17 dengan nilai IOS, semakin besar market value to book value of assets suatu
perusahaan, maka semakin bagus pula nilai IOSnya.
2.1.5 Nilai Perusahaan
Menurut Christiawan dan Tarigan 2007, terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan antara lain:
a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis
jelas dalam surat saham kolektif. b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar
menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.
c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekadar harga
dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi.
e. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan bagian para
pemegang saham. Nilai likuidasi bisa dihitung berdasarkan neraca performa yang
disiapkan ketika suatu perusahaan akan likuidasi. Nilai perusahaan sangat penting adanya, hal ini karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi maka akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang
Universitas Sumatera Utara
18 saham Brigham dan Gapenski, 1996 dalam Susanti, 2010. Semakin tinggi harga
saham maka diikuti dengan tingginya kemakmuran pemegang saham, maka, akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi membuat pasar
percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Namun, dalam realitasnya tidak semua perusahaan
menginginkan harga saham tinggi mahal, karena mereka takut saham tersebut tidak laku dijual atau tidak menarik investor untuk membelinya. Itulah sebabnya,
harga saham harus dapat dibuat seoptimal mungkin. Artinya, harga saham tidak boleh terlalu tinggi mahal atau tidak boleh terlalu rendah murah. Harga saham
yang terlalu murah dapat berdampak buruk pada citra perusahaan di pemandangan para investor. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal
menyerahkan pengelolaannya kepada para professional. Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris Zuraedah, 2010. Fama 1978
dalam Gustiandika 2014 menyatakan bahwa nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara
pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya.
Samuel 2000, Nurlela dan Ishaluddin 2008 dalam Kusumadilaga 2010 menjelaskan bahwa enterprise value EV atau dikenal juga sebagai fir m value
nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Susanti 2010,
indikator – indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah :
Universitas Sumatera Utara
19 1. PER Price Earning Ratio yaitu rasio yang mengukur seberapa besar
perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham Mohammad Usman, 2001 dalam Malla Bahagia,2008
PER=
� � � ℎ
� �
ℎ
x 100 2. PBV Price Book Value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai
nilai buku saham suatu perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio price book value yang lebih dari satu. Mencerminkan
bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan
sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh Brigham, 2006 yang diproksikan dengan :
PBV=
� �
� � ℎ
x 100 3.
Rasio Tobin’s Q
Rasio Tobin’s Q digunakan sebagai indikator penilaian nilai perusahaan. Rasio ini
dikembangkan oleh Profesor James Tobin 1967. Rasio ini merupakan konsep yang menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil
pengembalian dari setiap dolar investasi incremental. Q = {Total Hutang + Jumlah Saham x Harga Saham} Total Aset
Ahmed dan Nanda 2000 menyatakan nilai perusahaan sering diproksikan dengan price to book value PBV. PBV dapat diartikan sebagai hasil
perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. P rice to book
value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan dimasa depan. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh
Universitas Sumatera Utara
20 harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi,
pendanaan financing dan manajemen asset. Menurut Brigham dan Houston 2001:96, ada beberapa alasan mengapa
investor menggunakan rasio harga terhadap nilai buku PBV dalam analisis investasi:
1. Nilai buku mempunyai ukuran intuitif yang relatif stabil yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya
dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan PBV sebagai perbandingan.
2. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan-
perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya underover valuation. 3. Perusahaan dengan negative earning yang tidak dapat dinilai dengan
PER dapat dievaluasi dengan menggunakan PBV. Semakin tinggi PBV berarti pasar percaya akan prospek perusahaan
tersebut. Pada perusahaan manufaktur masih ada beberapa perusahaan yang memiliki rasio PBV di bawah satu, inilah yang menarik untuk diteliti faktor apa
yang dapat meningkatkan dan menurunkan nilai perusahaan.
2.1.6 Corporate Governance