Cao, tetapi karena terhasut oleh menteri – menterinya Sun Quan akhirnya menyerah pada Cao Cao demi menyelamatkan diri. Hal tersebut dapat dilihat dari
kutipan di bawah ini : “Jelas sudah Zhugong tertipu oleh lidah Zhuge Liang yang licin. Tidakkah
Tuanku ingat bagaimana Cao Cao menumpas Yuan Shao dulu? Bagaimana bila sekarang kekuatan Zhugong dibandingkan dengan Yuan Shao? Bila
Tuanku mengerahkan tentara melawan Cao Cao ini sama saja dengan menggunakan kayu untuk memadamkan api.
Sun Quan hanya terdiam. Tak lama kemudian Zhang Shao dan rekan – rekannya meninggalkan Sun Quan. Setelah itu, Lu Shu mendatangi
majikannya ini. “ Mereka yang mengusulkan menyerah sebenarnya hanya ingin menyelamatkan diri sendiri saja. Harap Tuanku harus menetapkan
pikiran. Bila masalah ini sampai tertunda dan berlarut – larut, Tuanku pasti akan ditelantarkan oleh orang banyak.” Sam Kok, 2009 : 349-350
a. Tidak berpendirian
Sun Quan memiliki karakter yang mudah dihasut oleh orang lain, ini membuktikan bahwa dia tidak mempunyai pendirian teguh dan tetap tentang
sesuatu hal. Karakter dari Sun Quan ini sudah diketahui oleh Zhuge Liang yang sangat pintar dan merupakan penasehat dari Sun Quan. Ketika dia
memutuskan untuk menyerang Cao Cao setelah itu dia termakan oleh kata – kata menterinya yang mengatakan menyerah. Hal tersebut dapat dilihat dari
kutipan di bawah ini : ....Hoo....Nanti dulu. Sebenarnya Tuan Sun Quan sendiri masih belum terlalu
yakin. Meski pun tadi ia sampai membacok ujung meja, tapi sebenarnya masih ragu. Pastikan dulu baru kita berunding lagi.”...... Ternyata benar
dugaan tamunya, Sun Quan masih belum terlalu yakin. Sam Kok, 2009 : 356
Universitas Sumatera Utara
2. Sun Jian
Sun Jian adalah Panglima perang, penguasa Chong Sa dikenal dengan sebutan “macan dari Jiang Dong”. Sun Jian memiliki karakter sebagai
berikut :
a. Pandai
Sun Qian mampu memberikan ide – ide yang cemerlang kepada Liu Bei ketika dia bekerja sama dengan Liu Bei. Hal ini dapat terlihat dari kutipan
dibawah ini : Liu sangat gembira, lalu ia mengajak Sun Qian berunding.
“ Lebih baik tuanku ajukan usul kepada Yuan Shao bahwa tuan hendak membujuk Liu Bei untuk bekerja sama. Yuan Shao pasti sangat gembira
dan mengijinklan Tuanku pergi” Ide yang bagus. Sam Kok, 2009 : 232
b. Sensitif
Sun Qian juga memiliki karakter yang sensitif. Dia mudah tersinggung dengan perkataan orang lain. Ketika itu dia sedang berbicara dengan
Zhuge Liang yang sangat mengelu – elukan Liu Bei serta menganggap hanya Liu Bei lah seorang pahlawan, sedangkan dia tidak. Hal tersebut
dapat dilihar dari kutipan di bawah ini : Mendengar perkataan Zhuge Liang, air muka Sun Qian langsung berubah.
Ia bangkit dari kursinya, tidak mengucapkan sepatah kata apapun dan berbalik sambil mengibaskan lengan bajunya yang lebar lalu
meninggalkan ruang sidang. Sam Kok, 2009 : 347
c. Bimbang
Sun Qian juga memiliki karakter yang bimbang dan ragu – ragu. Hal ini terlihat ketika dia bimbang mengambil keputusan untuk menyerang Cao
Universitas Sumatera Utara
Cao, padahal Zhuge Liang sudah memberikan alasan – alasan mengapa Cao Cao layak untuk diserang dan ditaklukan. Hal tersebut dapat dilihat
dari kutipan di bawah ini : “ Hooo..... Nanti dulu. Sebenarnya Tuan Sun sendiri masih belum terlalu
yakin. Meskipun tadi dia sempat membacok ujung meja, tapi sebenarnya ia masih ragu. Pastikan dulu hatinya baru kita berunding lagi. Sam Kok,
2009 : 356
3. Sun Ce
Sun Ce adalah anak sulung Sun Jian, letak dasar negara Wu yang mempunyai istri bernama Da Qiau. Sun Ce memiliki karakter yang gagah berani
walaupun usianya masih sangat muda. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini :
Sun Jian langsung menghimpun kekuatan. Anak sulungnya bernama Sun Ce yang pada saat itu masih berumur 17 tahun ikut bergabung. Sun Ce adalah pemuda
yang sangat gagah. Meskipun masih berusia 17 tahun namun ia pandai bertempur dan sangat gagah. Sam Kok, 2009 : 85
4. Zhou Yu
Zhou Yu adalah penasehat militer di Negara Dong Wu. Zhou Yu memiliki karakter sebagai berikut :
a. Cerdik dan Teliti