5.1.4 Postur Kerja Aktual
Data postur kerja yang diamati adalah postur kerja aktual kegiatan pendempulan yang dijelaskan sebagai berikut:
1.
Pekerja Mengambil plat
Gambar 5.8 Pekerja Mengambil Plat
2.
Pekerja Mengambil Dempul
Gambar 5.9 Pekerja Mengambil Dempul
Universitas Sumatera Utara
3. Pekerja Melakukan Pendempulan
Gambar 5.10 Pekerja Melakukan Pendempulan
4.
Pekerja Menyusun ke dalam Rak
Gambar 5.11 Pekerja Menyusun ke Dalam Rak
Universitas Sumatera Utara
5.1.5 Antropometri Pekerja
Data yang dikumpulkan adalah dimensi tubuh pekerja di stasiun pendempulan yang berjenis kelamin pria di CV. Super Plates. Data antropometri
pekerja yang diukur untuk perancangan fasilitas kerja adalah: 1.
Tinggi siku berdiri TSB digunakan sebagai penentuan ukuran tinggi kursi. 2.
Tinggi siku dalam posisi duduk TSD digunakan sebagai penentuan ukuran tinggi kursi.
3. Lebar pinggul LP digunakan sebagai dasar penentuan ukuran lebar kursi
Data dimensi tubuh pekerja CV.Super Plates dapat dilihat pada Tabel 5.8
Tabel 5.8 Dimensi Tubuh Pekerja No
Nama Pekerja
TSB cm
TSD cm
LP cm
1 I
98 18,5
31
2
II 106
19 33
5
III 105
17 34
Sumber: Ha sil Pengukuran
Data dimensi tubuh pekerja CV. Super Plates tidak cukup sebagai acuan dalam perancangan fasilitas kerja usulan, sehingga dilakukan penambahan data
dimensi tubuh peserta pratikum Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja dapat dilihat pada Tabel 5.9
Tabel 5.9 Data Dimensi Tubuh Pekerja No
Nama TSB
cm TSD
cm LP
cm 1
Pekerja I 98
18,5 31
2 Pekerja II
106 19
33
3 Pekerja III
105 17
34
4
Pekerja IV 105,7
27 29
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Data Dimensi Tubuh Pekerja Lanjutan No
Nama TSB
cm TSD
cm LP
cm 5
Pekerja V 104
29 35.6
6 Pekerja VI
97.5 26
27
7 Pekerja VII
99.8 26
28.5
8 Pekerja VIII
108.3 28
28
9 Pekerja IX
101.7 23.5
27
10
Pekerja X 108
27.5 36
11 Pekerja XI
108.6 23
31.8
12 Pekerja XII
112.2 28.5
35
13 Pekerja XIII
97 22
29.4
14 Pekerja XIV
120 24
37.2
15
Pekerja XV 114.5
24 33.5
16 Pekerja XVI
102 19.5
35.2
17 Pekerja XVII
115.4 27
40.2
18 Pekerja XVIII
102.4 26
32
19 Pekerja XIX
109.9 29
27
20
Pekerja XX 105.7
25.5 28
21 Pekerja XXI
110.3 23
35.8
22 Pekerja XXII
107.2 29.5
38
23 Pekerja XXIII
100.2 22
33
24 Pekerja XXIV
95 29
32.6
25
Pekerja XXV 109.5
29 32.7
26 Pekerja XXVI
104.3 24.5
32.2
27 Pekerja XXVII
105.5 23
32.8
28 Pekerja XXVIII
102 24
32.2
29 Pekerja XXIX
100.5 24
32.1
30
Pekerja XXX 110.2
20 31.7
31 Pekerja XXXI
99.4 23
30.7
32 Pekerja XXXII
95.4 26
32.4
33 Pekerja XXXIII
103.4 26
32.5
34 Pekerja XXXIV
101.5 23
32.5
35
Pekerja XXXV 109
22 30.5
36 Pekerja XXXVI
104 19
31.9
37 Pekerja XXXVII
107 20
28
38 Pekerja XXXVIII
98.8 23
33.8
39 Pekerja XXXIX
104 24
31
40
Pekerja XL 90.88
30.1 34.4
41 Pekerja XLI
107.8 27.5
34.3
42 Pekerja XLII
105 30.7
32.1
43 Pekerja XLIII
99.2 30
32.5
44 Pekerja XLIV
101 21.7
40
45
Pekerja XLV 99.9
21 40
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Data Dimensi Tubuh Pekerja Lanjutan No
Nama TSB
cm TSD
cm LP
cm 46
Pekerja XLVI 99,6
21,5 34,5
47 Pekerja XLVII
108,8 20,4
33
48 Pekerja XLVIII
103,1 23
30,8
49 Pekerja XLIX
110,5 23
38
50
Pekerja L 111
30 36
51 Pekerja LI
97 25
35,2
52 Pekerja LII
101,3 26
31,5
Sumber: Laboratorium Ergonomi dan PSK dan CV. Super Plates
5.1.5.1 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan Minimum
Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum untuk masing-masing dimensi tubuh hasil
pengukuran akan dijabarkan sebagai berikut.
5.1.5.1.1 Perhitungan rata-rata
Perhitungan nilai rata-rata pada masing-masing dimensi tubuh hasil pengukuran dapat ditentukan dengan rumus:
n X
n X
X X
n n
....
2 1
Dimana : n = Banyaknya pengamatan
n
X
= Jumlah pengamatan ke n
X
= X rata-rata
Universitas Sumatera Utara
Misalnya : Nilai rata-rata pada data Tinggi Siku Berdiri TSB adalah:
31 ,
104 52
1917 52
3 ,
101 97
... 106
98
X
5.1.5.1.2 Perhitungan Standar Deviasi
Nilai standar deviasi yaitu standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya pada masing-masing dimensi tubuh hasil pengukuran dapat ditentukan dengan
rumus:
1
2
n X
X
i
Misalnya: Nilai standar deviasi pada data Tinggi Siku Berdiri TSB adalah:
1 52
31 ,
104 3
, 101
31 ,
104 97
... 31
, 104
106 31
, 104
98
2 2
2
= 5,67
5.1.5.1.3 Perhitungan Nilai Maksimum dan Minimum
Nilai maksimum adalah nilai yang terbesar dari data hasil pengukuran setelah data diurutkan, sedangkan nilai minimum adalah nilai terkecil dari hasil
pengukuran setelah data diurutkan. Misalnya:
Nilai maksimum dan minimum pada data Tinggi Siku Berdiri TSB adalah:
Universitas Sumatera Utara
88 ,
90 120
min
X X
ma ks
Perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum dari data hasil pengukuran 3 dimensi tubuh dapat dilihat pada Tabel 5.10
Tabel 5.10 Hasil Pengukuran dengan
, X
, X
maks
dan X
min
No. Pengukuran
X
cm cm X
maks
cm X
min
cm 1
TSB 104,31
5,67 120
90,88
2
TSD 24,50
3,47 30,7
17
3 LP
32,83 3,25
40,2 27
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Microsoft Excel
5.1.5.2 Uji Keseragaman Data Antropometri
Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi kriteria yang ada. Apabila
dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak dan dilakukan revisi pada data tidak seragam
dengan cara membuang data yang
out of control
tersebut dan melakukan perhitungan kembali.
Peta kontrol digunakan untuk menguji keseragaman data dengan persamaan:
k X
BKA
k X
BKB
Jika X
maks
BKA dan X
min
BKB maka data seragam Jika X
maks
BKA dan X
min
BKB maka data tidak seragam
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji keseragaman data pada Tinggi Siku berdiri dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 diperoleh nilai k = 2 sehingga:
2
X BKA
= 104,31+ 25,67 = 115,65 cm
2
X BKB
= 104,31- 25,67 = 92,97 cm Kesimpulan dari perhitungan diatas menyatakan ada data pada Tinggi Siku
Berdiri TSB yang berada di bawah BKB atau
X
min
BKB maka data hasil pengukuran yang dilakukan tidak seragam untuk melakukan perancangan produk.
Oleh karena itu akan dilakukan revisi untuk menyeragamkan data. Hasil perhitungan keseragaman data untuk seluruh dimensi tubuh dapat
dilihat pada Tabel 5.11
Tabel 5.11 Uji Keseragaman Data No. Pengukuran
X
X
maks
X
min
BKA BKB
Ket 1
TSB 104,31
5,67 120
90,88 115,65
92,97 TS
2
TSD 24,50
3,47 30,7
17 31,43
17,56 TS
3 LP
32,83 3,25
40,2 27
39,33 26,33
TS
Sumber: Pengolahan Data
Grafik pengukuran Tinggi Siku Berdiri TSB yang tidak seragam dapat dilihat pada Gambar 5.12 dan data yang
out of control
dapat dilihat pada Tabel 5.12
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.12 Peta Kontrol untuk Tinggi Siku Berdiri TSB Tabel 5.12 Data
Out of Control
No Dimensi Tubuh
Data yang
out of
control cm 1
TSB 120 dan 90,88
2 TSD
17
3
LP 40,2 dan 40
Sumber: Pengolahan Data
Dari tabel 5.12 dapat dilihat bahwa dimensi tubuh TSB, TSD, dan LP mempunyai data yang
out of control
sehingga perlu dilakukan revisi I yaitu dengan membuang data yang
out of control
dan dihitung kembali untuk mendapatkan keseragaman data.
Data yang
out of control
pada Tinggi Siku Berdiri TSB adalah 120 dan 90,88 dengan demikian akan dilakukan perhitungan kembali sebagai
berikut: 26
, 104
50 3
, 101
97 ...
106 98
X
1 50
26 ,
104 3
, 101
26 ,
104 97
... 26
, 104
106 26
, 104
98
2 2
2 2
= 4,97
Universitas Sumatera Utara
2
X BKA
=
26 ,
104
+ 24,97 = 114,21 cm
2
X BKB
=
26 ,
104
- 24,97 = 94,31 cm Cara ini digunakan juga untuk data lainnya yang
out of control
sesuai dengan banyaknya data yang
out of control
. Hasil perhitungan keseragaman data revisi I dapat dilihat pada Tabel 5.13 dengan keterangan S Seragam dan TS
Tidak Seragam.
Tabel 5.13 Uji Keseragaman Data Revisi I NO
Pengukuran
X
X
maks
X
min
BKA BKB
Ket 1
TSB 104,26 4,97
115,4 95
114,21 94,31
TS
2
TSD 24,65
3,33 30,7
18,5 31,31
17,98 S
3 LP
32,39 2,78
38 27
39,95 26,82
TS
Sumber: Pengolahan Data
Dari hasil pengukuran peta kontrol revisi I masih terdapat data yang
out of control
sehingga data hasil pengukuran yang dilakukan belum seragam. Oleh karena itu, akan dilakukan revisi II untuk menyeragamkan data. Grafik
pengukuran Tinggi Siku Berdiri TSB dan Lebar Pinggul LP dapat dilihat
pada lampiran.
Hasil keseluruhan data
out of control
setelah revisi I dapat dilihat pada Tabel 5.14
Tabel 5.14 Data
Out of Control
Setelah Revisi I No
Dimensi Tubuh Data yang
Out of Control
cm
1 TSB
114,5 dan 115,4 2
LP 38
Sumber: Pengolahan Data
Data yang
out of control
tidak seragam akan direvisi kembali revisi II untuk mendapatkan keseragaman data. Tinggi Siku Berdiri TSB terdapat 2 data
Universitas Sumatera Utara
yang
out of control
yaitu data ke 14 dan 16 maka perlu dihitung ulang nilai rata- rata, standar deviasi, BKA, dan BKB sebagai berikut.
82 ,
103 48
3 ,
101 97
... 106
98
X
1 48
82 ,
103 3
, 101
82 ,
103 97
... 82
, 103
106 82
, 103
98
2 2
2 2
= 4,55
2
X BKA
=
82 ,
103
+ 24,55 = 112,92 cm
2
X BKB
=
82 ,
103
- 24,55 = 94,71 cm Cara ini digunakan juga untuk data lainnya. Hasil perhitungan
keseragaman revisi II dapat dilihat pada Tabel 5.15 Dengan keterangan S Seragam dan TS Tidak Seragam. Sementara gambar peta kontrol dapat dilihat
pada lampiran.
Tabel 5.15 Uji Keseragaman Data Revisi II No Pengukuran
X
X
maks
X
min
BKA BKB
Ket 1
TSB 103,82
4,55 112,2
95 112,92
94,71 S
2 LP
32,15 2,58
37,2 27
37,30 26,99
S
Sumber: Pengolahan Data
Setelah dilakukan revisi II terlihat bahwa semua data berada dalam di dalam
control
. Data dimensi untuk TSB, TSD, dan LP dapat dilihat pada Tabel 5.16
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16 Dimensi Tubuh Pekerja Setelah Direvisi No
TSB cm
TSD cm
LP cm
1 98
18.5 31
2 106
19 33
3 105
27 34
4
105.70 29
29
5 104
26 35.6
6 97.5
26 27
7 99.8
28 28.5
8
108.3 23.5
28
9 101.7
27.5 27
10 108
23 36
11 108.6
28.5 31.8
12
112.2 22
35
13 97
24 29.4
14 102
24 37.2
15 102.4
19.5 33.5
16
109.9 27
35.2
17 105.7
26 32
18 110.3
29 27
19 107.2
25.5 28
20
100.2 23
35.8
21 95
29.5 33
22 109.5
22 32.6
23 104.3
29 32.7
24
105.5 29
32.2
25 102
24.5 32.8
26 100.5
23 32.2
27 110.2
24 32.1
28 99.4
24 31.7
29 95.4
20 30.7
30 103.4
23 32.4
31 101.5
26 32.5
32 109
26 32.5
33 104
23 30.5
34 107
22 31.9
35 98.8
19 28
36 104
20 33.8
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16 Data Dimensi Tubuh Pekerja Setelah Direvisi Lanjutan No
TSB cm
TSD cm
LP cm
37 107.8
23 31
38 105
24 34.4
39 99.2
30.1 34.3
40
101 27.5
32.1
41 99.9
30.7 32.5
42 99.6
30 34.5
43 108.8
21.7 33
44
103.1 21
30.8
45 110.5
21.5 36
46 111
20.4 35.2
47 97
23 31.5
48
101.3 23
49 30
50 25
51 26
52
Sumber: Pengolahan Data
5.1.5.3 Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisa jumlah pengukuran apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data
sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Untuk uji kecukupan data dengan tingkat ketelitian 5 k=0,05 dan tingkat
keyakinan 95 k = 2 digunakan persamaan:
2 2
2
X X
X N
s k
N
Dimana: k = nilai z pada tabel normal dari tingkat keyakinan s = Tingkat ketelitian
Universitas Sumatera Utara
Maka:
2 2
2
05 ,
2
X X
X N
N
2 2
2
40
X X
X N
N
Jika, N`N maka data sudah cukup untuk melakukan perancangan N`N maka data belum cukup untuk melakukan perancangan,
Contoh : Perhitungan data Tinggi Siku Berdiri TSB:
N = 48
k = 2 X = 4983,2
X
2
= 518313,28 Maka:
01 ,
3 4983,20
4983,20 28
, 518313
48 40
2 2
N
Kesimpulan: N’ = 3,01 N data = 48
Maka data hasil pengukuran yang dilakukan sudah cukup untuk melakukan perancangan fasilitas.
Dengan cara yang sama seperti di atas, maka hasil uji kecukupan data yang diperoleh pada masing-masing elemen pengukuran untuk fasilitas kerja dapat
dilihat pada Tabel 5.17
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17 Uji Kecukupan Data NO
Pengukuran N
N’ Keterangan 1
TSB 48
3,01 Data Cukup
2 TSD
51 28,70 Data Cukup
3
LP 47
10,08 Data Cukup
Sumber: Pengolahan Data
5.1.5.4 Uji Kenormalan Data dengan
Kolmogorov-Smirnov
Salah satu syarat penggunaan data antropometri yang akan diaplikasikan pada perancangan fasilitas menggunakan konsep persentil adalah data harus
berdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan uji normalitas. Metode
kolmogorov-smirnov
digunakan karena data antropometri yang digunakan adalah data parametrik yang dapat diketahui nilai parameterstatistik data rata-rata,
standar deviasi, dan sebagainya, merupakan data kontinu hasil pengukuran, dan ukuran sampel memenuhi 52 sampel sehingga metode
kolmogorov-smirnov
dapat digunakan untuk melakukan uji kenormalan data. Pengujian kenormalan data dengan
kolmogorov-smirnov
menggunakan
software SPSS 17.
Pengujian kenormalan data dapat dilihat pada Tabel 5.18
Tabel 5.18 Uji Kenormalan Data dengan
Kolmogorov-Smirnov
Universitas Sumatera Utara
5.1.5.5 Perhitungan Persentil
Data antropometri seluruh pekerja telah diperoleh maka selanjutnya ditentukan nilai persentil. Nilai persentil yang dicari adalah persentil 5, 50 dan 95.
Cara penentuan nilai persentil data antropometri tersebut adalah: 1.
Persentil 5 Harga persentil 5 dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut:
P
5
= -1,645
x
Dimana: P
5
= Besar persentil 5 = Rata-rata
x
= Standar Deviasi dari data x Perhitungan dimensi Tinggi Siku Berdiri TSB
P
5
= -1,645
x
= 103,82 – 1,6454,55 = 96,33 cm
2. Persentil 50
Harga persentil 50 dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut: P
50
= Dimana:
P
50
= besar persentil 50 = rata-rata x
Perhitungan dimensi Tinggi Siku Berdiri TSB P
5
=
Universitas Sumatera Utara
= 103,82 cm 3.
Persentil 95 Harga persentil 95 dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut:
P
95
= + 1,645
x
Dimana: P
95
= besar persentil 95 = rata-rata x
x
= standar deviasi Perhitungan dimensi Tinggi Siku Berdiri TSB
P
95
= +1,645
x
= 103,82 + 1,645 4,55 = 111,31 cm
Rekapitulasi perhitungan persentil 5, 50 dan 95 untuk masing-masing data dimensi antropometri dapat dilihat pada Tabel 5.19
Tabel 5.19 Perhitungan Persentil 5, 50 dan 95 untuk Seluruh Dimensi Antropometri
No Dimensi Antropometri
P5 cm P50 cm
P95 cm 1
Tinggi Siku Berdiri TSB 96,33
103,82 111,31
2 Tinggi Siku Duduk TSD
19,16 24,65
30,13
3 Lebar Pinggul LP
27,90 32,15
36,39
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5.1.6 Data Fasilitas Kerja Aktual