Pengembangan Tanaman Hijauan Pakan. Pasar Hewan.

melanda Indonesia serta gejala sulitnya mendapatkan ternak dari pedesaan yang merupakan basis peternakan rakyat sebagai akibat dari pengurasan untuk memenuhi kebutuhan pasar konsumen sedangkan penambahan produksi ternak dari kelahiran dan pertambahan berat badan masih rendah. Namun demikian jika dilihat pada tingkat petani- peternak maka perubahan harga ternak tidak terlalu besar dibanding pada tingkat konsumen. Dengan perkataan lain bahwa pemasaran hasil peternakan rakyat tidak berjalan sebagaimana layaknya. Pemerintah melalui berbagai proyek dengan sumber dana dari Dalam negeri pusat atau daerah, Luar negeri atau dari institusi donor lainnya, telah dan sedang melakukan kegiatan penyebaran dan pengembangan ternak di pedesaan yang sangat membutuhkan ternak baik untuk alasan pemanfaatan potensi wilayah, sumber tenaga untuk pengolah tanah, transportasi, alasan peningkatan mutu pangan, peningkatan pendapatan petani, yang dilakukan di semua Provinsi. Untuk itu pemerintah melakukan kegiatan pendukung, antara lain : pembinaan, pelayanan kesehatan ternak, pengembangan tanaman hijauan pakan baik rerumputan maupun legum, dan pengaturan.

2. Pengembangan Tanaman Hijauan Pakan.

Pengembangan tanaman hijauan pakan di lokasi penyebaran dan pengembangan ternak pemerintah, dilakukan melalui program GEMARRAMAK, dengan Sistem Tiga Strata pada beberapa tempat. Namun secara prinsip bahwa lokasi pengembangan tanaman hijauan pakan tersebut lokasi pengembangannya diarahkan pada lahan usahatani milik petani. Selanutnya jika dilakukan peninjauan ke lahan petani sebagai lokasi tanam tanaman hijauan pakan tersebut, umumnya memperlihatkan hasil yang kurang menggembirakan baik jumlah yang ditanam maupun perawatannya serta pemanfaatannya. Pada sisi lain kita melihat petani secara berkelompok kecil ramai-ramai mencari rumput di luar wilayah usahatani mereka dan jika kita amati lebih jauh tidak jarang terlihat kebiasaan mereka bernyanyi kecil nembang memperlihatkan kegembiraan diwajahnya. Lokasi sumber rerumputan tersebut umumnya adalah tanah fasilitas umum, dipinggir hutan, di sisi sungai, di tepi jalan. Dengan demikian perlu dilakukan suatu perubahan pendekatan kegiatan pengembangan tanaman hijauan pakan yang diarahkan pengembangannya pada lokasi yang tidak dimiliki secara individu oleh petani peternak, tetapi pada lokasi milik umum seperti : Disisi sungai, dipinggir jalan, dipinggir hutan dan di areal fasilitas umum lainnya, dimana petani biasanya melakukan pemotongan rumput atau ngarit ataupun menggembalakan ternaknya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan pemerintah sendiri ataupun dilakakan secara bergotong-royong bersama kelompok ternak yang ada atau juga melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait.

3. Pasar Hewan.

Pada kunjungan yang kami lakukan ke beberapa daerah memperlihatkan bahwa petani umumnya menjual ternak peliharaannya kepada tengkulak belantik, dengan harga sangat rendah dibandingkan pada harga yang harus dibayar oleh konsumen akhir. Disamping itu karena petani hanya menjual ternak bila ada kebutuhan yang mendesak, maka sering-sekali lebih memperburuk harga yang harus diterima oleh peternak, karena ternak dijual tidak pada waktunya dikaitkan dengan berat badan yang optimum, petani tidak memiliki posisi yang kuat dalam tawar menawar harga didesak oleh kebutuhan. e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 9 Sejalan dengan uraian tersebut hendaknyalah didirikan pasar hewan sesuai dengan skala populasi ternak disuatu wilayah yang dilengkapi dengan fasilitas untuk mendukung penilaian harga yang wajar dibandingkan dengan harga ditingkat konsumen. Pada beberapa daerah yang merupakan gudang ternak seperti di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, pasar hewan tidak tumbuh dan tidak berkembang dengan baik dan dari masyarakat menyampaikan keenggannya menjual ternaknya ke Pasar Hewan karena tidak mendapat kepastian ternaknya tejual, Oleh karenanya Pasar Hewan tersebut perlu dirancang sedemikian rupa agar semua ternak yang ditawarkan petani pasti terjual, untuk ini pengelolaan Pasar dapat berbentuk Badan Usaha, yang terkait dengan pembibitan ternak dan penggemukan ternak.

4. Petugas Lapangan.