Kejam Pemberani Analisis Struktural Pada Roman Sam Kok Tiga Negara Karya Luo Guan Zhong

Kejahatan Dong Zhuo terbukti juga ketika Dong Zhuo merasa iseng dan bosan, Dong Zhuo memerintahkan pasukannya untuk mengepung penduduk yang sedang bergembira berkumpul bersama, kemudian yang laki – laki dibunuh ditempat sedangkan perempuan diculik dan dibawa ke istana untuk melayani nafsunya. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini : Pada suatu hari ia pergi meninggalkan istana, menuju kota Yangcheng. Sesampainya di sana, ia melihat penduduk berpesta dan membuat arak – arakan. Karena iseng dan bosan Dong Zhuo memerintahkan pasukannya untuk mengepung penduduk yang sedang bergembira tersebut. Yang laki – laki langsung dibunuh di tempat, sedangkan yang perempuan diculik dan dibawa ke istana untuk melayani nafsu syahwatnya. Sam Kok, 2009 : 47 Tidak berhenti di situ saja kejahatan Dong Zhuo juga terlihat ketika dia mengetahui bahwa anak angkatnya Lu Bu mengalami kekalahan perang maka ia melarikan diri dan membumihanguskan ibu kota Dinasti Han. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini : Rupanya Dong Zhuo ketakutan begitu mendengar Lu Bu anak angkat yang sangat dibangga banggakannya, menderita kekalahan dan melarikan diri. Mengikuti nasihat Li Ru, ia membumihanguskan ibukota Dinasti Han yang sudanh berumur 200 tahun dan melarikan diri ke kota Changan. Sam Kok, 2009 : 75

d. Kejam

Dong Zhuo juga memiliki karakter yang kejam yang terbukti dari dia membumihanguskan ibu kota Dinasti Han dan menutup pintu gerbang serta membiarkan semua rakyat terpanggang di dalamnya. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini : Dong Zhuo benar – benar jahat dan keji. Ketika membakar ibu kota, ia telah memerintahkan untuk menutup pintu gerbang kota, sehingga rakyat terpanggang di dalamnya. Jutaan orang mati terbakar dalam kejadian itu. Sam Kok, 2009 : 75 Universitas Sumatera Utara Kekejaman Dong Zhuo semakin menjadi dengan memaksa rakyat untuk membangun sebuah kota yang menyebabkan rakyat menderita karena kerja paksa. Selain itu, Dong Zhuo juga menyiksa orang – orang dengan merebus orang dalam kuali dan mencungkil matanya atau dipotong kakinya. Dong Zhuo sangat menikmati kejadian itu dan menganggapnya sebagai sebuah hiburan. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini : Merasa mempunyai posisi yang tak tergoyahkan, Dong Zhuo tambah bertingkah. Ia mengerahkan rakyat untuk membangun sebuah kota baru dengan ketebalan tembok kota yang hampir sama dengan kota Changan. Akibatnya banyak rakyat yang menderita karena diambil untuk kerja paksa. Selain itu, Dong Zhuo juga suka menyiksa orang. Dalam suatu pesta, ia menyuguhkan hiburan “unik ” kepada tamunya. Di tengah – tengah acara, ia merebus orang dalam kuali, sementara yang lain ada yang dicungkil matanya atau dipotong kakinya. Manusia manusia itu disiksa hingga menjerit – jerit memilukan hati. Banyak undangan yang merinding karena ngeri, sementara Dong Zhuo makan dan minum menikmati “hiburan” itu sambil tertawa riang. Sam Kok, 2009 : 86 – 87

2. Lu Bu

Lu Bu adalah seorang jenderal bengis penuh sifat khianat, membunuh dua ayah angkatnya. Lu Bu memliki karakter sebagai berikut :

a. Pemberani

Lu Bu adalah seorang yang gagah berani, belum pernah ada yang bisa menandingi kegagahannya. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini : Dia adalah anak angkatnya. Marganya Lu, namanya Bu. Ayah memang bijakasana untuk tidak berhadapan dengannya,” kata Li Ru menjawab pertanyaan ayah mertuanya. “ Kenapa?’ “ Ia sangat gagah berani. Menurut desas – desus, belum pernah ada orang yang bisa menandingi kegagahannya. Demi kebaikan Ayah, sebaiknya Ayah menyingkir darinya” Sam Kok, 2009 : 40 Universitas Sumatera Utara

b. Tidak berpikir panjang