melalui proses yang sistematik untuk menghasilkan suatu informasi dan menyampaikannya pada pihak yang bekepentingan.
2. Pengertian Audit Internal
Audit Internal terdapat pada perusahaan, lembaga pemerintah, atau perusahaan nirlaba, dimana pemimpin perusahaan membentuk banyak
departemen, bagian, seksi atau satuan organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Bila perusahaan terdiri dari beberapa departemen maka
pimpinan dapat mendelegasikan wewenangnya kepada kepala unit-unit operasi tertentu.
Menurut Sawyers,dkk 2005:10 audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap
operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah 1 informasi keuangan dan operasi telah akurat dan
dapat diandalkan, 2 risiko yang di hadapi perusahaan telah di identifikasi dan diminimaliasi, 3 peraturan eksternal serta kebijakan
dan prosedur internal yang bias diterima telah diikuti, 4 kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, 5 sumber daya telah digunakan secara
efissien dan ekonomis, dan 6 tujuan organisasi telah dicapai secara efektif-semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Pada perkembangannya, pengertian internal audit yang dikemukakan Sawyers di atas dalam perkembangannya kemudian dianggap sudah tidak
sesuai lagi, dan tidak efektif dalam mengangkat peran internal audit ke dalam profesi yang kompetitif. Pengertian dimaksud hanya menekankan
pada bagaimana internal audit melakukan pekerjaannya, dan tidak menekankan pada nilai value yang dapat diberikan pada setiap level dalam
organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Mempetimbangkan hal tersebut dan berdasarkan masukan dari berbagai pihak, IIA The Istitute of Internal Auditing kemudian mengeluarkan
pernyataan mengenai pengertian internal audit. Pernyataan terakhir dikeluarkan IIA bulan Juli 1999 mengenai internal audit sebagaimana yang
dikemukakan oleh Gondodiyoto 2007:43. Internal auditing is an independent, objective assurance and
consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It’s helps an organization accomplish its
objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and
governance processes.
Definisi diatas dapat diartikan bahwa audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk
memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan
yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan kontrol, dan pengelolaan
organisasi. Pernyataan IIA dimaksud secara umum dapat dibagi dalam lima butir
elemen yang perlu mendapatkan perhatian para internal auditor, yaitu independency and objectivity assurance, consulting activities, value added,
organizational objectives, and a systematic and disciplined approach. Berdasarkan penyataan tersebut diatas nampak adanya keinginan kuat
IIA agar fungsi internal audit dapat lebih luas dan fleksibel, dan dapat sejalan dengan kebutuhan dan harapan pihak manajemen. Fungsi audit
internal bagi manajemen menurut Sawyers,dkk 2005:32.
Universitas Sumatera Utara
mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak, mengidentifikasi dan meminimalkan resiko,
memvalidasi laporan ke manajer senior, membantu manajemen pada bidang-bidang teknis, membantu proses pengambilan keputusan,
menganalisis masa depan bukan hanya untuk masa lalu, dan membantu manajer untuk mengelola perusahaan.
Pada dasarnya apa yang dikerjakan oleh internal auditor dalam suatu organisasi merupakan hasil akhir dari proses penawaran dan penerimaan
yang terjadi antara pihak auditor dan manajemen.
B. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal 1. Tujuan Audit Internal