dan kejiwaannya. Yang jelas pembatasan ini adalah berdasarkan keadaan yang dijumpai di dalam masyarakat Indonesia.
19
C. Dewasa Menurut Biologis dan Psikologis.
1. Pandangan secara Biologis.
Memasuki suatu perkawinan dituntut untuk melibatkan diri secara emosional atau batin, dalam hal ini bahwa individu yang telah memasuki lembaga
perkawinan harus mampu mengendalikan dan mengembangkan kebutuhan emosional dengan pasangan hidupnya agar tercapai sebuah suasana rumah tangga
yang bahagia, seperti yang menjadi tujuan dari dilaksanakan perkawinan.
20
Karena perkawinan disyari’atkan oleh Islam mempunyai tujuan sangat agung dan mulia, yaitu untuk mewujudkan terbentuknya rumah tangga bahagia dan sejahtera
yang diliputi oleh rasa cinta dan kasih sayang yang melahirkan generasi manusia yang sholeh dan sholehah. Sehingga perkawinan yang bahagia dan kekal, perlu
dipersiapkan dengan sungguh-sungguh, agar perkawinan menjadi “Surga Kehidupan” dan bukan sebaliknya.
Masa muda dimulai pada usia dua belas tahun dan diakhiri pada usia lima belas tahun,
21
batasan usia secara global berlangsung antara umur 12 dan 21
19
Amiur Nuruddin Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia Jakarta: Kencana, 2004, h. 70.
20
http:fatqur21.blogspot.com200905makalah-perkawinan-di-usia-muda.html
21
Konopka. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Gajah Mada. University Press, Yogyakarta 1997, h. 241
tahun dengan pembagian 12-15 tahun masa muda awal,15-18 tahun masa muda pertengahan, 18-21 tahun masa muda akhir.
22
Secara tradisional masa muda dianggap sebagai “badai dan tekanan” yaitu suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan
fisik dan kelenjar.
23
Adapun ciri-ciri kedewasaan seseorang cara biologis menurut para ulama adalah sebagai berikut : para ulama ahli fiqh sepakat dalam menentukan taklif
dewasa dari segi fisik, yaitu seseorang sudah dikatakan mukallafbaligh ketika sudah keluar mani bagi laki-laki, sudah haid atau hamil bagi perempuan.
24
Apabila tanda-tanda itu dijumpai pada seorang anak laki-laki maupun perempuan maka para fuqaha sepakat menjadikan umur sebagai suatu ukuran, akan tetapi
mereka berselisih faham mengenai batas seseorang yang telah dianggap sudah dewasa. Akan tetapi berdasarkan ilmu pengetahuan kedewasaan seseorang
tersebut akan dipengaruhi oleh keadaan zaman dan daerah dimana ia berada, sehingga ada perbedaan percepat lambatnya kedewasaan seseorang.
22
Monks. Psikologi Perkembangan. Gajah Mada. University Press. Yogyakarta 1998, h. 262.
23
Elizabeth B. Hurlock. 1994. Psikologis Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga.Jakarta 1994, h. 212.
24
Muhammad Ali Assayis, Tafsir Ayat Al Ahkam Al Quran, terj. Muhammad Ali Sabiq, 1983, h. 212.
2. Pandangan secara psikologis.