Nilai Ekivalen Tetap Sikap penghindar Resiko Sikap Netral

Gambar 2.2 Diagram Keputusan Untuk contoh di atas, nilai ekspektasi untuk masing-masing produk adalah : Produk A : Nilai ekspektasi = 0,1 x Rp 2.000 + 0,1 x Rp 3.000 + 0,2 x Rp 4.000 + 0,6 x Rp. 5.000 = Rp. 4.300 ribu Produk B : Nilai ekspektasi = 0,1 x 0 + 0,2 x Rp 2.000 + 0,2 x Rp 4.000 + 0,4 x Rp. 6.000 + 0,1 + Rp. 8.000 = Rp. 4.400 ribu Produk C : Nilai ekspektasi = 0,1 x 0 + 0,3 x Rp 1.500 + 0,3 x Rp 3.000 + 0,2 x Rp. 4.500 + 0,1 + Rp. 6.000 = Rp. 2.850 ribu Dengan membandingkan nilai ekspektasi ini, maka produk B yang dipilih karena produk B mempunyai nilai ekspektasi tertinggi.

2.2.3 Nilai Ekivalen Tetap

Universitas Sumatera Utara Membuat keputusan dengan mendasarkan kepada nilai ekspektasi tidaklah sulit. Akan tetapi cara ini tidak dapat menunjukkan alternatif yang mana yang paling disukai. Karena kriteria nilai ekspektasi dalam persoalaan ini tidak mencerminkan apa yang diinginkan oleh sebahagian orang. Hal ini disebabkan karena nilai ekspektasi belum mencakup faktor resiko. Sedangkan faktor resiko penting untuk diperhitungkan, karena sikap orang terhadap resiko berbeda-beda. Untuk menentukan pilihan dengan memasukkan faktor resiko adalah dengan menggunakan nilai Ekivalen Tetap. Nilai Ekivalen Tetap NET dari suatu kejadian tak pasti adalah suatu nilai tertentu dimana pembuat keputusan merasa tidak berbeda antara menerima hasil yang dicerminkan dalam ketidakpastian tersebut, atau menerima dengan kepastian suatu hasil dengan nilai tertentu. Besar nilai inilah yang disebut dengan Nilai Ekivalen Tetap. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Nilai Ekivalen Tetap adalah nilai batas dimana pembuat keputusan bersedia untuk menukar alternatif yang dipilih.

2.2.4 Utillity

Utility adalah preferensi pembuat keputusan terhadap suatu nilai dengan mempertimbangkan faktor resiko. Hasil penjajagan preferensi pembuatan keputusan terhadap suatu nilai dengan mempertimbangkan faktor resiko tersebut dinotasikan dalam suatu kurva yang disebut kurva preferensi atau kurva Utility. Kurva utility memberikan sebuah cara untuk mengkonversikan suatu satuan misalnya mata uang Rupiah menjadi unit utility.

2.2.4.1 Kurva Utility

Kurva Utility menggambarkan bagaimana utility atau preferensi suatu nilai bagi pembuat keputusan. Pada umumnya skala utility dinyatakan antara 0 dan 1; dimana Universitas Sumatera Utara skala utility = 1 menyatakan keadaan atau nilai yang paling disukai dan 0 menyatakan keadaan atau nilai yang paling tidak disukai. Gambar 2.3 Kurva Utility untuk Contoh 2.1

2.2.4.2 Ekspektasi Utility

Karena utility merupakan pencerminan dari preferensi pembuat keputusan; maka untuk melakukan pemilihan, pembuat keputusan mendasarkan pada ekspektasi utility dari alternatif-alternatif yang ada, dan memilih berdasarkan ekspektasi utility yang tertinggi. Sebagai contoh, dalam menghadapi situasi keputusan seperti pada Contoh 2.1 di atas, diagram keputusannya dapat digambarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Diagram Keputusan dengan Memasukkan Utility Untuk mencari Utility dari masing konsrtibusi laba seperti pada diagram keputusan di atas digunakan kurva utility Gambar 2.4. setelah itu dapat dihitung Ekspektasi Utility EU adalah hasil kali probabilitas dengan utility-nya dari masing-masing alternatif, sehingga didapatkan : Alternatif A : EU A = 0,1 x 0,45 + 0,1 x 0,6 + 0,2 x 0,78 + 0,6 x 0,87 = 0,79 Alternatif B : EU B = 0,1 x 0 + 0,2 x 0,45 + 0,2 x 0,78 + 0,4 x 0,94 + 0,1 x 1 = 0,72 Alternatif C : EU C = 0,1 x 0 + 0,3 x 0,31 + 0,3 x 0,64 + 0,2 x 0,83 + 0,1 x 0,94 = 0,55 Universitas Sumatera Utara

2.3 Sikap Menghadapi Resiko

Sikap seseorang dalam menghadapi suatu persoalan yang mengandung resiko pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : sikap menghindar resiko, netral atau sikap mengambil resiko.

2.3.1 Sikap penghindar Resiko

Bila seseorang bersifat sebagai penghindar resiko maka premi resikonya akan selalu positif. Dan semakin besar premi resiko tersebut, maka sifat penghindar resiko orang tersebut akan makin besar pula. Karena sifat penghindar resiko dinyatakan dengan premi resiko yang positif, maka kurva utility-nya tersebut akan selalu terletak disebelah kiri atas dari garis netral. Dengan kata lain kurva utility-nya berbentuk concave. Gambar 2.5 Kurva Utility bagi Penghindar Resiko Sebuah fungsi Utility bias dispesifikasikan seperti grafik di atas, ataupun dalam sebuah tabel. Fungsi Utility secara matematis dalapat dinyatakan dlam bentuk eksponensial, yang secara umum dinyatakan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Ux = 1 – e -xR

2.3.2 Sikap Netral

Dilain pihak bila seseorang menyatakan bahwa ekivalen tetap sebuah lotere sama dengan nilai ekspektasinya, maka dia mempunyai sikap yang netral dalam menghadapi resiko. Dalam hal ini maka premi resikonya adalah nol. Dan kurva Utilitynya digambarkan sebagai garis lurus. Gambar 2.6 Kurva Utility Bagi Sikap Netral

2.3.3 Sikap Penggemar Resiko