Sifat baik hati seorang Liu Bei juga terlihat, ketika Lu Bu merebut Kota Xu Zhou, kemudian Lu Bu ingin mengembalikan daerah yang telah
direbut oleh Lu Bu kepada Liu Bei. Tetapi Liu Bei dengan sikap yang rendah hati menolak pemberian dari Lu Bu. Hal tersebut dapat dilihat dari
kutipan berikut ini : Tapi Liu Bei menolak pengembalian Xuzhou dan berkata...
“ Sudahlah, memang sudah menjadi maksudku supaya saudar Lu Bu yang menjaga kota ini. Menurutku anda lebih pantas.” Sam Kok, 2009 : 144
Kerendahan hati seorang Liu Bei juga terlihat ketika Liu Bei berhenti
sejenak di Sungai Han dan berkumpul bersama dengan penduduk yang berada di sekitar Sungai Han. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan
berikut ini : Kemudian Liu Bei berdiri dan berkata...
“ Tuan – tuan semua mempunyai kepandaian dan kegagahan yang luar biasa. Sayang bila kalian mengikut aku. Aku mempunyai peruntungan
yang buruk dan malah – malah menyusahkan anda sekalian Sebaiknya anda semua pergi dan mencari seorang yang lebih berkemampuan supaya
kalian semua mempunyai karir yang sukses dan cemerlang” Sam Kok, 2009 : 242
f. Berpendirian
Liu Bei merupakan tokoh yang memiliki pendirian teguh dalam bersikap. Walaupun banyak orang yang mencoba untuk mempengaruhinya dia tidak
akan goyah terhadap pendiriannya. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini :
“ Di tengah – tengah perjalanan tiba – tiba seseorang mencegatnya. Orang itu berkata....
“ Tuan Liu, kuda ini tidak boleh dinaiki lebih lama lagi. Ia akan membahayakan keselamatan anda...”
Universitas Sumatera Utara
Orang ini bernama Yi Ji. Setelah mendengar keterangan dari Yi Ji, Liu Bei turun dari kudanya dan menanyakan pada kenalan barunya ini lebih lanjut
tentang kudanya. “ Kemarin secara tidak sengaja, aku mendengar percakapan Liu Biao dan
Kuai Ye. Kuai Ye berkata bahwa kuda ini bernama Dilu dan dapat membahayakan penumpangnya. Oleh karena itu, Liu Biao segera
mengembalikannya pada anda. Maka jangan anda menaikinya lebih lama lagi...”
Liu Bei hanya tersenyum. “ Aku sangat bersyukur dengan nasehat Xiansheng ini. Tetapi hidup mati manusia itu sudah ada takdirnya, mana mungkin kuda
ini bisa ikut mencampuri takdir manusia dan membahayakan penumpangnya?” Sam Kok, 2009:245
g. Bijaksana
Kebijaksanaan Liu Bei dapat terlihat ketika seorang pejabat di tempat Liu Bei berkuasa hendak memeras Liu Bei, sedangkan adiknya Zhang Fei dan
Guan Yu berniat untuk membunuh pejabat itu. Tetapi dengan penuh kebijaksanaan Liu Bei melarang kedua adiknya. Hal ini dapat terlihat dari
kutipan berikut ini : Liu sangat bijaksana. Ia tidak ingin kedua adiknya menjadi pembunuh. Ia
gantungkan cap kekuasaan di leher pejabat tersebut lalu pergi. Rakyat sangat berat untuk berpisah dengan Liu. Beramai – ramai mereka
mengantar kepergian Liu. Sementara pejabat korup yang merasa dipermalukan itu kemudian mengadu pada pemerintah dan Liu bersaudara
menjadi buron. Sam Kok, 2009 : 26
Kebijaksanaan Liu Bei juga bisa kita lihat ketika kota yang dikuasai oleh Liu Bei
berhasil direbut oleh Lu Bu, kemudian Liu Bei berkata kepada kedua adiknya bahwa sebuah kegagalan tidak perlu terlalu disesali. Hal ini dapat dilihat dari
kutipan di bawah ini : Tetapi Liu Bei berkata..
“ Sudahlah, mendapatkan sesuatu tidak perlu gembira berlebihan. Sebaliknya, sebuah kegagalan jangan terlalu disesali.” Sam Kok, 2009 : 141
Zhuge Liang : penasehat militer jenius dijuluki naga tidur.
Universitas Sumatera Utara
Kebijaksanaan Liu Bei juga terlihat dari perkataannya yang mengatakan kepada kedua adiknya bahwa wilayah Xuzhou yang telah direbut oleh Lu Bu memang
bukan milik mereka. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan dibawah ini : Sejak dari awalnya Xuzhou memang bukan milik kita. Apa yang perlu disesalkan ?
Aku juga yakin suatu hal, Lu Bu tidak akan menyakiti keluargaku. Kau memang bersalah sandi.... Tapi apakah kau mau berbuat salah lagi dengan membunuh
dirimu ? Sam Kok, 2009 : 142
2. Guan Yu
Guan Yu dikenal juga sebagai Guan Gong, adik angkat Liu Bei. Guan Yu memiliki karakter sebagai berikut :
a. Pemberani