D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi.
1. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data penelitian dengan melakukan
tanya jawab secara langsung mengenai data dan infomasi yang berkaitan dengan laporan yang akan dibahas.
2. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuisioner ini dibuat untuk mendapatkan
jawaban “sangat setuju”, “setuju”, “netral” “kurang setuju”, “tidak setuju”. Setiap jawaban akan diberi skor, untuk sangat setuju diberi skor 5, untuk
setuju diberi skor 4, untuk netral diberi skor 3, kurang setuju diberi skor 2, dan untuk tidak setuju diberi skor 1.
3. Dokumentasi, yaitu melakukan pengumpulan data dengan mencatat dan
mengkopi atas data sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah menganalisis data dengan menggunakan metode deskriptif statistik. Metode
deskriprif dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklasifikasikan, dianalisis, selanjutnya diinterpretasikan sehingga
memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti. Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan untuk menghitung nilai persentase hasil jawaban pada responden adalah dengan metode skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun kriteria penilaiannya sebagai berikut:
1. 0,00 – 0,25 = no association or low association weak association, 2. 0,26 – 0,50 = moderately low association moderately weak association,
3. 0,51 – 0,75 = moderately high association moderately strong association, 4. 0,75 – 100 = high association strong association up to perfect association.
Pernyataan diatas dapat diartikan sebagai berikut: 1. 0 - 25 = berarti audit internal tidak berperan terhadap pengendalian internal
penjualan, 2. 26 - 50 = berarti audit internal sedikit berperan terhadap pengendalian
internal penjualan, 3. 51 - 75 = berarti audit internal cukup berperan terhadap pengendalian
internal penjualan, 4. 76- 100 = berarti audit internal sangat berperan terhadap pengendalian
internal penjualan.
F. Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul yang telah di kemukakan di awal, yaitu “Peran Internal Audit Terhadap Pengendalian Internal Penjualan Aluminium pada PT Inalum
Kuala Tanjung”, maka dalam melakukan penelitian variabel yang akan diteliti dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel tidak bebas.
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel bebas independent variable
Berdasarkan judul skripsi, dapat diidentifikasi bahwa variabel bebasnya adalah internal audit karena variabel ini tidak tergantung pada variabel lain
dan dapat mempengaruhi pengendalian internal atas penjualan. 2.
Variabel tidak bebas dependent variable Berdasarkan judul skripsi dapat diidentifikasikan bahwa variabel tidak
bebasnya adalah pengendalian internal penjualan yang dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu internal audit.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator
Alat uji Independen
Audit internal Kualifikasi internal audit
1. Independen
2. Kompeten
Pelaksanaan audit internal 1.
Program audit 2.
Pelaksaanaan pekerjaan audit
3. Laporan audit
4. Tindak lanjut
Kuisioner
Dependen Pengendalian internal
penjualan Unsur-unsur pengendalian internal
1. Lingkungan pengendalian
2. Penaksiran risiko
3. Aktivitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan
Tujuan Khusus pengendalian internal penjualan
1. Keterjadian
2. Kelengkapan
3. Keakuratan
4. Posting dan ikhtisar
5. Klasifikasi
6. Penetapan waktu
kuisioner
Universitas Sumatera Utara
G. Jadwal Penelitian