SISTEM PENGEREMAN PERENCANAAN KOMPONEN MEKANISME PENGANGKAT

3.8 SISTEM PENGEREMAN

Pada perancangan sistem rem, gerak naik turun gerak hoist ini dipakai sistem motor rem. Maksudnya adalah motor yang dikombinasikan dengan rem elektromagnet dalam satu unit dorong, dimana pada sistem ini terdapat pegas yang berfungsi untuk menekan rem saat daya elektromagnet diputus, maka secara bersamaan motor akan kehilangan daya putar dan selanjutnya akan berhenti. Keuntungan sistem ini adalah sebagai berikut : a. Mudah dipakai. b. Pengereman stabil. c. Penyebaran panas yang baik. d. Ukuran kecil dan ringan jika dibandingkan dengan motor yang lengkapi dengan sistem terpisah . Gambar 3.21 Sistem Rem Keterangan gambar : 1. Pegas. 4. Plat tekan 2. Baut. 5. Rotor 3. Kumparan 6. Poros Universitas Sumatera Utara Daya pengereman statik yang dipakai saat pengereman : N br = 75 η ⋅ ⋅ V Q N. Rudenko, Pesawat Angkat, hal 292 Dimana : Q = kapasitas angkat 10 ton. V = kecepatan angkat = 7,0 [ m menit ] direncanakan = 0,116 [ m menit ] η = efisiensi mekanis = 0,85 Maka: N br = 75 85 , 116 , 10000 ⋅ ⋅ N br = 13,14 [HP] Maka momen statik pada saat pengereman adalah : M st = 71620 . br br n N Dimana : n br = n reter sped = 730 [rpm] N br = daya pengereman = 13,14 Maka : M st = 71620 . 730 14 , 13 = 1289,1 [kg.cm] = 12,891 [kg.m] Universitas Sumatera Utara Momen gaya dinamis saat pengereman : M dy = br i br r t t n n V G t n GD ⋅ ⋅ ⋅ + ⋅ ⋅ 2 975 , 375 δ Dimana data-datanya kita peroleh dari perhitungan sebelumnya yaitu perhitungan motor penggerak. Maka : M dy = 1 730 85 , 116 , 10000 975 , 1 375 730 00386 , 15 , 1 2 ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ + ⋅ ⋅ ⋅ = 0,161 [kg.m] Dengan demikian didapatlah momen gaya yang diperlukan untuk pengereman yakni: M br = M st + M dy = 12,891 + 0,161 = 13,052 [kg.m] Pemeriksaan momen gaya pengereman dengan memakai koefisien gesekan β yang terdapat pada Lampiran 13 adalah 2 Maka : M br = M st + β = 15,052 x 2 = 26,104 [kg.m] Untuk merencanakan rem mekanisme gerakan naik turun dipakai momen gaya yang terbesar yakni M br = 26,104 [kg.m]. Rem direncanakan 1 cakram berjari- jari R 1 = 240 [mm],R 2 =170 [mm]. Universitas Sumatera Utara Gaya dorong aksial F untuk permukaan gesekan F = a br R Z M` µ ⋅ Dimana : Z = jumlah permukaan kontak pada rem cakram 2n n = jumlah cakram Rm = jari-jari rata r = 2 R R 2 1 + µ = koefisien gesek = 0,35 Pada perencanaan ini dipilih bahan besi cor dan abses dengan kondisi kering dimana P o = 7 x 10 -3 [kgmm 2 ] maka : F = 205 35 , 2 10 104 , 26 3 × × × = 181,90 [kgmm 2 ] Tekanan permukaan yang terjadi adalah : P = A F Dimana : A = luas permukaan kontak yang bergerak = π R 1 2 – R 2 2 = π 240 2 – 170 2 = 90118 [mm 2 ] Maka : P = 90118 90 , 181 = 2,018 x 10 -3 Universitas Sumatera Utara Harga tekanan permukaan kontak ini jauh dibawah batas izin yang diizinkan yaitu P P o P=2,018 x 10 -3 [kgmm] 7 x 10 -3 [kgmm 2 ], maka dengan demikian bahan yang dipilih aman dan tepat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan.

Dalam industri-industri besar alat-alat pengangkat merupakan suatu peralatan yang sangat penting perannya yang dapat mempengaruhi kegiatan produksi. Dari seluruh perhitungan dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap perancangan perlengkapan pengangkat mesin pemindah bahan ini, maka hasil yang dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Kait

a. Bahan kait dipilih dari SNC21 dari standart. b. Baut pada tangkai kait yaitu M56. c. Jenis kait yang dipakai adalah kait tunggal. d. Tegangan tarik yang diizinkan 14,16 [kgmm 2 ] e. Tegangan geser yang diizinkan 9,912 [kgmm 2 ]

2. Tali Baja.

a. Bahan dari steel wire rope dengan tipe 6x37 = 222 + 1 fibre core. b. Diameter tali baja 19,5 [mm]. c. Umur tali baja 46 [mm].

3. Puli.

a. Diameter Puli 624 [mm] b. Diameter gandar puli 66,6 [mm] Universitas Sumatera Utara