan atau dibuat. 2. Kpan pemesanan dan pembuatan harus dilakukan. 3. Berapa jumlah persediaan pengaman. 4. Bagaimana mengendalikan persediaan. Secara kualitatif, masalah persediaan berkaitan dengan system pengoperasian persediaan yang akan menjamin kelancaran pengolahan persediaan adalah sebagai berikut. 1. Jenis barang apa yang dimiliki. 2. Dimana barang tersebut berada. 3. Berapa jumlah barang yang harus dipesan. 4. Siapa saja yang menjadi pemasok masing-masing item.

2.1.5 Biaya Dalam System Persediaan

Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat persediaan. Biaya tersebut antara lain sebagai berikut Nasution,2003 a. Biaya Pembelian Purchasing Cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang, besarnya sama dengan harga perolehan sediaan itu sendiri atau harga belinya. Pada bebrapa model pengendalian system persediaan, biaya tidak dimasukan sebagai dasar untuk membuat keputusan. b. Biaya Pengadaan Procurment Cost Dibedakan atas 2 jenis yaitu: b.1 Biaya pemesanan Ordering Cost adalah biaya yang harus dikelurkan untuk melakukan pemesanan ke pemasok, yang besarnya biasanya tidak dipengaruhi oleh jumlah pemesanan. Biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yamh timbul untuk mendatangkan barang dari pemasok. Biaya ini meliputi biaya pemrosesan pesanan, biaya ekspedisi, upah, biaya teleponfax, biaya dokumentasi atau transaksi, biaya pengepakan, biaya pemeriksaan, dan biaya lainnyayang tidak tergantung jumlah pesanan. b.2 Biaya Penyiapan set up cost adalah semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi. Biaya ini terjadi bila item persediaan diproduksi sendiri dan tidak membeli dari pemasok. Biaya ini meliputi biaya persiapan peralatan produksi, biaya mempersiapkan menyetel set up mesin, biaya mempersiapkan gambaran kerja, biaya mempersiapkan tenaga kerja langsung, biaya perencanaan dan penjadwalan produksi, dan biaya- biaya lain yang besarnya tidak tergantung pada jumlah item yang di produksi. c. Biaya Penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan dalam penangananpenyimpanan material, semi finished product, sub assembly, ataupu produk jadi. Biaya simpan tergantung dari lama penyimpanan dan jumlah yang disimpan. Biaya simpan biaanya dinyatakan dalam biaya unit per periode. Biaya penyiapan meliputi berikut ini: c.1 Biaya kesempatan. Penumpukan barang digudang berarti penumpukan modal. Padahal modal dapat diinvestasi pada tabungan atau bisnis lain. Biaya modal merupakan opportunity cost yang hilang karena penyimpanan persediaan. c.2 Biaya simpan. Biaya simpan adalah biaya sewa gudang, biaya asuransi dan pajak, biaya adimistrasi dan pemindahan, sera biaya kerusakan dan penyusutan. c.3 Biaya keusangan. Batrang yang disimpan dapat mengalami penurunan karena perubahan teknologi. d. Biaya Kekurangan Persediaan. Bila perusahaan kehabisan barang saat ada permintaan, maka akan terjadi stock out. Stock out menimbulkan kerugian berupa biaya akibat kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan atau kehilangan pelanggan yang kecewa pindah ke produk saingan. js Gambar 2.1 Biaya Biaya Dalam Persediaan Biaya Simpan Biaya Produksi atau pembelian Biaya Pesan atau Set Up Cost Biaya Stock Out BIAYA PERSEDIAAN TOTAL Gambar 2.2 Kurva Biaya Total Persediaan

2.1.6 Tujuan Pengendalian persediaan.

Dokumen yang terkait

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

5 30 63

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA.

6 34 21

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 12

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 2

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

1 1 7

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 10

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 1

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 5

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 12

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 2