SombongAngkuh Licik Jahat Analisis Struktural Pada Roman Sam Kok Tiga Negara Karya Luo Guan Zhong

Cao dengan Sun Quan dan Liu Bei menjadi seimbang. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini : “ Setelah perang Chibi usai, Liu Bei mengambil alih Jingzhou lalu meluaskan wilayah ke provinsi Yi sebelah Barat Daya Cina dan berkat itu kedudukan Liu Bei, Cao Cao dan Sun Quan menjadi seimbang” Sam Kok, 2009 : 431

4.1.4. Penokohan

Banyak tokoh – tokoh yang hadir dalam Roman Kisah Tiga Kerajaan dari tiga negara yang berkuasa di zaman tersebut. Untuk itu peneliti hanya akan menganalisis tiga tokoh yang paling dominan dan yang paling sering muncul dalam Roman Kisah Tiga Kerajaan dari masing – masing negara tersebut. Berikut ini dipaparkan mengenai analisis karakter yang dimiliki oleh tokoh-tokoh pada Roman Sam Kok Tiga Kerajaan Tokoh-tokoh utama berdasarkan negara:

A. Penghujung Dinasti Han

1. Dong Zhuo

Dong Zhuo adalah seorang perdana menteri tiran. Pada masa pemerintahan Dong Zhuo, dia tidak disukai oleh rakyatnya, bahkan dibenci oleh rakyatnya. Dong Zhuo memiliki karakter sebagai berikut :

a. SombongAngkuh

Dong Zhuo menjadi karakter yang sangat sombong ketika dia berhasil menyelamatkan kaisar beserta keluarganya. Sehingga Dong Zhuo merasa sangat berkuasa dan melakukan segala hal di istana dengan sesuka hatinya. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Setiap hari Dong Zhuo bertambah sombong karena merasa dirinyalah yang menyelamatkan dan membawa Kaisar kembali ke istana. Ia mulai bertingkah. Bila datang ke istana ia selalu mengenakan pakaian militer dan membawa senjata. Sam Kok, 2009 : 38 Kesombongan Dong Zhuo semakin terbukti ketika dia mengangkat dirinya sendiri menjadi Menteri Negara dan hendak mengganti Kaisar yang berkuasa pada saat itu. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini : Ia mengangkat dirinya menjadi Menteri Negara, sedangkan keponakannya Dong Min dan Lu Bu menjadi Da Jiang Jun. Merasa kedudukannya tak tergoyahkan, Dong Zhuo semakin sombong dan tingkahnya semakin menjadi – jadi. Timbul kembali niatnya untuk mengganti Kaisar. Sam Kok, 2009 : 46

b. Licik

Dong Zhuo memiliki karakter yang licik demi merebut kekuasaan, bahkan dia tega meracuni Kaisar beserta keluarganya hingga tewas. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini : Dong Zhuo sangat murka, dan tanpa sepengetahuan orang luar, ia meracuni kaisar dan Ibusuri hingga mereka tewas. Sam Kok, 2009 : 47

c. Jahat

Dong Zhuo memiliki karakter jahat sehingga dia dibenci oleh rakyat. Karena Dong Zhuo terang – terangan ingin mengganti Kaisar. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini : “ Sungguh negara sedang sial Kemarin para kasim menguasai istana. Mereka sangat jahat dan korup sehingga rakyat menderita. Sekarang muncul seorang Dong Zhuo yang tidak tahu diri hendak memerintah Kaisar dan mengangkat penggantinya. Dasar orang tak tahu diri Sam Kok, 2009 : 41 Universitas Sumatera Utara Kejahatan Dong Zhuo terbukti juga ketika Dong Zhuo merasa iseng dan bosan, Dong Zhuo memerintahkan pasukannya untuk mengepung penduduk yang sedang bergembira berkumpul bersama, kemudian yang laki – laki dibunuh ditempat sedangkan perempuan diculik dan dibawa ke istana untuk melayani nafsunya. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini : Pada suatu hari ia pergi meninggalkan istana, menuju kota Yangcheng. Sesampainya di sana, ia melihat penduduk berpesta dan membuat arak – arakan. Karena iseng dan bosan Dong Zhuo memerintahkan pasukannya untuk mengepung penduduk yang sedang bergembira tersebut. Yang laki – laki langsung dibunuh di tempat, sedangkan yang perempuan diculik dan dibawa ke istana untuk melayani nafsu syahwatnya. Sam Kok, 2009 : 47 Tidak berhenti di situ saja kejahatan Dong Zhuo juga terlihat ketika dia mengetahui bahwa anak angkatnya Lu Bu mengalami kekalahan perang maka ia melarikan diri dan membumihanguskan ibu kota Dinasti Han. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini : Rupanya Dong Zhuo ketakutan begitu mendengar Lu Bu anak angkat yang sangat dibangga banggakannya, menderita kekalahan dan melarikan diri. Mengikuti nasihat Li Ru, ia membumihanguskan ibukota Dinasti Han yang sudanh berumur 200 tahun dan melarikan diri ke kota Changan. Sam Kok, 2009 : 75

d. Kejam