Corporate Governance Tinjauan Pustaka

20 harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan financing dan manajemen asset. Menurut Brigham dan Houston 2001:96, ada beberapa alasan mengapa investor menggunakan rasio harga terhadap nilai buku PBV dalam analisis investasi: 1. Nilai buku mempunyai ukuran intuitif yang relatif stabil yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan PBV sebagai perbandingan. 2. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan- perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya underover valuation. 3. Perusahaan dengan negative earning yang tidak dapat dinilai dengan PER dapat dievaluasi dengan menggunakan PBV. Semakin tinggi PBV berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Pada perusahaan manufaktur masih ada beberapa perusahaan yang memiliki rasio PBV di bawah satu, inilah yang menarik untuk diteliti faktor apa yang dapat meningkatkan dan menurunkan nilai perusahaan.

2.1.6 Corporate Governance

IICG The Indonesia n Institute for Corpora te Governa nce mendefinisikan konsep Corporate Governance sebagai serangkaian mekanisme untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional Universitas Sumatera Utara 21 perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan stakeholders. Penerapan Corporate Governance CG sangat dibutuhkan untuk mengawasi manajemen dalam memaksimumkan nilai pemegang saham. OECD melihat Corporate Governance sebagai suatu sistem yang mana sebuah perusahaan atau entitas bisnis diarahkan dan diawasi. Sejalan dengan itu, maka struktur dari Corporate Governance menjelaskan distribusi hak-hak dan tanggungjawab dari masing-masing pihak yang terlibat dalam sebuah bisnis, yaitu antara lain Dewan Komisaris dan Direksi, Manajer, Pemegang saham, serta pihak- pihak lain yang terkait sebagai stakeholders. Selanjutnya, struktur dari Corporate Governance juga menjelaskan bagaimana aturan dan prosedur dalam pengambilan dan pemutusan kebijakan sehingga dengan melakukan itu semua maka tujuan perusahaan dan pemantauan kinerjanya dapat dipertangungjawabkan dan dilakukan dengan baik. Sedangkan Good Corporate Governance GCG dapat didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku. Corpora te governa nce atau tata kelola perusahaan pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Commitee tahun 1992 dalam laporannya yang dikenal sebagai cadbury report menurut Tjager dkk., 2003 dalam Chrisnanda Universitas Sumatera Utara 22 2014. Sebagaimana yang diuraikan oleh OECD 2004, yang dikutip oleh FCGI dalam terbitannya ada 4 unsur penting dalam CG yaitu: a. Keadilan Fairness, yaitu kepastian perlindungan atas hak seluruh pemegang dari penipuan fraud dan penyimpangan lainnya serta adanya pemahaman yang jelas mengenai hubungan berdasarkan kontrak diantara penyedia sumber daya perusahaan dan pelanggan. b. Transparansi Transparancy, yaitu keterbukaan mengenai informasi kinerja perusahaan, baik ketepatan waktu maupun akurasinya. Hal ini berkaitan dengan kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan., c. Akuntabilitas Accountability, yaitu penciptaan sistem pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian wewenang, peranan, hak dan tanggung jawab dari pemegang saham, manajer, dan auditor. d. Pertanggungjawaban Responsibility, yaitu pertanggungjawaban perusahaan kepada stakeholders dan lingkungan dimana perusahaan itu berada. The Indonesia n Institute for Corpora te Governa nce disingkat dengan IICG berdiri pada tanggal 2 Juni 2000 atas prakarsa Masyarakat Transparansi Indonesia MTI, praktisi dan profesional, serta tokoh masyarakat yang memiliki visi dan kepedulian terhadap masa depan Indonesia yang lebih baik. IICG dibentuk untuk memasyarakatkan konsep corporate governance dan manfaat penerapan prinsip- prinsip GCG seluas-luasnya dalam rangka mendorong terciptanya dunia usaha Indonesia yang beretika dan bermartabat. Wujud kontribusi IICG tersebut dicanangkan dalam empat kegiatan utama, yaitu: 1 Penelitian dan Pemeringkatan, 2 Pendidikan dan Pelatihan, 3 Publikasi dan Promosi, serta 4 Universitas Sumatera Utara 23 Penilaian dan Pengembangan. Salah satu program yang terus menerus dilaksanakan sejak tahun 2001 hingga sekarang adalah Corporate Governance Perception Index CGPI. Corporate Governance Perception Index CGPI adalah program riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate Governance GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui perancangan riset yang mendorong perusahaan meningkatkan kualitas penerapan konsep corporate governa nce CG melalui perbaikan yang berkesinambungan continuous improvement dengan melaksanakan evaluasi dan benchmarking. CGPI telah diselenggarakan oleh IICG bekerjasama dengan Majalah SWA sebagai program rutin tahunan sejak tahun 2001 sebagai bentuk penghargaan terhadap inisiatif dan hasil upaya perusahaan dalam mewujudkan bisnis yang beretika dan bermartabat. Kepesertaan CGPI bersifat sukarela dan melibatkan peran aktif perusahaan bersama seluruh stakeholders dalam memenuhi tahapan pelaksanaan program CGPI, dan hal tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam memasyarakatkan GCG, karena program CGPI berupaya mendorong dan menuntut perusahaan peserta untuk melakukan perbaikan atau peningkatan praktik GCG di lingkungannya. Metodologi penilaian pada setiap kegiatan riset dan pemeringkatan CGPI dikembangkan oleh para peneliti senior dengan acuan berbagai referensi dari Indonesia maupun Internasional yang terkait dengan GCG berdasarkan perspektif stakeholders sebagai alat ukur, dan disesuaikan dengan tema sentral yang ditetapkan. Mencermati perkembangan dunia dan tuntutan terhadap pentingnya implementasi GCG, CGPI menggunakan tema sentral yang berbeda pada setiap Universitas Sumatera Utara 24 tahun penyelenggaraan sebagai fokus perhatian guna mempermudah penilaian oleh IICG dan sekaligus menjadi panduan bagi perusahaan untuk memberikan prioritas dan langkah-langkah terarah agar implementasi GCG dapat dilakukan secara utuh menyeluruh, terintegrasi dan efektif. Upaya partisipasi dan kontribusi IICG dalam mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG di Indonesia guna menciptakan praktik dunia bisnis yang etikal, sehat, bermartabat dan berkelanjutan terus bergulir melalui penyelenggaraan Program riset dan pemeringkatan CGPI. Masing-masing peserta CGPI 2012 harus mengikuti empat tahapan penilaian, yaitu self assessment, kelengkapan dokumen, penyusunan makalah, dan observasi. Kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan pada tahapan self a ssessment terdiri dari 11 aspek penilaian, berupa pernyataan tentang hal-hal yang dipersepsikan oleh organ dan anggota perusahaan. Selanjutnya, pada tahapan kelengkapan dokumen, peserta CGPI 2012 dipersyaratkan harus menyerahkan tidak kurang dari 36 jenis dokumen atau disesuaikan dengan status perusahaan. Pada tahapan penyusunan makalah, setiap peserta CGPI 2012 harus menyusun makalah yang menggambarkan serangkaian proses implementasi GCG dalam pespektif pengetahuan sesuai dengan sistematika isi dan penulisan yang telah ditentukan, dan dipaparkan pada saat observasi agar memudahkan penilaian. Pada tahapan observasi, tim penilai melakukan klarifikasi atau pemastian terhadap praktik GCG dan upaya perusahaan dalam mengelola pengetahuan Laporan CGPI, 2012. Pemenuhan yang baik atas persyaratan yang ditetapkan di setiap tahapan penilaian akan memberikan hasil CGPI yang baik, berdasarkan Universitas Sumatera Utara 25 metodologi penilaian CGPI dan bukti kesesuaian penilaian yang diberikan oleh peserta CGPI. Hasil CGPI berupa indeks persepsi CG yang menjelaskan kualitas penerapan GCG di perusahaan peserta CGPI berdasarkan pemanfaatan pengetahuan dan diklasifikasikan menurut kategorisasi pemeringkatan yaitu sangat terpercaya, terpercaya, dan cukup terpercaya. CGPI memberikan apresiasi dan pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan GCG sebagai “The Trusted Company” yang hasilnya disajikan di Majalah SWA sebagai liputan utama. CGPI juga menghasilkan laporan riset pemeringkatan GCG yang bersifat umum dan khusus. Laporan CGPI umum adalah laporan hasil program CGPI yang menyajikan hasil seluruh peserta CGPI dan dipublikasikan secara luas kepada seluruh perusahaan peserta, masyarakat, dan stakeholders lainnya sebagai bentuk akuntabilitas IICG kepada publik. Laporan CGPI khusus adalah laporan individual bagi perusahaan peserta CGPI yang menyajikan hasil CGPI untuk setiap peserta CGPI sebagai akuntabilitas IICG kepada peserta CGPI untuk dijadikan salah satu bahan perbaikan dan peningkatan kualitas CG di lingkungan perusahaannya.

2.1.7 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan di BEI

0 43 86

Pengaruh Kinerja Keuangan, Profitabilitas,dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

2 4 106

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

0 6 16

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

2 13 20

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN EARNINGS Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Earnings Management Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN EARNINGS MANAGEMENT SEBAGAI Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Earnings Management Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empir

1 5 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX, RISIKO, DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Corporate Governance Perception Index, Risiko, Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Go Public Di CG

0 1 13

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX, RISIKO, DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Corporate Governance Perception Index, Risiko, Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Go Public Di CG

0 1 19

Pengaruh Kinerja Keuangan, Profitabilitas,dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

0 0 14

Pengaruh Kinerja Keuangan, Profitabilitas,dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

0 0 2