Nilai Ekspektasi dari Permasalahan Cendrawasih Airways

probabilitas q mungkin berada antara 0,4 dan 0,5 serta bahwa r mungkin berada di antara 0,5 dan 0,65. Probabilitas-probabilitas ini diwakili oleh titik-titik yang ada pada Kotak A dalam Gambar 3.7. Kesemua titik ini berada dalam daerah Beli CN=235, sehingga kesimpulaimya adalah CN-235 harus dibeli. Keputusan ini tidak sensitif terhadap penaksiran dari probabilitas. Jika sebaliknya, Thoriq berpendapat bahwa bahwa nilai yang masuk akal untuk q dan r ada dalam Kotak B, maka kemudian pilihan yang optimal belumlah jelas. Gambar 3.8 Grafik Sensitifitas Dua Variabel untuk Cendrawasih Airways Grafik analisis Sensitifitas dapat memberikan petunjuk dalam menentukan seberapa besar usaha yang diperlukan untuk memodelkan ketidakpastian dalam sebuah pennasalahan keputusan. Grafik juga dapat menunjukkan apakah keputusan yang dibuat sensitif terhadap ketidakpastian dalam permasalahan dan permodelan dari ketidakpastian tersebut.

3.1.5 Nilai Ekspektasi dari Permasalahan Cendrawasih Airways

Jika diulang kembali inti permasalahan dari Cendrawasih Airways adalah apakah sebaiknya pemilik Cendrawasih Airways, dalam hal ini Thoriq, harus membeli tambahan armada pesawat terbang dan memperluas jangkauan servis Cendrawasih Universitas Sumatera Utara Airways, atau tidak. Setelah sebelumnya dibuat permodelan dari permasalahannya, telah diketahui bahwa ada tiga variabel ketidakpastian : kapasitas dari penerbangan terjadwal proporsi dari tiket yang teriual, biaya pengoperasian, dan total jam terbang dalam setahun. Gambar 3.9 memperlihatkan pohon keputusan dengan probabilitas tertentu pada cabang-cabangnya. Gambar 3.9 Pohon Keputusan untuk Cendrawasih Airways dengan Ketidakpastian untuk Tiga Variabel dengan p = 0,5 dan s = 0,8r Untuk menghitung nilai ekspektasi dari pembelian pesawat baru, digunakan nilai probabilitas dari cabang-cabang pohon keputusannya. Maka Nilai Ekspektasi pembelian pesawat adalah: = -Rpl 1.378.250 + -Rp6.041.750 + Rp5.637.600 + Rp28.070.400 +Rp789.750 + Rpl4.550.250 + Rpl4.623.200 + Rp50. = Rp96.440.000,- Nilai Ekspektasi untuk investasi pada pasar uang = Rp42.000.000,- Universitas Sumatera Utara Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa nilai ekspektasi membeli pesawat terbang jauh lebih besar dari pada nilai ekspektasi menginvestasikan modal pada pasar uang. Jika kriteria memilih yang digunakan adalah nilai ekspektasi, maka yang akan dipilih adalah membeli pesawat terbang, karena nilai ekspektasi membeli pesawat terbang jauh lebih tinggi dari pada menginvestasikan modal pada pasar uang. Tetapi sebagian besar orang tampaknya akan lebih cenderung untuk memilih altematif kedua, yaitu menginvestasikan modal pada pasar uang. Jadi dapat ditarik kesimpulan, bahwa penggunaan kriteria nilai ekspektasi dalam permasalahan tidak mewakili apa yang mungkin diinginkan oleh sebahagian besar orang. Kondisi ini disebabkan karena membeli pesawat terbang adalah tindakan yang lebih beresiko dibandingkan menginvestasikan modal pada pasar uang. Jika Thoriq termasuk pembuat keputusan yang menghindari resiko, ingin diketahui seberapa penghindar resikokah Thoriq dan apakah dia tetap berkeinginan untuk membeli pesawat terbang tersebut. Atau, jika Thoriq adalah seorang penggemar resiko, seberapa rendahkan tingkat toleransinya terhadap resiko yang membuat dia mau menginvestasikan modalnya di pasar uang. Untuk menjawab pertanyaan di atas, secara konsep cukup sederhana, tapi perhitungan yang akan dilibatkan sangat lamban dan tidak menarik. Untuk keperluan perhitungannya digunakan fungsi utilitas eksponensial. Pada konsepnya, yang ingin dicari adalah nilai kritis untuk R sehingga ekspektasi utility dari membeli pesawat akan sama dengan ekspektasi utility dari menanamkan modal di pasar uang. Sehingga kemudian pertanyaannya berubah menjadi : apakah toleransi resiko Thoriq berada di atas atau di bawah nilai kritis. Jika toleransi resiko Thoriq berada di atas nilai kritis, maka keputusan yang paling baik adalah membeli pesawat terbang baru, jika di bawah nilai kritis, maka sebaiknya diambil keputusan yang tidak terlalu beresiko yaitu menginvestasikan uangnnya pada pasar uang.

3.1.6 Toleransi Resiko R untuk Cendrawasih Airways