Kegunaan Penelitian Tinjauan Pustaka

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan kepada Penyuluh Pertanian di dalam meningkatkan motivasi kerjanya untuk pencapaian tujuan pribadi dan organisasi dimana mereka bertugas. 2. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak pemerintah serta pengambil kebijakan lainnya dalam rangka penyusunan program dan kebijakan yang berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja penyuluh pertanian 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti – peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai kinerja penyuluh pertanian Universitas Sumatera Utara II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Pembangunan pertanian merupakan strategi yang ditempuh oleh Negara- negara sedang berkembang untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakatnya. Maunder, 1972 dalam Mugniesyah, 2006. Pembangunan pertanian ke depan diharapkan dapat memberi kontribusi yang lebih besar dalam rangka mengurangi kesenjangan dan memperluas kesempatan kerja, serta mampu memanfaatkan semua peluang ekonomi yang terjadi sebagai dampak dari globalisasi dan liberalisasi perkonomian dunia. Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas dan handal dengan ciri- ciri mandiri, profesional, berjiwa wirausaha, mempunyai dedikasi, etos kerja, disiplin dan moral yang tinggi serta berwawasan global, sehingga petani dan pelaku usaha pertanian lain akan mampu membangun usahatani yang berdaya saing tinggi. Salah satu upaya untuk meningkatkan SDM pertanian, terutama SDM petani, adalah melalui kegiatan penyuluhan pertanian. Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,efesiensi usaha, pendapatan dan ksejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Untuk mengubah perilaku sumberdaya manusia atau bersedia menerima ide-ide baru, bukan hanya dengan mengubah pengetahuan mereka, tetapi juga sikap mental terlebih jika mereka berada dalam lingkungan masyarakat tradisional dan Universitas Sumatera Utara konservatif, hal ini sangat perlu dilakukan karena manusia sebagai objek penyuluhan seringkali curiga terhadap petugas penyuluhan yang berasal dari pemerintah dan orang asing Pambudy, 2003. Penyelenggaraan penyuluhan pada dasarnya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah. Untuk keberhasilan pelaksanaan penyuluhan maka pemerintah membentuk instansi pengelola dan pelaksana penyuluhan di masing-masing tingkatan. Pada tingkatan kabupaten dibentuk instansi Badan pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dengan ujung tombaknya adalah para penyuluh pertanian yang ditempatkan pada masing- masing desakelurahan. Agen penyuluhan penyuluh pertanian harus memiliki pengetahuan teknis yang memadai untuk memecahkan masalah petani atau harus mampu memperoleh suatu pengetahuan jika diperlukan serta informasi yang diberikan harus cepat. Agen penyuluhan juga harus mampun mengendalikan perasaannya karena dapat mempengaruhi hubungannya dengan petani Van Den Ban, 1999. Untuk kelancaran tugas penyuluh di dalam melaksanakan kunjungan, pendampingan dan bimbingan kepada pelaku utama dan pelaku usaha, pemerintah memberikan Biaya Operasional Penyuluh BOP bagi penyuluh pertanian yang PNS maupun yang berstatus sebagai THL TB PP. Disamping biaya operasional tersebut masing-masing penyuluh PNS diberikan tunjangan jabatan fungsional penyuluh sesuai dengan jenjang pangkatnya masing-masing. Bagi penyuluh pertanian PNS yang telah mendapat sertifikat profesi sesuai dengan kompetensi kerja dan jenjang jabatan profesinya akan diberikan tunjangan profesi penyuluh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pusat Penyuluhan Pertanian, 2011. Keberhasilan pelaksanaan penyuluhan di lapangan sangat Universitas Sumatera Utara tergantung pada kemampuan dan motivasi masing-masing penyuluh pertanian di dalam melaksanakan tugasnya. Istilah motivasi, dalam kehidupan sehari-hari memiliki pengertian yang beragam baik yang berhubungan dengan perilaku individu maupun perilaku organisasi. Namun, apapun pengertiannya motivasi merupakan unsur penting dalam diri manusia, yang berperan mewujudkan keberhasilan dalam usaha atau pekerjaan manusia. Dasar utama pelaksanaan motivasi oleh seorang pimpinan adalah pengetahuan dan perhatian terhadap perilaku manusia yang dipimpinnya sebagai suatu faktor penentu keberhasilan organisasi. Motivasi merupakan suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai kepuasan dirinya Handoko, 2003. Ernest dalam Mangkunegara 2001, mengemukakan bahwa “Work motivation is defined as conditions which influence the arousal, direction, and maintenance of behaviors relevant in work setting”. Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Menurut Robin dalam Wibowo 2012 motivasi adalah sebagai proses yang menyebabkan intensitas intensity, arah direction dan usaha terus-menerus persistensi individu menuju pencapaian tujuan. Secara operasional motivasi kerja dapat dirumuskan adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan guna mencapai tujuan pribadi dan organisasi dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhannya, baik yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor ekternal. Universitas Sumatera Utara

2.2. Penelitian Terdahulu