4. Standar Audit Internal
Institute of Internal Auditors IIA juga mendefinisikan pernyataan standard audit dalam Standards for the Professional Pactice of Internal
Auditing SPPIA. Menurut Tunggal 2008:184 SPPIA disusun dengan tujuan sebagai berikut:
a. menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang menyatakan paktik audit internal
sebagaimana mestinya, b.
menyediakan suatu kerangka untuk melaksanakan dan meningkatkan aktivitas audit internal yang memberikan nilai tambah dalam cakupan
yang luas,
c. membuat dasar pengukuran kinerja audit,
d. mendorong kemajuan proses dan operasi organisasi yang lebih baik.
Berikut ini adalah standar yang diimplementasikan per 1 Januari 2002
yang berisi pokok-pokok standar internal audit.
Tabel 2.1 Standar Audit Internal
Standar Atribut Attribute Standards 1000
Tujuan, Wewenang dan Tanggung jawab Tujuan, wewenang, dan tanggung jawab auditor internal harus
dinyatakan dalam anggaran dasar, konsisten dengan standar dan disetujui oleh direksi.
1100 Independensi dan Objektivitas
Fungsi audit internal harus independen, artinya harus bersikap objektif.
1200 Keahlian dan Kecermatan Profesional
Kegiatan audit harus dilakukan dengan ketrampilan, kecakapan atau kemahiran dan kehati-hatian profesional.
1300 Program Quality Assurance dan Perbaikan
Pimpinan audit internal wajib mengembangkan suatu quality assurance dan improvement program, dengan maksud agar seluruh
kegiatan audit internal memberikan add value dan improve organisation’s operations, serta selaras dengan standar dan kode etik.
Standar Kinerja Performance Standards 2000
Pengelolaan aktivitas Audit Internal Pimpinan fungsi auditor internal hendaknya dapat mengelola unitnya
secara efektif sehingga benar-benar berfungsi.
Universitas Sumatera Utara
2100 Sifat Pekerjaan
Aktivitas audit internal adalah melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi dalam penyempurnaan risk management, control, dan good
governance systems.
2200 Perencanaan Penugasan
Audit internal harus mengembangkan dan mengelola suatu perencanaan yang baik dalam menjalankan tugasnya.
2300 Pelaksanaan Penugasan
Audit internal harus mengidentifikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencatat informasi dan bukti-bukti audit secara
cukup agar dapat mencapai tujuan penugasan auditnya.
2400 Pengkomunikasian Hasil
Audit internal harus mengkomunikasikan hasil penugasan auditnya secara cepat dan tepat.
2500 Pengendalian Kemajuan
Pimpinan audit internal harus mengembangkan sistem pemantauan realisasi dari rekomendasi audit dan mengkomunikasikan kepada
manajemen.
2600 Penerimaan Manajemen terhadap Risiko
Pimpinan audit internal harus mendiskusikan jika terdapat perbedaan pendapat tentang suatu risiko yang menurut manajemen resiko itu
dapat diterima padahal fungsi audit internal menganggap bahwa resiko tersebut berpotensi merugikan organisasi, maka hal itu harus
dibicarakan dengan dewan komisaris.
Sumber: Gondodiyoto, 2007
5. Kedudukan Auditor