121
NO Pengendalian Proyek
Mean Skor
1 Ketersedian schedule pelaksanaan proyek
3,35 2
2 Jadwal pengadaan material dan jumlah sebagian pelaksanaan lebih dari satu
3 3
3 Jadwal pemakaian alat
2,93 4
4 Jadwal tenaga kerja di butuhkan
3,45 1
4.3.6. Faktor metode pelaksanaan
Pada  tabel  4.13.  dapat  kita  lihat  rangking  faktor-faktor  yang  menyebabkan keterlambatan  metode  pelaksanaan,  dimana  dengan  memperhatikan  nilai  mean
ranknya. Rangking tertinggi diperoleh dari nilai mean rank yang terbesar
NO  Metode Pelaksanaan Mean
Skor 1
Aplikasi metoda pelaksanaan pekerjaan dengan perencanaan 3,08
1
2
Adanya perubahan metoda 2,98
2
4.3.7. Faktor keterlambatan dari segi kontraktor
Keterlambatan  proyek  yang  tidak  dapat  dimaafkan  non  excusable  delay, yakni keterlambatan proyek yang disebabkan oleh tindakan, kelalaian atau kesalahan
kontraktor. Aspek sistem inspeksi, kontrol dan evaluasi pekerjaan antara lain:
  Pengajuan contoh bahan oleh kontraktor yang tidak terjadwal   Proses permintaan dan persetujuan contoh bahan oleh pemilik yang lama
  Proses pengujian dan evaluasi uji bahan dari pemilik yang tidak relevan   Proses persetujuan ijin kerja yang bertele-tele
  Kegagalan kontraktor melaksanakan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
122
  Banyak  hasil  pekerjaan  yang  harus  diperbaikidiulang  karena  cacattidak benar
  Proses tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan lewat jadwal yang disepakati
Pada  tabel  4.14.  dapat  kita  lihat  rangking  faktor-faktor  yang  menyebabkan keterlambatan  dari  segi  kontraktor,  dimana  dengan  memperhatikan  nilai  mean
ranknya. Rangking tertinggi diperoleh dari nilai mean rank yang terbesar
NO  Keterlambatan Dari Segi Kontraktor Mean
Skor 1
Cuaca 3,18
3
2 Kesulitan finansial
3,38 2
3 Tidak efektifnya perencanaan dan penjadwalan
3,48 1
4 Perubahan manajemen
3 4
Universitas Sumatera Utara
123
Tabel 4.15. deskriptif dampak faktor resiko yang mempengaruhi kinerja waktu pelaksanaan proyek konstruksi
Variabel Faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek
tingkat resiko mean   median
X1
Keahlian dan sumber daya yang dimiliki cukup untuk melakukan desain spesifikasi
3,1 3
X2 Adanya perubahan desain
3,45 3
X3 Kesulitan material di lapangan
3,3 3
X4 Efisiensi penggunaan material kurang menguasai
3,03 3
X5 Kesulitan mutu material di lapangan
2,65 3
X6 Kesalahan dalam penggunaan material
2,93 3
X7 Waktu pemasukan material
3,1 3
X8 Keahlian manajer di lapangan
3,18 3
X9 Lalai dalam penggunaan ADP
2,88 3
X10 Jumlah tenaga kerja yang tersedia
3,38 3
X11 Keahlian tenaga kerja
3,83 4
X12 Kondisi peralatan yang digunakan
3,18 3
X13 Efisiensi alat kerja dan spesialis alat kerja
3,08 3
X14 Jumlah peralatan yang digunakan penundaan perbaikan alat kerja
3,45 3
X15 Operator peralatan ahli dalam bidangnya
3,03 3
X16 Ketersedian schedule pelaksanaan proyek
3,35 3
X17
Jadwal pengadaan material dan jumlah sebagian pelaksanaan lebih dari satu
3 3
X18 Jadwal pemakaian alat
2,93 3
X19 Jadwal tenaga kerja di butuhkan
3,45 3
X20 Aplikasi metoda pelaksanaan pekerjaan dengan perencanaan
3,08 3
X21 Adanya perubahan metoda
2,98 3
X22 Cuaca
3,18 3
X23 Kesulitan finansial
3,38 3
X24 Tidak efektifnya perencanaan dan penjadwalan
3,48 3
X25 Perubahan manajemen
3 3
Universitas Sumatera Utara
124
Grafik 4.1. deskriptif dampak faktor resiko yang mempengaruhi kinerja waktu pelaksanaan proyek konstruksi
4.4. TEMUAN DAN BAHASAN