Penelitian Terdahulu Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Karo

2.2. Penelitian Terdahulu

Raika Gustisyah 067019113 dengan judul Tesis “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja, status dan tanggung jawab, kompensasi yang memadai, lingkungan kerja, keinginan dan harapan pribadi terhadap motivasi kerja penyuluh Perindustrian pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara, daftar pertanyaan kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Kepuasan kerja, status dan tanggungjawab, kompensasi yang memadai, lingkungan kerja, keinginan dan harapan pribadi secara simultan mempunyai pengaruh yang sifnifikan terhadap motivasi kerja penyuluh perindustrian dan perdagangan kota medan dengan tingkat sifnifikan sebesar 0,000. Secara parsial kepuasan kerja, status dan tanggungjawab, kompensasi yang memadai dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 5. Variabel kepuasan kerja dan lingkungan kerja merupakan variabel yang dominan berpengaruh, sedangkan variabel keinginan dan harapan pribadi dengan nilai signifikan 0,238 atau 23,8 tidak berpengaruh pada motivasi kerja penyuluh perindustrian dan perdagangan kota medan Universitas Sumatera Utara Amelia Nani Siregar dan Tri Ratna Saridewi, Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor 2010, Jurnal Penyuluhan Pertanian dengan judul : Hubungan antara Motivasi Kerja dan Budaya Kerja dengan Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan budaya kerja dengan kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Subang, baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kontribusi motivasi dan budaya kerja terhadap kinerja penyuluh pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara motivasi dengan kinerja penyuluh pertanian. Budaya kerja mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kinerja penyuluh pertanian. Motivasi dan budaya kerja mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kinerja penyuluh pertanian. Secara parsial motivasi memberikan kontribusi sebesar 56 terhadap kinerja, sedangkan budaya kerja berpengaruh 62 terhadap kinerja penyuluh pertanian. Secara bersama-sama motivasi dan budaya kerja mempunyai efek sinergi sehingga berpengaruh terhadap kinerja penyuluh pertanian sebesar 66. Sebagian besar 57,14 penyuluh pertanian di Kabupaten Subang melaksanakan tugas karena kebutuhan untuk berprestasi, 20,41 penyuluh pertanian bekerja karena kebutuhan untuk berafiliasi dan hanya 4,08 penyuluh pertanian yang bekerja karena kebutuhan akan jabatan, sedangkan penyuluh pertanian lainnya bekerja karena ketiganya yaitu kebutuhan akan afiliasi, kekuasaan dan prestasi. Universitas Sumatera Utara

2.3. Landasan Teori