Senam Pengaruh Senam Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Saat Dismenore Pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 Senam umum Senam umum adalah segala jenis senam selain kelima jenis senam yang disebutkan FGI. Senam umum ini dapat dibedakan dengan senam lainnya karena mempunyai ciri lima M, yaitu: Mudah, Murah, Meriah, Massal, dan Manfaat. Senam yang dilakukan untuk mengurangi nyeri dismenore ini termasuk kedalam senam umum yang mana gerakannya sesuai dengan ciri dari senam umum dan juga ciri umum olahraga kesehatanyang dijelaskan oleh Giriwijoyo1995:5 dalam Sumaryanti 2006 sebagai berikut: 1. Massal: senam ini dapat diikuti sejumlah besar orang secara serentak 2. Mudah: gerakan senam mudah diikuti dan dapat dilakukan dengan baik oleh peserta senam. 3. Murah: tidak memerlukan peralatan maupun ruangan khusus untuk pelaksanaannya. 4. Meriah: membangkitkan suasana santai dan gembira, bebas stress dan memungkinkan silaturahmi yang lebih baik 5. Manfaat dan aman: manfaatnya dapat dirasakan baik lahir maupun batin serta kecil kemungkinan terjadinya cedera. Istiqomah 2009 menurutnya latihan senam untuk mengurangi nyeri dismenore ini tidak terlepas dari sistematika umum berolahraga yang terdiri dari tiga fase, yaitu: 1. Gerakan pemanasan Senam ini dimulai dengan menarik nafas dalam melalui hidung, sampai perut menggelembung dan tangan kiri terangkat. Tahan sampai beberapa detik dan hembuskan nafas lewat mulut kemudian kedua tangan diletakan di pinggang, tunduk dan tegakkan kepala, patahkan leher ke kiri-ke kanan dan tengokkan kepala ke kiri dan ke kanan lalu putar bahu bersamaan keduanya dalam hitungan 2x8 hitungan. 2. Gerakan inti Setelah gerakan pemanasan masuk kedalam gerakan inti yaitu berdiri dengan tangan direntangkan ke samping dan kaki direnggangkan kira-kira 30-35 cm lalu bungkukkan di pinggang dan berputar ke arah kiri, mencoba menjamah kaki kiri dengan tangan kanan tanpa membengkokkan lutut.Kemudian lakukan hal yang sama dengan tangan kiri menjamah kaki kanan.Masing-masingposisi dilakukan sebanyak empat kali. Setelah itu gerakan selanjutnya yaitu berdirilah dengan tangan di samping dan kaki sejajar lalu luruskan tangan dan angkat sampai melewati kepala. Pada waktu yang sama sepakkan kaki kirimu dengan kuat ke belakang.Lakukan bergantian dengan kaki kanan. Setiap kaki melakukan sebanyak empat kali. 3. Gerakan pendinginan Gerakan terakhir yang dilakukan yaitu gerakan pendinginan. Gerakan dilakukan dengan caragenggam tangan menggunakan lengan dengan kuat tahan dan lepaskan.Lalu luruskan kaki tahan beberapa detik dan lepaskan kemudian kontraksikan seluruh otot tubuh sambil bernafas pelan dan teraatur lalu relaks.

2.3.4. Manfaat

Sebagian besar gejala-gejala medis yang diakibatkan kurangnya kegiatan merupakan hal yang menakutkan. Harus disadari bahwa apabila tubuh tidak pernahsedikit dipakai, maka kerja paru menjadi tidak efisien, jantung melemah, kelenturan pembuluh-pembuluh darah berkurang, ketegangan otot-otot menghilang dan seluruh tubuh menjadi lemah. Latihan senam merupakan salah satu jenis latihan olahraga yang dapat mencapai kesegaran jasmani dengan kebutuhan tiap individu. Menurut Marwoto 2008 orang yang melakukan senam secara teratur akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik good physical fitness. Usur-unsurnya terdiri dari: 1. Kekuatan otot 2. Kelentukan persendian 3. Kelincahan gerak 4. Keluwesan 5. Cardio vasculair fitness 6. Neuro musculair fitness Apabila orang melakukan senam, peredaran darah akan lancar dan meningkat jumlah atau volume darah. Dan 20 darah terdapat di otak, maka akan terjadi proses endorfin hingga terbentuk norepinefrin yang menimbulkan: 1. Rasa gembira 2. Rasa sakit hilang 3. Adiksi kecanduan gerak 4. Menghilangkan depresi

2.3.5. Lama Durasi Dan Frekuensi Senam

Lama latihan berbanding terbalik dengan itensitas latihan. Intensitas latihan yang berat memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan intensitas latihan yang ringan. Semakin berat latihan maka semakin singkat waktu latihan, semakin ringan intensitas latihan maka semakin lama waktu latihan. Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik bila dilakukan dengan tempo yang tepat. Latihan dengan tempo yang terlampau atau terlalu pendek akan memberikan hasil yang kurang efektif. Sumaryanti, 2006 Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan intensif yang dilakukan oleh seseorang. Latihan dapat dikatakan intensif apabila memenuhi dua kaidah di atas yaitu memenuhi takaran intensitas dan tempo latihan yang baik. Frekuensi latihan untuk senam disarankan 2 –4 kali dalam satu minggu. Hal ini dianggap cukup. Apabila frekuensi latihan kurang dari 2 kali maka tidak memenuhi takaran latihan, sedangkan apabila lebih dari 4 kali maka dikhawatirkan tubuh tidak cukup beristirahat dan melakukan adaptasi kembali ke keadaannormal sehingga dapat menimbulkan sakit over training. Sumaryanti, 2006 Menurut Brick 2002. Frekuensi dan lama latihan senam menggunakan pola yang sama dengan takaran olahraga secara umum, yaitu prinsip frekuensi, intensitas dan time FIT yang meliputi: 1. frekuensi latihan 2-4 kali dalam 1 minggu 2. intensitas latihan 60-90 dari DNM 3. lama latihan 20-60 menit dalam satu kali latihan

2.4 Senam dan Dismenore

Menstruasi merupakan kejadian fisiologi yang terjadi pada wanita. Siklus menstruasi ini akan menyebabkan timbulnya rasa sakit atau nyeri di daerah abdomen atau yang biasa di sebut dismenore Junizar, 2001. Tiga puluh delapan dari seratus wanita yang mengalami dismenore sering menggunakan terapi medikal untuk mengurangi nyeri haid mereka Ostrzenski,2002 dalam Toh Chia Thing, 2008. Pola makan dan olahraga merupakan hal yang disarankan para ahli untuk mengatasi dismenore. Sumudarsono, 1998 dalam Suparto 2011. Hasil penelitiannya juga didapatkan ternyata dismenore lebih sedikit terjadi pada olahragawati dibandingkan wanita yang tidak melakukan olahraga senam. Banyak jenis olahraga yang dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi dismenore salah satunya dengan senam. Tjokronegoro 2004 dan Rager 1999 mengungkapkan banyak manfaat yang diperoleh dari senam selama dismenore yaitu yang pertama dapat peningkatan efisiensi kerja paru sehingga ketika terjadi dismenore, oksigen dapat tersalurkan ke pembuluh-pembuluh darah di organ reproduksi yang saat itu terjadi vasokonstriksi yang menimbulkan rasa nyeri, yang disebabkan karena respon dari oksigen tidak tersampaikan sampai pembuluh darah paling ujung. Tetapi bila seseorang rutin melakukan senam maka dia dapat menyimpan oksigen dua kali lipat permenit sehingga oksigen tersampaikan pada pembuluh darah yang mengalami vasokontriksi dan akan menyebabkan penurunan dismenore. Manfaat yang kedua, pada seseorang yang rutin melakukan senam akan terjadi peningkatan jumlah dan ukuran pembuluh darah yang menyalurkan darah keseluruh tubuh, termasuk ke organ reproduksi sehingga memperlancar aliran darah ketika terjadi dismenore. Selain itu senam juga dapat melatih kekuatan otot-otot tertentu sehingga otot-otot tersebut terlihat lebih kuat dan kencang dan kelenturan tubuhpun meningkat. Abbaspour 2005 dalam Dyana 2009, mengungkapkan wanita yang teratur berolahraga didapatkan penurunan insidensi dismenore. Hal ini mungkin disebabkan efek hormonal yang berhubungan dengan olahraga pada permukaan uterus, atau peningkatan kadar endorfin yang bersikulasi. Diduga olahraga bekerja sebagai analgesik nonspesifik yang bekerja jangka pendek dalam mengurangi nyeri. Penelitian yang dilakukan Dyana 2009 yang berjudul Hubungan dismenore dengan olahraga pada remaja usia 16-18 tahun di SMA ST.Thomas 1 Medan tahun 2009. Hasil dari analisa dengan menggunakan chi square menunjukan variabel independent yaitu olahraga berhubungan dengan kejadian dismenore. Hasil analisa menunjukkan kejadian dismenore menurun dengan adanya olahraga. Vira 2008 pada penelitiannya yang berjudul perbedaan tingkat dismenore pada remaja putri antara yang rutin melakukan olahraga dengan yang jarang melakukan olahraga di SMA Negeri 1 Ambarawa tahun 2008. Hasil penelitiannya di SMA Negeri 1 Ambarawa adalah ada perbedaan tingkat dismenore pada remaja putri antara yang rutin melakukan olahraga dengan yang jarang melakukan olahraga di SMA Negeri 1 Ambarawa. Penelitian ini juga didasari oleh peneltian yang dilakukan Istiqomah 2009 pada remaja putri di SMU N 5 Semarang. Penelitiannya terkait efektifitas dari senam dismenore dalam mengurangi nyeri dismenore. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa senam dismenore ini efektif untuk menurunkan dismenore.

2.5 Kerangka Teori

Gambar 2.5 Kerangka teori dikutip dari Bobak 2004, Tjokronegoro 2004, Rager 1999 Faktor yang mempengaruhi nyeri: a. Usia b. Aktivitas Penyebab: a. Pelepasan prostaglandin b. Peningkatan frekuensi kontraksi uterus c. Psikis d. Lingkungan Penurunan intensitas nyeri dismenore Nyeri dismenore Penatalaksanaan dismenore: 1. Latihan fisik olahraga

2. Senam

3. Kompres hangat 4. Massase 5. Istirahat cukup 6. Obat anagesik 7. Mandi air hangat 8. Yoga 9. Distraksi

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Respon mahasiswi fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi terhadap komunitas hijaber di uin Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 112

Pengaruh Wudhu Terhadap Kecemasan saat Menghadapi Ujian Praktikum pada Mahasiswi Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10 69 113

PENGARUH LATIHAN SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH LATIHAN SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYA

0 0 11