Kerangka Pemikiran Implementasi Program Pembinaan Anak Jalanan Kota Medan di Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kota Medan

41 d. Anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan secara wajar Ramadhani, 2014: 32.

2.5 Kerangka Pemikiran

Kemiskinan bukanlah satu-satunya faktor penyebab munculnya anak jalanan. Permasalahan tersebut merupakan kenyataan sosial kemasyarakatan yang juga disebabkan oleh berbagai faktor seperti modernisasi, laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, masalah disorganisasi keluarga. lingkungan dari tempat tinggal, kebodohan, urbanisasi, ketiadaan lapangan pekerjaan dan sulitnya mendapatkan pelayanan pendidikan. Anak jalanan bekerja dengan cara yang mudah yaitu sebagai pengamen, penjual rokok koran, penyemir sepatu, pengasong dan sebagainya.Anak-anak yang bekerja dijalanan dapat membantu keluarga dalam perekonomiannya dan kematangan pribadi. Anak yang bekerja dijalanan juga mempunyai efek samping, yaitu terjadinya kemunduran fisik, anak putus sekolah dan juga kemerosotan moral. Berdasarkan program yang telah disusun tentang pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis maka pemerintah daerah yang dimaksud penulis dalam melaksanakan peraturan daerah tersebut adalah aparatur yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan program. Salah satu instansi atau bagian yang berwewenang dalam hal ini yaitu Dinas Sosial Kota Medan yang telah membuat program pembinaan anak jalanan guna untuk meminimalisasikan keberadaan anak jalanan di Kota Medan. Tujuan utama penyelengaraan pemerintah daerah adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat, maka dari itu Dinas Sosial Kota Medan membuat 42 peraturan tentang program pembinaan anak jalanan. Program yang disusun menegaskan ada beberapa pembinaan yang dilakukan dalam mengurangi pertumbuhan jumlah anak jalanan di Kota Medan, yaitu: 1. Program Penertiban. Program Penertiban yang dimaksud yaitu program yang dilakukan oleh Dinas Sosial bekerja sama dengan aparat Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP dan pihak lain yang terlibat untuk melakukan razia di tempat-tempat umum anak jalanan bekerja dan berkeliaran. 2. Program Pembinaan Lanjutan, yaitu program pembinaan yang memberikan pengarahan dan pengajaran pada anak jalanan. Program ini mempunyai beberapa kegiatan yaitu melakukan bimbingan sosial, mental, rohani, motivasi dan fisik dan pada setiap bimbingan terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan para anak jalanan. 3. Program Pelatihan Keterampilan. Program ini dilakukan dengan pemberian keterampilan kepada anak jalanan berupa kerajinan tangan dan pekerjaan lain yang bisa meningkatkan bakat dan minat anak untuk bisa berkarya. 4. Program Pemberdayaan. Program ini ditujukan pada keluargaorangtua anak jalanan yang merupakan proses penguatan keluarga yang dilakuan secara terencana dan terarah Berbicara tentang bagaimana implementasi suatu kebijakan dapat berjalan efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penulis mengaitkan keefektifan suatu implementasi kebijakan dengan faktor-faktor sebagai berikut Wahab: 2002: 54 : 1. Faktor Pendukung Faktor pendukung yang dimaksud disini adalah segala hal yang sifatnya membantu tersosialisasinya kebijakan pemerintah daerah dalam hal 43 pembinaan anak jalanan di Kota Medan yang sesuai dengan peratuaran yang telah ditentukan. 2. Faktor Penghambat Faktor Penghambat sendiri disini merupakan segala sesuatu yang menjadi pengganjal atau yang menghalangi terselenggaranya pembinaan anak jalanan di Kota Medan yang sesuai dengan peratuaran yang telah ditetapkan. 44 Berikut diuraikan alur penelitian yang dituangkan dalam bentuk bagan kerangka pemikiran yaitu sebagi berikut : Bagan 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kota Medan Anak Jalanan Program Pembinaan Anak Jalanan, meliputi: 1. Program Penertiban 2. Program Pembinaan Lanjutan 3. Program Pelatihan Keterampilan 4. Program Pemberdayaan Implementasi Progam Pembinaan Anak Jalanan 45

2.6 Definisi Konsep dan Defini Operasional