Baik dan Setia Cerdik

2. Zhang Liao

Zhang Liao merupakan seorang jenderal, yang dulunya bekerja sama dengan Lu Bu. Zhang Liao memiliki karakter sebagai berikut :

a. Baik dan Setia

Zhang Liao adalah seorang panglima yang baik hati. Hal ini terbukti dari yang dilakukan Liu Bei untuk memohon ampun kepada Cao Cao untuk tidak membunuh Zhang Liao. Karena ketika itu dia tidak takut mati padahal majikannya sudah mati yaitu Lu Bu, tetapi dia tetap setia untuk tidak memohon ampun pada musuh. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini : Liu Bei adalah orang yang memegang tangan Cao Cao, sedangkan Guan Yu adalah orang yang berlutut memohonkan ampun pada Cao Cao Zhang Wenyuan Zhang Liao adalah seorang yang baik dan setia. Ampunilah dia aku berani menjamin dengan jiwaku.” Mengetahui bahwa Zhang Liao adalah orang yang berarti, Cao Cao segera membuang pedangnya lalu tertawa terbahak – bahak “ Ya..aku tahu Wenyuan adalah orang yang setia dan baik. Tadi aku cuma menggodanya....” Sam Kok, 2009 : 167

b. Cerdik

Zhang Liao adalah orang yang cerdik karena berhasil membujuk Guan Yu untuk tidak bunuh diri dengan mengutarakan 3 alasan, sehingga Guan Yu mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini : “ Saudara Guan, sebentar lagi dunia akan menertawaimu” “ Aku binasa untuk kesetiaan pada negara dan saudara. Bagaimana mungkin dunia menertawai aku ?” “ Kalau kau mati, kau akan membuat 3 dosa besar Zhang Liao menjelaskan dengan sabar Universitas Sumatera Utara “ Pertama, kau bersama Liu dan Zhang telah membuat sumpah sehidup semati. Andaikata Liu masih hidup dan kau sudah mati, bagaimana bila suatu saat ia membangun kekuatan lagi?...... “ Kedua, saudara Liu telah mempercayakan keluarganya padamu, jika kau mati, siapa yang akan menjaga kedua istrinya? “ Ketiga, kau sangat istimewa,mempunyai kegagahan dan ilmu perang yang jarang ada tandingannya.......” Guan Yu jadi bingung dan berpikir dengan keras. Sam Kok, 2009 : 191

3. Cao Ren

Cao Ren adalah panglima perang yang merupakan sepupu dari Cao Cao. Cao Ren memiliki sifat yang sombong dan angkuh. Hal ini terbukti ketika dia mengalami kekalahan perang dengan Liu Bei, maka salah seorang anak buahnya yang bernama Li Dian menyarankan untuk mundur ke Kota Wan dan meminta bala bantuan. Tetapi Cao Ren dengan sombong dan angkuh mengatakan akan merebut wilayah tersebut dari Liu Bei. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini : “ Lebih baik kita mundur dulu ke kota Wan sambil menunggu bala bantuan dari ibu kota datang.” “ Apa? Jadi kau telah memanggil bala bantuan?” “ Ya, Jiangjun. Ini terpaksa kulakukan karena Liu Bei sangat kuat” “ Goblok Kau telah mempermalukan aku, Tahu Kau kira aku tidak sanggup merebut kota kecil seperti Xinye sendirian? Kau benar – benar seorang prajurit yang lemah dan pengecut” Sam Kok, 2009 : 266

C. Negara Dong Wu

1. Sun Quan

Sun Quan merupakan seseorang yang berkarakter mudah dihasut oleh orang lain yaitu oleh menteri – menterinya. Dia lebih mendengarkan kata – kata para menterinya daripada kata – kata Zhuge Liang yang merupakan orang yang bijaksana. Hal itu terlihat ketika Zhuge Liang menyarankan untuk menyerang Cao Universitas Sumatera Utara Cao, tetapi karena terhasut oleh menteri – menterinya Sun Quan akhirnya menyerah pada Cao Cao demi menyelamatkan diri. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini : “Jelas sudah Zhugong tertipu oleh lidah Zhuge Liang yang licin. Tidakkah Tuanku ingat bagaimana Cao Cao menumpas Yuan Shao dulu? Bagaimana bila sekarang kekuatan Zhugong dibandingkan dengan Yuan Shao? Bila Tuanku mengerahkan tentara melawan Cao Cao ini sama saja dengan menggunakan kayu untuk memadamkan api. Sun Quan hanya terdiam. Tak lama kemudian Zhang Shao dan rekan – rekannya meninggalkan Sun Quan. Setelah itu, Lu Shu mendatangi majikannya ini. “ Mereka yang mengusulkan menyerah sebenarnya hanya ingin menyelamatkan diri sendiri saja. Harap Tuanku harus menetapkan pikiran. Bila masalah ini sampai tertunda dan berlarut – larut, Tuanku pasti akan ditelantarkan oleh orang banyak.” Sam Kok, 2009 : 349-350

a. Tidak berpendirian