statistik paired sampelt-test untuk mengetahui perbedaan skala nyeri dismenore sebelum dan sesudah dilakukan intervensi senam. Uji statistik
untuk seluruh analisis tersebut dianalisis dengan tingkat kemaknaan 95 alpha 0,05. Tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu uji normalitas,
setelah diketahui hasilnya normal maka dilakukan pengujian dengan uji paired sampel t-test. Jika hasilnya tidak normal maka dilakukan pengujian
non parametrik uji Wilcoxon Sugiono, 2008.
4.8 Etika Penelitian
1. Prinsip Etik
a. Self Determination
Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak mengikuti kegiatan penelitian dengan sukarela, setelah semua
informasi yang berkaitan dengan penelitian dijelaskan dengan menandatangani Informed Consent yang telah disediakan.
b. Anonimity tanpa nama
Selama penelitian, peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkna nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang sudah dilakukan Hidayat,
2008.
c. Confidentiality kerahasiaan
Peneliti membrikan jaminan terhadap subjek mengenai kerahasiaan semua informasi, atau masalah-masalah lain termasuk hasil yang diperoleh
dari penelitian. Semua catatan responden disimpan dan hanya orang tetentu yang diperkenankan mengetahuinya.
d. Privacy
Peneliti juga menjaga kerahasiaan atas informasi yang diberikan responden untuk kepentingan penelitian. Nama responden akan
dirahasiakan sebagai ganti digunakan nomor responden. e.
Protection From Discomfort Kenyamanan responden selama penelitian dijamin. Peneliti
menekankan apabila responden merasa tidak aman atau nyaman selama mengikuti kegiatan penelitian sehingga menimbulkan masalah baik fisik
maupun psikologis, maka peneliti mempersiapkan responden untuk menghentikan partisipasinya.
2. Informed Consent
Informed Consent merupakan penyampaian hal-hal penting dari penelitian terhadap calon subjek dan mendapatkan persetujuan dari calon
subjek untuk berperan serta dalam penelitian sebagai subjek, yang diperoleh setelah memahami semua informasi penting. Informed Consent
mencakup empat elemem, yaitu: penyampaian tentang informasi penting, pemahaman secara komperhensif, kemampuan memberi persetujuan, dan
kesukarelaan Yani, 2008. Tujuan dari Informed Consent adalah untuk agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya Hidayat, 2008.
Dalam penelitian ini, Informed Consent dilakukan sebelum mahasiswi yang biasa merasakan dismenore berpartisipasi dalam
penelitian ini. Para mahasiswi terlebih dahulu dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat dari intervensi senamyang akan dilakukan. Peneliti
menjelaskan tentang hak-hak yang dimiliki oleh mereka selama dilakukannya penelitian. Formulir dan lembar persetujuan mencakup
beberapa hal berikut: a.
Peneliti menjelaskan kepada subjek semua hal yang berkaitan dengan
tujuan penelitian yang akan dilakukan.
b. Peneliti menjelaskan tentang prosedur dan teknik intervensi yang akan
dilakukan oleh subjek selama penelitian dan tujuan yang akan dicapai
dari intervensi yang telah dilakukan.
c. Peneliti menjelaskan tentang resiko yang akan dialami oleh subjek
selama penelitian berlangsung. Termasuk kelelahan, kejenuhan serta ketidaknyamanan yang mungkin dialami oleh subjek. Jika selama
penelitian berlangsung terjadi ketidaknyamanan yang dialami oleh
subjek, maka intervensi bisa dihentikan.
d. Peneliti bersedia menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh
subjek yang berkaitan dengan hal-hal yang belum dimengerti oleh
subjek termasuk tentang prosedur intervensi yang akan dilakukan.
e. Subjek penelitian berhak mengundurkan diri selama penelitian
berlangsung jika terdapat hal-hal yang dirasa tidak nyaman oleh
subjek tanpa konsekuensi apapun.