dengan minatnya dan menghindari kebosanan serta pekerjaan yang berulang- ulang.
c. Keadilan Equity
Teori keadilan Equity adalah model motivasi yang menjelaskan bagaimana orang mengejar kejujuran dan keadilan dalam pertukaran sosial atau hubungan
memberi dan menerima. Komponen utama yang terkait dalam pertukaran adalah input dan outcomes. Sebagai input adalah pekerja yang mengharapkan hasil
seperti pendidikan, pengalaman, ketrampilan dan usaha. Disisi outcomes adalah organisasi yang mengusahakan pembayaran, tunjangan tambahan dan rekognisi.
Outcomes ini bervariasi sangat luas tergantung pada organisasi dan tingkatannya. Teori ini menyatakan bahwa orang cenderung untuk selalu melihat rasio antara
beban kerja dengan penghargaan yang diterimanya. Bila seimbang antara keduanya maka orang akan merasa puas, bila sebaliknya akan merasa tidak puas
atau kecewa. Akibat selanjutnya adalah menurunnya motivasi kerja. Disamping itu juga orang akan membandingkan balas jasa yang diterima orang lain dengan
yang diterimanya untuk pekerjaan yang sama. Terdapat beberapa pelajaran dari Teori Keadilan ini yaitu : Memberikan pelajaran kepada manajer tentang
bagaimana keyakinan dan sikap mempengaruhi kinerja, Menekankan perlunya bagi manajer memberikan perhatian pada persepsi pekerja tentang apa yang jujur
dan adil, Manajer mendapatkan manfaat dengan memberikan kesempatan kepada pekerja berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang manfaat pekerjaan
penting, Pekerja harus diberi peluang mempertimbangkan keputusan yang mempengaruhi kesejahteraan mereka, Pekerja lebih mungkin menerima dan
mendukung perubahan apabila mereka percaya diimplementasikan secara jujur
Universitas Sumatera Utara
dan menghasilkan manfaat secara adil, Manajer dapat meningkatkan kerjasama dan teamwork diantara anggota kelompok dengan memperlakukan mereka secara
jujur, Memperlakukan pekerja secara tidak adil dapat mengarah pada proses pengadilan dan biaya sidang yang mahal, Manajer perlu memberi perhatian pada
iklan organisasi untuk keadilan
d. Harapan Expectation
Keinginan seseorang untuk menghasilkan berproduksi sangat tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapainya dan persepsi atas tindakan-tindakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Produktivitas hasil yang dicapainya merupakan alat pemuas bagi seseorang. Produktivitas adalah alat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Implikasi Teori Harapan Expectation Theori bagi para manajer adalah: Mempertimbangkan nilai hasil kerja, mengidentidikasi kinerja baik
sehingga perilaku yang sesuai dapat diberi penghargaan, memastikan bahwa para pekerja dapat mencapai tingkat kinerja yang ditargetkan, menghubungkan hasil
yang diharapkan pada tingkat kinerja yang ditargetkan, memastikan bahwa perubahan dalam hasil cukup besar untuk memotivasi usaha besar dan memonitor
ketidakadilan dalam sistem penghargaan. Sedangkan implikasi bagi organisasi adalah menghargai orang untuk kinerja yang diharapkan dan tidak membuat
keputusan pengupahan sebagai rahasia, merancang pekerjaan menantang, mengikat beberapa penghargaan pada penyelesaian kelompok untuk membangun
teamwork dan mendorong kerjasama, memberi penghargaan pada manajer atas penciptaan, monitoring dan memelihara harapan dan hasil yang mengarah pada
usaha besar dan pencapaian tujuan, memonitor motivasi pekerja melalui
Universitas Sumatera Utara
wawancara atau kuesioner tanpa nama dan mengakomodasi perbedaan individual dengan membangun fleksibilitas kedalam program motivasi.
e. Penetapan Tujuan Goal Setting