Menurut Al-quran. Tujuan Perkawinan.

18 masingmasing pasangan siap melakukan perannya yang positif dalam mewujudkan tujuan perkawinan. 11 Salah satu bentuk perkawinan yang kita ketahui adalah monogami dan poligami. Monogami adalah perkawinan dengan isteri tunggal, artinya seorang laki-laki menikah dengan seorang perempuan. Sedangkan poligami adalah perkawinan dengan dua orang perempuan atau lebih dalam waktu yang sama. 12

2. Tujuan Perkawinan.

Ada tiga sumber alasan pokok kenapa pernikahan harus dilakukan. Pertama, menurut Al-quran ; Kedua, Menurut hadits, Ketiga menurut akal. 13

a. Menurut Al-quran.

Ada dua ayat yang menonjol tentang hal pernikahan ini, pertama dalam surat al-aaraf : 189. ☺ ☺ ⌧ ☺ ☺ ☺ ☺ ☯ “Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar Dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah Dia merasa ringan Beberapa waktu. kemudian tatkala Dia merasa berat, 11 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah , Darul Fikry, Beirut, t.t., h. 19. 12 Ahmad Kuzairi , Nikah sebagai Perikatan, Jakarta : PT, Raja Grafindo Persada, 1995 cet. I. h.159. 13 Djalil, basiq., Tebaran Pemikiran Islam di Tanah Gayo, Jakarta : qalbun salim,2006 h. 86. 19 keduanya suami-isteri bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: Sesungguhnya jika Engkau memberi Kami anak yang saleh, tentulah Kami terraasuk orang-orang yang bersyukur. Ayat tersebut diatas menyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk bersenang-senang, dari ayat ini tampaknya kita tidak juga dilarang bersenang- senang tentunya tidak sampai meninggalkan hal-hal yang penting karenanya, karena memang diakui bahwa rasa senang itu salah satu unsur untuk mendukung sehat rohani dan jasmani. 14 dan yang kedua dalam surat Al-ruum : 21. ☯ ☺ ⌧ “dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Dalam ayat tersebut terkandung ada tiga yang di tuju satu perkawinan yakni : Litaskunu ilaiha , artinya suapaya tenangdiam. Akar kata taskunu dan yang sepertinya adalah sakana, sukun, sikin. Yang semua berarti diam. Itulah 14 Ibid,h.87. 20 sebab pisau dinamakan sikin, karena bila diarahkan keleher hewan ketika menyembelih hewan itu diam ; 15 Mawaddah, membina rasa cinta, akar kata mawaddah adalah wadda yang berarti meluap tiba-tiba, terkadang tidak terkendali, karena itulah pasangan-pasangan muda dimana rasa cintanya sangat tinggi, termuat kandungan cemburu, sedang rahma atau sayangnyamasih rendah, banyak terjadi benturan karena tak mampu mengontrol kata cinta yang memang terkdang sulit di kontrol karena intensitasnya tinggi dan sering meluap-luap. 16

b. Menurut Hadits.