BEBERAPA PRINSIP DARI SISTEM PAKAN TERNAK BERDASARKAN TANAMAN KACANG-KACANGAN Pendahuluan

model, sehingga pakan sebagai salah satu faktor produksi untuk ternak ruminansia menjadi terbatas; Disamping itu, pemasaran juga masih merupakan kendala, kurangnya jaminan pemasaran kemudahan menjualnya dengan harga yang berpihak kepada petani. Dari berbagai kesempatan menunjukkan bahwa harga ternak ditingkat petani sangat rendah dibandingkan dengan harga ternak hasil ternak di tingkat konsumen. Untuk itu pemerintah dapat melakukan kegiatan pembangunan Pasar Hewan dan mengembangkan sistem penentuan harga yang lebih menguntungkan petani, misalnya adalah berdasarkan hasil timbangan untuk ternak potong dan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk ternak bibit. Kegiatan lainnya adalah yang berhubungan dengan keamanan ternak dari ulah jahat para pencuri. Banyak media cetak telah menuliskan bahwa motivasi petani untuk beternak menjadi sangat rendah dikarenakan ulah jahat para pencuri tersebut. Untuk itu pemerintah perlu segera menciptakan suatu kawasan yang aman dan tindakan hukum yang tegak terhadap para pelaku pencuri ternak. Kualitas Bibit dan kesehatan ternak sangat menentukan terhadap pendapatan petani, sehingga untuk ini pemerintah dapat mendorong untuk tersedianya jasa pelayanan Inseminasai Buatan dan Kesehatan ternak yang mandiri. 4. Penutup. Skala pemilikan ternak yang layak dan ekonomis bagi seorang petani sangat ditentukan oleh pemilikan sumber daya termiliki oleh petani, yang beragam diantara petani. Menumbuh-kembangkan pemeliharaan ternak sapi rakyatpetani seyogianya dilakukan melalui upaya peningkatan motivasinya. Tulisan ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk partisipasi penulis dalam rangka pembangunan peternakan di Indonesia, yang saat ini sedang bergelut untuk pencapaian usaha swasembada daging sapi pada tahun 2005 mendatang. Semoga memberikan manfaat bagi para pembaca.

2. BEBERAPA PRINSIP DARI SISTEM PAKAN TERNAK BERDASARKAN TANAMAN KACANG-KACANGAN

LEGUMINOSA

1. Pendahuluan

Pada dekade belakangan ini timbul kesadaran dan perhatian yang lebih tinggi terhadap tanaman legum, sejak lebih banyak diketahui bahwa legum dapat berproduksi tinggi, beradaptasi dengan baik, serta seringkali menjadi kunci keberhasilan peningkatan produksi ternak dengan metode yang murah dan berhasil-guna dalam kerangka upaya swasembada produksi ternak dan meningkatkan pendapatan para petani sebagai produsen hasil ternak. Peningkatan kesadaran diatas sebagai pengaruh dari berbagai kegiatan penyuluhan dan ketrampilan petani untuk meningkatkan palatabilitas melalui pelayuan serta gerakan pengembangan tanaman legum sesuai dengan lingkungan tertentu dengan tujuan lainnya seperti pelindung, pagar dan cover crop. Penilaian tersebut tercermin dari jenis hijauan sebagai pakan yang diberikan petani kepada ternak peliharaannya terutama para petani ternak Kambing bahwa dari sekian jenis tanaman dalam sejumlah hijauan yang diberikan kepada ternak ternyata porsi legum cukup besar. Pengembangan pakan bermutu tinggi yang didasarkan kepada tanaman legum dapat menjadi modal utama, sebagai lanjutan dari kemampuan tanaman legum mengikat e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 4 nitrogen dari udara serta kemampuan adaptasi serta produksi tinggi. Disamping itu tanaman legum dapat berperan penting dalam padang penggembalaan sebagai sumber unsur hara, dimana pada waktu musim kemarau dan banyak nodula-nodula dari pembusukan akar menjadi sumber nitrogen bagi tanaman lainnya. Sedangkan urine ternak pada suhu tinggi seperti didaerah tropis maka 80 hilang dengan cara adanya pemecahn urea menjadi amonia dan karbon dioksida oleh enzym urease. Dengan sistem pakan yang mengandalkan legum, tidak berarti akan selalu meningkatkan daya tampung ternak dan hasil ternak per unit luasan lahan. Sebaliknya di daerah-daerah curah hujan lebih dari 1200-1500mm atau didaerah yang yang permasalahan airnya dapat diatasi dengan irigasi, maka areal tersebut jika ditanami rumput sejenis dan terpilih akan memberikan hasil BK bahan kering yang lebih tinggi sehingga meningkatkan daya tampung ternak dan pertambahan hasil ternak. Namun pada daerah dengan curah hujan rendah 1000 mm per tahun dimana tanaman rumput tidak dapat berproduksi maksimal baik secara kuantitas dan kualitas, maka keberadaan tanaman legum sangat berarti dan dapat meningkatkan hasil ternak per unit area. Demikian juga pada usahatani yang membutuhkan pelindung dan pagar serta cover crop, maka kehadiran tanaman legum akan memberikan pengaruh atas daya tampung dan produksi hasil ternak serta pendapatan petani-peternak. Ada pendapat mengemukakan bahwa pertambahan berat badan ternak lebih tinggi pada pemberian pakan dengan hijauan legum yang lebih banyak dibandingkan yang hanya diberikan rumput saja.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pakan hijauan dan