Setelah dingin, ditambahkan biakan murni sebanyak 100 ml. Ditutup wadah dengan aluminium foil yang steril. Disimpan di ruang inkubasi selama 2
minggu.
3.8 Pembuatan nata dengan sumber nitrogen dari tiourea NT
Sebanyak 1 liter air kelapa dibiarkan hingga kotorannya mengendap dan disaring menggunakan kain kasa. Air kelapa direbus di atas api yang besar hingga
mendidih. Selama perebusan, air kelapa diaduk. Setelah mendidih selama ± 15 menit, ditambahkan tiourea sebanyak 6,337 g, , gula pasir sebanyak 100 g dan
asam cuka 25 hingga larutan ini memiliki pH 4. Diaduk hingga larutan tercampur merata. Dalam keadaan masih panas, dituang larutan tersebut ke dalam
wadah yang steril. Setelah dingin, ditambahkan biakan murni sebanyak 100 ml. Ditutup wadah dengan aluminium foil yang steril. Disimpan di ruang inkubasi
selama 2 minggu.
3.9 Pembuatan Matriks Nata
NDC dan NT dicuci dengan NaOH 0,2 N kemudian dibilas dengan akuades hingga bersih dan ditiriskan. Masing-masing nata dipotong dadu dengan
ukuran 1 cm x 1 cm x 1 cm. Dikeringkan pada freeze dryer selama ± 24 jam.
3.10 Penyiapan Bahan Uji, Obat Pembanding dan Kontrol
3.10.1 Pembuatan suspensi CMC 0,5
Sebanyak 0,5 g CMC ditimbang, lalu taburkan di atas air panas pada lumpang yang telah direnda air panas sebelumnya, dibiarkan sampai mengembang
Universitas Sumatera Utara
lalu digerus sampai homogen, ditambahkan air sampai 100 ml. 3.10.2 Penyiapan ekstrak dalam bentuk suspensi
Fraksi n-heksan daun ruku-ruku dibuat dengan konsentrasi 3 mgml dalam bentuk suspensi menggunakan CMC 0,5 dengan dosis pemberian 30, 45 dan 60
mgKg BB. Obat pembanding indometasin dibuat dalam bentuk suspensi CMC 0,5 dengan dosis pemberian 10 mgKg BB. Kontrol negatif yang digunakan
adalah suspensi CMC 0,5.
3.10.3 Penyiapan pemerangkapan ekstrak dalam matriks nata
Masing-masing matriks NDC dan NT ditimbang. Kemudian direndam dalam ekstrak yang telah dilarutkan dalam n-heksan selama 24 jam untuk hasil
perendaman yang optimal. Kemudian nata tersebut ditiriskan dan dikeringkan pada freeze dryer selama ± 24 jam. Juga dilakukan prosedur yang sama untuk
pemerangkapan obat pembanding indometasin yang dilarutkan dalam etanol.
3.10.4 Penyiapan Karagenan
Sebanyak 50 mg karagenan ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 5 ml, dicukupkan dengan larutan infus NaCl kemudian diinkubasi pada
suhu 37
o
C selama 24 jam Gupta, 2006.
3.10.5 Pernyiapan Hewan Percobaan
Dua minggu sebelum pengujian dilakukan hewan percobaan harus dipelihara dan dirawat dengan sebaik-baiknya pada kandang yang mempunyai
ventilasi baik dan selalu dijaga kebersihannya. Hewan yang sehat ditandai dengan pertumbuhan normal dan suhu badan normal Ditjen POM, 1979.
Universitas Sumatera Utara
3.11 Prosedur Penggunaan Alat Pletismometer Ugo Basile Cat No. 7140
3.11.1 Pembuatan larutan untuk reservoir
Sebanyak 2 sampai 3 ml campuran senyawa pembasah ornano imbibente BBC. 97 yang telah tersedia dalam kemasan standar dimasukkan dalam labu
tentukur 1 liter, ditambahkan 0,4-0,5 g NaCl, dicukupkan dengan akuades hingga 1 liter.
3.11.2 Penyiapan alat
Larutan yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam reservoir yang telah dirangkai pada alat, kemudian diisi sel dengan memutar kepala katup kira-kira 45
o
ke sebelah kiri atau kanan sesuai dengan posisi reservoir itu dihubungkan, dialirkan beberapa kali dengan memutar kepala katup untuk menghindari
gelembung udara. Batas larutan diatur sampai mendekati garis merah bagian atas sel. Alat dihidupkan maka tampilan grafik akan menyala dan menunjukkan logo
Basile. Alat dihangatkan ± 2-3 menit.
3.11.3 Kalibrasi alat
Dari menu utama ditekan F1 maka akan ditampilkan angka 0 secara otomatis kemudian ditekan kembali F1 yang akan menunjukan angka 0,5 ml,
ditekan kembali tombol F1 yang akan menunjukkan angka 1,0; 2,0; 4,0; 8,0 ml. setelah itu dipilih probe kalibrasi 1 ml dan tekan F2 untuk konfirmasinya. Probe
volum dimasukkan ke dalam sel, ditunggu hingga beberapa detik hingga nilai yang ditunjukkan stabil. Alat siap digunakan untuk pengukuran kaki tikus.
3.12 Prosedur Pengujian Efek Antiinflamasi
Sebelum pengujian, tikus dipuasakan selama 18 jam dengan tetap diberi air minum. Tikus dikelompokkan menjadi 10 kelompok dimana dalam masing-
Universitas Sumatera Utara
masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus, yaitu I. Kontrol CMC 0,5, matriks NDC dan NT, II. Pembanding indometasin dalam bentuk suspensi, yang
diperangkapkan pada matriks NDC dan NT dosis 10 mgKg BB, III. Fraksi n- heksan dalam bentuk suspensi, yang diperangkapkan pada matriks NDC dan NT
dosis 30, 45, 60 mgKg BB. Pada hari pengujian, masing-masing hewan ditimbang dan pada sendi kaki
kiri diberi tanda sebagai batas pengukuran. Volume kaki kiri tikus diukur dengan cara mencelupkannya ke dalam sel pletismometer yang berisi cairan khusus yang
telah disiapkan sebelumnya sampai batas pada kaki kiri tikus berada pada garis batas atas sel. Pedal ditahan dan dicatat angka pada monitor sebagai volume awal
Vo. Setiap tikus diberikan suspensi fraksi n-heksan secara oral ataupun nata yang mengandung fraksi n-heksan sesuai dengan kelompoknya. Satu jam
kemudian, masing-masing telapak kaki kiri tikus disuntik secara intraplantar dengan larutan karagenan 1. Setelah setengah jam dilakukan pengukuran
volume kaki kiri tikus dengan prosedur sama seperti untuk mengukur Vo. Perubahan volume cairan yang terjadi dicatat sebagai volume telapak kaki tikus
Vt. Pengukuran dilakukan setiap selang waktu 30 menit selama 6 jam. Setiap kali pengukuran larutan sel tetap diadkan sampai garis tanda atau garis merah
bagian atas sel dan pada menu utama ditekan tombol 0 zero serta kaki tikus dikeringkan sebelumnya.
Volume radang adalah selisih volume telapak kaki tikus setelah dan sebelum disuntik karagenan. Pada waktu pengukuran, volume cairan harus sama
setiap kali pengukuran, tanda batas kaki tikus harus jelas, kaki tikus harus tercelup sampai batas yang dibuat.
Universitas Sumatera Utara
3.13 Perhitungan Persen Radang dan Persen Inhibisi Radang