Kemudahan Fungsi Produksi Cobb Douglas Konsep Efisiensi

Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010. Elastisitas untuk input tenaga kerja dapat diperoleh cara yang sama dengan input kapital sehingga menjadi : Elastisitas L = β β = ⋅ Q K K Q Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa koefisien regresi dari fungsi produksi Cobb Douglas sekaligus merupakan elastisitas inputnya. Analisis elastisitas input ini sangat penting untuk menjelaskan input mana yang lebih elastis dibandingkan dengan input lainnya. Di samping itu, sekaligus dapat diketahui intensitas faktor produksinya apakah bersifat padat tenaga kerja ataukah padat modal. Apabila nilai α β , maka proses produksi lebih bersifat pada kapital dan sebaliknya.

2.5 Kemudahan Fungsi Produksi Cobb Douglas

Menurut Soekartawi 1994;173, ada tiga alasan pokok mengapa fungsi produksi Cobb Douglas banyak dipakai oleh para peneliti : 1. Penyelesaian fungsi produksi Cobb Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi yang lain, misalnya lebih mudah ditransfer dalam bentuk linear. 2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb Douglas akan menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas. Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010. 3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran return to scale. Hal senada dikemukakan oleh Yuyun Wirasasmita 1998;12 bahwa dengan menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas dapat diketahui beberapa hal yang sama penting antara lain ; 1. Marginal Physical Product dari masing-masing input, yaitu perubahan pada output sebagai akibat perubahan - perubahan pada input. Pemahaman tentang marginal physical product penting untuk mengetahui produktivitas masing- masing faktor input. 2. Elastisitas output dari masing-masing faktor input, yaitu perubahan persentase dari output sebagai akibat perubahan persentase dari faktor input. Parameter ini sangat penting terutama dalam usaha mengadakan perbaikan dari proses produksi atau efisiensi dan juga untuk meramalkan misalnya dampak-dampak dari perubahan-perubahan dari faktor-faktor input. 3. Bagian dari faktor input, yaitu tenaga kerja dan modal dapat diketahui. Hal ini sangat penting karena setiap proses produksi mempunyai dampak yang berbeda-beda terhadap bagian-bagian tersebut. bagian-bagian dari input juga kita suatu proses perubahan bersifat. Dengan pengetahuan mengenai dapat mengetahui sejauh mana padat kerja atau pada modal.

2.6 Konsep Efisiensi

Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010. Efisiensi efficiency adalah konsep yang sifatnya relatif. Suatu situasi yang secara ekonomis efisien, mungkin menjadi tidak efisien ketika dihadapkan pada ukuran-ukuran yang berbeda Schenk, 1997. Yotopoulos dan Nugent 1976, menyatakan efisiensi berhubungan dengan pencapaian output maksimum dari penggunaan sumberdaya tertentu. Jika output yang dihasilkan lebih besar dibanding input yang digunakan berarti tingkat efisiensi lebih tinggi. Ramly 1993 menyatakan bahwa tingkat efisiensi yang tinggi tercapai pada saat kondisi optimal terpenuhi, yaitu apabila tidak ada lagi kemungkinan menghasilkan jumlah produk yang sama dengan menggunakan input yang lebih sedikit dan tidak ada kemungkinan menghasilkan produk yang lebih banyak dengan menggunakan input yang sama. Farrel 1957 dan Kartasapoetra 1988 mengklasifikasikan konsep efisiensi ke dalam efisiensi harga price or allocative efficiency dan efisiensi teknik technical efficiency. Bressler dan King 1970 mengemukakan bahwa efisiensi harga atau efisiensi alokatif diukur relatif erhadap fungsi produksi sebagai rasio biaya dengan proporsi input yang digunakan secara aktual. Sedangkan efisiensi ekonomi diukur dengan indeks efisiensi teknik dan indeks efisiensi harga. Doll dan Orazem 1984 menyatakan bahwa pendekatan sistematik pada perencanaan sektor pertanian umumnya membagi syarat perlu necessary conditions dan syarat cukup sufficient conditions berdasarkan efisiensi teknis technical efficiency dan efisiensi ekonomi economic efficiency atau allocative efficiency. Efisiensi teknis menyatakan syarat perlu dan efisiensi ekonomi menyatakan syarat cukup. Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010. Soekartawi 1995 menyatakan bahwa suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis kalau faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang maksimum. Dikatakan efisiensi harga efisiensi alokatif kalau nilai dari produk marjinal sama dengan harga faktor produksi yang bersangkutan, dan dikatakan efisiensi ekonomi kalau usaha pertanian tersebut mencapai efisiensi teknis dan sekaligus juga mencapai efisiensi harga. Dillon dan Hardaker 1986 menjelaskan bahwa bila model fungsi produksi yang dipakai, maka kondisi efisiensi harga yang sering dipakai sebagai patokan. Misalkan fungsi produksi tipe Cobb- Douglas dirumuskan sebagai berikut: Y=AX b dan produk marjinal = ∂ Y ∂ X = b Kondisi efisiensi teknik menghendaki produk marginal = ∂ Y ∂ X=0 dengan slop negatif, sedangkan kondisi efisiensi harga menghendaki nilai produk marginal NPMx sama dengan harga faktor produksi X, atau dapat dituliskan sebagai berikut: 1 . .......... .......... . . . . . = = atau P P XX P Y b P Y b x x Y Y dimana: b = elastisitas; Y = produksi; P Y = harga produk Y; X = jumlah faktor produksi X, dan Px adalah harga faktor produksi X. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan efisiensi penggunaan sumberdaya meliputi efisiensi teknik technical efiiciency dan efisiensi harga atau efisiensi alokatif price or allocative efficiency. Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010.

2.7 Penelitian Terdahulu