Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010.
Sumber Air Minum Frekuensi Persentase
Air Sumur 89
53 Air Ledeng
38 23
Sumur Pompa 40
24 Jumlah
167 100 Sumber : Data Primer, 2009
4.4.10 Status Kepemilikan Rumah
Mengenai status kepemilikan rumah yang dimiliki oleh responden diketahui bahwa sebanyak 97 orang atau 58 persen dari responden memiliki status
rumah milik sendiri, dan sebanyak 33 orang responden atau 20 persen masih menempati rumah milik keluarga. Sedangkan yang menyewa sebayak 37 orang
atau 22 persen.
Tabel 4.14. Status Kepemilikan Rumah Responden
Status Kepemilikan Frekuensi Persentase
Sewa 37
22 Milik Sendiri
97 58
Milik Keluarga 33
20 Jumlah
167 100 Sumber : Data Primer, 2009
4.4.11 Hasil Estimasi Model Penetitian
Untuk mengetahui pegaruh variabel bebas Luas Lahan, Benih, Pupuk, Pestisida dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap variabel terikat Jumlah Produksi
Padi sawah dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda dengan
Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010.
mengadopsi fungsi produksi Coob-Douglas. Hasil estimasi tersebut ditunjukkan pada tabel 4.15 sebagai berikut :
Tabel 4.15. Hasil Estimasi Model Penelitian Variabel
Koefisien Std.Error
t-statistics Sig
Konstanta
0,672 0,179
3,374 0,002
Log X
1
0,821 0,172
4,773 0,000
Log X
2
0,152 0,081
1,876 0,052
Log X
3
0,123 0,069
1,782 0,043
Log X
4
0,067 0,039
1,717 0,056
Log X
5
0,121 0,039
3,064 0,000
Berdasarkan hasil estimasi yang ditunjukkan pada tabel di atas, maka hasilnya dapat diperoleh sebagai berikut ;
Log Qs = 0,672 + 0, 821 LogX
1
+ 0,152 Log X
2
+ 0,123 Log X
3
+ t- Statistics =
4.773 1,876 1,782 0,037 Log X
4
+ 0,121 Log X
5
0,592 3.270
R
2
= 0,723 F-Stat = 61.437
R
2
= 0,6842 Prob = 0.0000
Keterangan : Signifikan pada = 1
Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010.
Signifikan pada = 10
Berdasarkan hasil estimasi di atas diketahui bahwa koefisien determinasi R
2
sebesar 0.723 yang bermakna bahwa variabel independen luas lahan, Benih, pupuk, pestisida dan jumlah tenaga kerja mampu menjelaskan variasi pada total
produksi sawah sebesar 72,3 dan sisanya sebesar 27,7 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam modal estimasi.
Dilihat dari nilai F-statistik yaitu sebesar 61.437 yang signifikan pada tingkat keyakinan 99 atau = 1 , berarti bahwa secara secara bersama-sama
simultan variabel luas lahan, Benih, pupuk, pestisida, dan jumlah tenaga kerja mempengaruhi variabel total produksi padi di Kecamatan Sei Bingai.
Berdasarkan uji t-statistik uji secara partial dapat diketahui variabel- variabel mana yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi di daerah
ini. Pada jumlah sampel n=167, variabel bebas k=6. Koutsoyiannis 1981 menjelaskan bahwa besarnya k adalah variabel bebas
termasuk konstanta. Dengan demikian k = 6 dijumpai Degree of Freedom DF = 167-6 = 161. Pada DF = 161 dijumpai t-tabel pada pengujian dua ekor; = 0.05 dan
pada = 0.025 sebesar 1,960. Selanjutnya dapat dilakukan pengujian secara
sebagian-sebagian atau parsial. Berikut ini hasil uji t dari masing -masing variabel bebas.
1. Luas Lahan
Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel Luas Lahan X
1
berpengaruh positif terhadap produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai. Hal ini berarti bahwa
semakin meningkat luas lahan, maka produksi padi sawah semakin meningkat. Nilai koefisien regresi luas lahan sebesar 0,821 berarti bahwa setiap peningkatan luas lahan
sebesar 1 persen, maka akan menyebabkan peningkatan produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai sebesar 0,821 persen, ceteris paribus. Dari hasil pengujian
terhadap nilai t
statistik
diperoleh nilai 3,773 yang lebih besar dibandingkan t-
tabel
1 = 2,845. Hal ini berarti bahwa variabel luas lahan berpengaruh signifikan terhadap
produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai pada tingkat selang keyakinan 99 atau = 1 .
2. Benih Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel Benih X
2
berpengaruh positif terhadap produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai. Hal ini berarti bahwa
semakin banyak Benih yang digunakan, maka hasil produksi padi sawah semakin meningkat. Nilai koefisien regresi Benih sebesar 0,152 berarti bahwa setiap
peningkatan Benih sebesar 1 persen, maka akan menyebabkan peningkatan produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai sebesar 0,152 persen, ceteris paribus. Dari hasil
pengujian terhadap nilai t-
statistik
diperoleh nilai 1,876 yang lebih besar dibandingkan t-
tabel
10 = 1,675. Hal ini berarti bahwa variabel Benih berpengaruh signifikan
Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010.
terhadap produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai pada tingkat selang keyakinan 90 atau = 10 .
3. Pupuk Dari hasil estimasi diketahui bahwa jumlah pupuk berpengaruh positif
terhadap jumlah produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai. Hal ini berarti bahwa semakin banyak jumlah pupuk yang digunakan, maka produksi padi sawah di
Kecamatan Sei Bingai semakin meningkat. Nilai koefisien regresi jumlah pupuk yang digunakan dalam kegiatan usaha tani padi sawah sebesar 0,123 berarti bahwa setiap
peningkatan pupuk yang digunakan pada usaha tani padi sawah sebanyak 1 persen, maka menyebabkan terjadinya peningkatan produksi padi sawah di Kecamatan Sei
Bingai sebesar 0,123 persen, ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai t- statistik diperoleh nilai 2,877 yang lebih besar dibandingkan t-tabel 10 = 1,675.
Hal ini berarti bahwa jumlah pupuk memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai pada selang keyakinan 90 atau =
10. 4. Pestisida
Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa jumlah pestisida berpengaruh positif terhadap jumlah produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai. Hal ini berarti
bahwa semakin banyak jumlah pestisida yang digunakan, maka produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai semakin meningkat. Nilai koefisien regresi
pestisida yang digunakan dalam kegiatan usaha tani padi sawah sebesar 0,067
Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010.
berarti bahwa setiap peningkatan pestisida yang digunakan pada usaha tani padi sawah sebanyak 1 persen, maka menyebabkan terjadinya peningkatan produksi padi
sawah di Kecamatan Sei Bingai sebesar 0,067 persen, ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai t-statistik diperoleh nilai 0,592 yang lebih kecil
dibandingkan t-tabel = 10 = 1,675. Hal ini berarti bahwa jumlah pestisida memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap produksi padi sawah di Kecamatan
Sei Bingai. Hasil ini menjelaskan bahwa meski pestisida tidak mempengaruhi produksi
secara signifikan, pemakaian pestisida dengan kadar tertentu akan senantiasa memberikan peningkatan pada output produksi. Dengan kata lain penggunaan
pestisida secara terpadu masih sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi usaha tani padi sawah di Kecamatan Sei Bingai.
5. Jumlah Tenaga Kerja Dari hasil estimasi diketahui bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh positif
terhadap jumlah produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai. Hal ini berarti bahwa semakin banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, maka produksi padi
sawah di Kecamatan Sei Bingai semakin meningkat. Nilai koefisien regresi jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan usaha tani padi sawah sebesar 0,121
berarti bahwa setiap peningkatan jumlah tenaga kerja pada usaha tani padi sawah sebanyak 1 persen, maka menyebabkan terjadinya peningkatan produksi padi sawah
di Kecamatan Sei Bingai sebesar 0,121 persen, ceteris paribus.
Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010.
Dari hasil pengujian terhadap nilai t-statistik diperoleh nilai 3,270 yang lebih besar dibandingkan t-tabel 1 = 2,845 . Hal ini berarti bahwa jumlah
tenaga kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produksi padi sawah di Kecamatan Sei Bingai pada selang keyakinan 99 atau = 1.
Salah satu kemudahan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas yakni koefisien regresi yang dihasilkan pada tiap-tiap variabel juga menggambarkan
elastisitas variable tersebut. Berdasarkan hasil estimasi secara parsial di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan variabel yang diteliti tidak ada yang memiliki koefisien
1 lebih besar, oleh karena itu hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yang dimasukkan pada model analisis adalah inelastis.
6. Analisis Skala Usaha Kemudahan lainnya dalam menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas
yakni dapat dijelaskan selanjutnya mengenai analisis skala usaha. Berdasarkan hasil estimasi juga dapat diketahui tahap skala usaha yang berhubungan dengan produksi
usaha tani padi sawah di Kecamatan Sei Bingai. Kegiatan usaha yang dilakukan dapat dikategorikan kepada tahap increase return to scale IRS atau konstan ditambahkan
Koefisien regresinya adalah lebih besar dari 1 1,956 1. Hal ini sekaligus juga menggambarkan suatu fenomena yang menarik yakni mengasumsikan bahwa sektor
usaha tani padi sawah di Kecamatan Sei Bingai senantiasa menjadi penopang
Rajanami Yun Sukatami : Analisis D eterminan Produksi Us aha Tani Padi Sawah D i Kec amatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, 2010.
perekonomian masyarakat dengan hasil produksi ± 7,15 TonHa setiap musim panennya.
4.5 Uji Asumsi Klasik