Teori Signal Signalling Theory Teori Agensi Agency Theory

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori Signal Signalling Theory

Menurut Jama’an 2008, teori sinyal adalah tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Sinyal yang diberikan kepada pengguna seharusnya dapat menarik mereka untuk berinvestasi dalam perusahaannya tersebut. Brigham dan Houston 2001 menyatakan bahwa sinyal adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar investor dan kreditor. Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan Universitas Sumatera Utara 12 dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang Wolk et al, 2000.

2.1.2 Teori Agensi Agency Theory

Teori yang menjelaskan hubungan kerjasama antara principal pemilik perusahaan dan agent manajemen perusahaan dimana principal mendelegasikan wewenang kepada agent untuk mengelola perusahaan dan mengambil keputusan Jensen dan Meckling, 1976. Harapan Investor dengan adanya pendelegasian wewenang pengelolaan kekayaan adalah bertambahnya kekayaan dan kemakmuran investor. Dengan demikian, teori agensi adalah pemisahan fungsi antara kepemilikan perusahaan oleh investor dan pengendalian perusahaan oleh manajemen. Setyapurnama dan Norpratiwi 2004 menyatakan hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang bersangkutan yang mempunyai tujuan yang berbeda. Pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya kesejahteraan bagi para manajer. Dengan demikian muncullah konflik kepentingan antara pemilik investor dengan manajer agen. Pemilik lebih tertarik untuk memaksimumkan return dan harga sekuritas dari investasinya, sedangkan manajer mempunyai kebutuhan psikologis dan ekonomi yang luas, termasuk memaksimumkan kompensasinya. Kontrak Universitas Sumatera Utara 13 yang dibuat antara pemilik dengan manajer diharapkan dapat meminimumkan kompensasinya. Good Corpora te Governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan diharapkan dapat meminimalisasi konflik keagenan yaitu dengan menjadi alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah diinvestasikan. Corporate Governance sangat berkaitan dengan bagaimana membuat para investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri, menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek - proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan danakapital yang telah ditanamkan oleh investor. Dengan kata lain yakni Good Corporate Governance diharapkan akan dapat berfungsi untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan agency cost.

2.1.3 Kinerja Keuangan Kinerja perusahaan merupakan suatu ukuran tertentu yang digunakan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan di BEI

0 43 86

Pengaruh Kinerja Keuangan, Profitabilitas,dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

2 4 106

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

0 6 16

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

2 13 20

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN EARNINGS Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Earnings Management Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN EARNINGS MANAGEMENT SEBAGAI Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Earnings Management Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empir

1 5 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX, RISIKO, DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Corporate Governance Perception Index, Risiko, Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Go Public Di CG

0 1 13

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX, RISIKO, DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Corporate Governance Perception Index, Risiko, Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Go Public Di CG

0 1 19

Pengaruh Kinerja Keuangan, Profitabilitas,dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

0 0 14

Pengaruh Kinerja Keuangan, Profitabilitas,dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

0 0 2