nitrogen dari udara serta kemampuan adaptasi serta produksi tinggi. Disamping itu tanaman legum dapat berperan penting dalam padang penggembalaan sebagai sumber
unsur hara, dimana pada waktu musim kemarau dan banyak nodula-nodula dari pembusukan akar menjadi sumber nitrogen bagi tanaman lainnya. Sedangkan urine ternak
pada suhu tinggi seperti didaerah tropis maka 80 hilang dengan cara adanya pemecahn urea menjadi amonia dan karbon dioksida oleh enzym urease.
Dengan sistem pakan yang mengandalkan legum, tidak berarti akan selalu meningkatkan daya tampung ternak dan hasil ternak per unit luasan lahan. Sebaliknya di
daerah-daerah curah hujan lebih dari 1200-1500mm atau didaerah yang yang permasalahan airnya dapat diatasi dengan irigasi, maka areal tersebut jika ditanami
rumput sejenis dan terpilih akan memberikan hasil BK bahan kering yang lebih tinggi sehingga meningkatkan daya tampung ternak dan pertambahan hasil ternak. Namun pada
daerah dengan curah hujan rendah 1000 mm per tahun dimana tanaman rumput tidak dapat berproduksi maksimal baik secara kuantitas dan kualitas, maka keberadaan
tanaman legum sangat berarti dan dapat meningkatkan hasil ternak per unit area. Demikian juga pada usahatani yang membutuhkan pelindung dan pagar serta cover crop,
maka kehadiran tanaman legum akan memberikan pengaruh atas daya tampung dan produksi hasil ternak serta pendapatan petani-peternak. Ada pendapat mengemukakan
bahwa pertambahan berat badan ternak lebih tinggi pada pemberian pakan dengan hijauan legum yang lebih banyak dibandingkan yang hanya diberikan rumput saja.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pakan hijauan dan
sistem-sistem pakan hijauan Faktor-faktor yang berpengaruh yang perlu mendapat perhatian dalam kaitannya dengan
hijauan pakan baik dari produksi dan pertumbuhannya, sebagai berikut : 2.1 Iklim.
Curah hujan,Radiasi sinar matahari, panjang hari, suhu, angin, kelembaban dan penguapan.
2.2 Tanah. Keseburun kimiawi, Kandungan fisis, kelembaban tanah dan topografi.
2.3 Spesies hijauan. Potensi genetik, adaptasi, persaingan antar tanaman, siklus hidup ketahanan jangka
panjang, rasa palatabilitas pada ternak.
2.4 Manajemen tanaman hijauan pakan. Tinggi dan frekwensi pemotongan; sistm penggembalaan kepadatan
penggembalaan dan sistemnya, Type ternak yang merumput pada sistem tersebut; Pupuk yang diberikan jumlah, jenis dan waktunya; Pengontrolan tanaman
pengganggu gulma.
3. Syarat-syarat yang Dikehendaki pada Tanaman Makanan Ternak.
Beberapa persyaratan yang dikehendaki dimiliki oalh tanaman hijauan pakan adalah sebagai berikut :
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 5
3.1 Menghasilkan hijauan pakan yang berkualitas baik dan dalam jumlah tinggi. 3.2 Daya tahan- dalam hal ini tingkat kepermanan, kemampuan untuk bertahan pada
berbagai tekanan seperti kekeringan, perengutandefoliasi, hama dan penyakit. Tanaman setahunan annual dan tahunan perennial sangat tergantung pada
benihbiji. sehinga benihbiji dalam tanah sangat penting artinya untuk kesinambungan hidup sesuatu jenis tanaman pakan.
3.3 Mudah diperbanyak- baik dengan benih maupun secara vegetatif. 3.4 Dalam sistem pertanaman seringkali diperlukan tanaman pakan yang serba guna dan
bermanfaat untuk berbagai keperluan, baik pakan ternak, mulch, pupuk organis, tanaman pelindung, pagar hidup, pendukung dan pengawet tanah.
3.5 Di padang rumput diperlukan tanaman yang mampu untuk hidup berdampingan dengan tanaman lainnya.
4. Pengembangan tanaman legum
Untuk menentukan jenis tanaman hijauan pakan yang akan ditanam, kita perlu mengetahui jenis apa yang tersedia, lingkungan apa yang cocok dengan jenis tersebut
serta bagaimana karateristik serta hal-hal yang membatasinya. Petanyaan penting bagi kita adalah : apakah tanaman hijauan pakan harus ditanam oleh
petani dan bagaimana mereka dapat memperoleh hasil yang terbaik dari tanamn -tanaman tersebut?
Perlu diingat bahwa tidak ada resep yang tunggal untuk banyak maslah, tidak ada spesies yang cocok untuk semua lingkungan dan sistem apa saja- ada banyak pilihan
tergantung untuk sistem dan lingkungan yang dimiliki. Pengembangan tanaman hijauan makanan ternak dengan hanya menanam
beberapa jenis tanaman pakan tanpa suatu evaluasi yang relevan sebelumnya, akan berhadapan dengan resiko yang tinggi, karena kemungkinan tanaman yang dipilih tidak
cocok dengan lingkungan yang ada, kemungkinan manajemen dipaksakan atau tanaman tersebut harus berhadapan dengan hama dan penyakit yang kompleks sehingga tanaman
tersebut berhadapan dengan terlalu banyak tekanan. Walaupun demikian resiko tersebut dapat diperkecil asal mempunyai pengetahuan tentang adaptasi, karateristik agronomis
dan memakai cukup banyak jenis tanaman hijauan pakan yang dikembangkan.
Tanaman memberi respon terhadap iklim dan tanah untuk keberhasilannya bertahan dan berproduksi serta tergantung pada kemampuan berbiji dan berbenih,
menyebar, menjalar, reaksinya terhadap perenggutan dan pemotongan serta pembakaran. Untuk memahami atas respon tersebut kita perlu mengetahui struktur morphologi yang
dimiliki tanaman tersebut untukmempertahankan diri terhadap pengeruh-pengaruh perlakuan diatas. Sebagian besar jenis legum tanaman pakan yang dikembangkan saat ini
berasal dari Amerika tropis, terutama dari suku Aeschynomeneae, Desmodieae dan Phaseoleae yang umumnya tidak beracun, bebas dari senyawa aromatis yang kuat dan
tidak berduri. Sedangkan dari Asia juga dapat ditemui legum tanaman pakan yang bernilai terutama dari Desmodieae seperti : Desmodium heterophyllum, D.heterocarpon,
D.ovalifolium, D.ganjeticum, D.laxiflorum, D.repandum, D.sequax, D.strigillosum, D.styracifolium, D.triflorum. D.velutinum ; Codaryocalyx dan Peuraria yang termasuk
suku Phaseoleae.
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 6
5. Klasifikasi Legum Berdasarkan Karateristik Tumbuh dan Adaptasinya.