BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan di Indonesia tidak lepas dari kebutuhan dan ketersediaan enegi, terutama energi listrik. Kebutuhan listrik semakin lama semakin meningkat sesuai
dengan perkembangan zaman. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi dan pertumbuhan industri yang begitu pesat, dan juga karena pertumbuhan penduduk.
Kebutuhan akan listrik ini membawa dampak positif berkembangnya perusahaan penyedia energi listrik. Untuk membangun pembangkit listrik tersebut
maka dibutuhkan tenaga-tenaga yang terampil, serta dibutuhkan juga mesin-mesin yang berguna untuk meringankan kerja manusia itu sendiri. Dalam hal ini, mesin-
mesin yang dapat dijadikan alat untuk meringankan kerja manusia itu adalah pesawat pengangkat.
Dalam hal ini, salah satu pesawat pengangkat yang akan dibahas pada tulisan adalah Overhead Travelling Crane. Overhead Travelling Crane merupakan
pesawat pengangkat yang banyak digunakan dalam dunia indrustri, yang digunakan untuk memindahkan muatan berat dari suatu tempat ke tempat lain yang tidak jauh
terutama untuk memindahkan material dalam skala cukup besar. Penggunaan Overhead Traveliing Crane memerlukan rancangan yang seksama
karena crane dipasang tetap Fixed installation di site dengan jangka waktu lama. Dari posisi tetapnya, Overhead Travelling Crane harus mampu menjangkau semua
area yang diperlukan untuk mengangkat beban yang diangkat ke tempat yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Topik Bahasan.
Topik bahasan atau permasalahan yang dibahas dalam laporan ini adalah : 1.
Prinsip kerja hoisting crane. 2.
Perancangan kait, tali baja, puli, drum, rem. 3.
Pemilihan motor dan analisa daya.
1.3 Tujuan Perencanaan.
Tujuan penulisan tugas sarjana ini adalah untuk merancang salah satu mesin pengangkat yaitu Overhead Travelling Crane, melakukan perhitungan terhadap
komponen-komponen utama mekanis Overhead Travelling Crane. Perencanaan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan mengaplikasikan teori-
teori yang diperoleh di Perguruan Tinggi dalam wujud yang nyata sesuai dengan tuntutan lapangan.
1.4 Ruang Lingkup Perencanaan