Macroptilium atropurpureum; Neonotonia wightii; Desmodium intortum; D.unicatum; D.triflorum; D.procumbens; D.heterophyllum; D.heterocarpon;
D.ovalifolium; D.canum; Stylosanthes; Leucocephala lamtoro. Sesbania turi
c Dianjurkan untuk Tanah berPH tinggi 7-8.5 Desmanthus virgathus; Leucane leucocephala; Stylosanthes hamata;
M.atropurpureum siratro dst.
5.3 Berdasarkan Adaptasi Klimat. a Dianjurkan bagi daerah lembab : Curah hujan 1200 mmth
Centrosema pubescens; C.macrocarpum. Pueraria phaseloides; Calopogonium muconoides; Desmodium unicatum; D.heterophylum;
D.ovalifolium; Vigna pakeri didaerah dingin misalnya 500 m diatas permukaan laut; Stylosanthes guyanensis; Codariocalyx.
b Dianjurkan bagi daerah Kering: Curah hujan 1200 mmth. Stylosanthes hamata; S.humilis; S.viscosa; M.atropurpreum; N.Wightii;
L.leucocephala; Desmanthus virgatus; Centrosema pascuorum; C.brasilianum; Cassia rotundifolia.
c Mempunyai Toleransi yang baik terhadap Genangan Air. Desmodium heterophyllum; D.heterocarpon; Pueraria spp; Sesbania;
Centrosema pubescens; Macroptilium lathyroides.
6. Penutup.
Pengembangan tanaman legum pakan didaerah-daerah sentra pengembangan ternak ruminansia kecil dan besar, perlu diupayakan keberhasilannya, untuk mendukung
pengembangan peternakan dimasa mendatang. Semoga tulisan yang singkat ini memberikan manfaat bagi pembaca.
3. ALTERNATIF FOKUS KEGIATAN PENDUKUNG DALAM RANGKA PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK DI PEDESAAN
1. Pendahuluan.
Pembangunan di bidang peternakan dilakukan dengan pendekatan pengembangan peternakan rakyat di pedesaan, dimana pengusahaan ternak umumnya bersifat sambilan
dan cabang usaha serta merupakan bagian input untuk usahatani lainnya seperti ternak sebagai sumber pupuk kandang, tenaga kerja dan sebagai tabungan. Manajemen
pemeliharaan ternak yang dilakukan para petani tergolong pada pemeliharaan secara tradisional dengan pengertian umumnya belum menerapkan teknologi modern baik dalam
bidang pakan, manajemen pemeliharaan, penanganan penyakit dan perkembang-biakan.
Pada dekade belakangan ini terjadi gejolak peningkatan harga daging sebagai ikutan dari perubahan nilai tukar dollar terhadap rupiah dampak dari berbagai krisis yang
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 8
melanda Indonesia serta gejala sulitnya mendapatkan ternak dari pedesaan yang merupakan basis peternakan rakyat sebagai akibat dari pengurasan untuk memenuhi
kebutuhan pasar konsumen sedangkan penambahan produksi ternak dari kelahiran dan pertambahan berat badan masih rendah. Namun demikian jika dilihat pada tingkat petani-
peternak maka perubahan harga ternak tidak terlalu besar dibanding pada tingkat konsumen. Dengan perkataan lain bahwa pemasaran hasil peternakan rakyat tidak
berjalan sebagaimana layaknya.
Pemerintah melalui berbagai proyek dengan sumber dana dari Dalam negeri pusat atau daerah, Luar negeri atau dari institusi donor lainnya, telah dan sedang melakukan
kegiatan penyebaran dan pengembangan ternak di pedesaan yang sangat membutuhkan ternak baik untuk alasan pemanfaatan potensi wilayah, sumber tenaga untuk pengolah
tanah, transportasi, alasan peningkatan mutu pangan, peningkatan pendapatan petani, yang dilakukan di semua Provinsi. Untuk itu pemerintah melakukan kegiatan pendukung,
antara lain : pembinaan, pelayanan kesehatan ternak, pengembangan tanaman hijauan pakan baik rerumputan maupun legum, dan pengaturan.
2. Pengembangan Tanaman Hijauan Pakan.