BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Tumbuhan Ruku-ruku
Tumbuhan ruku-ruku merupakan tumbuhan semak, tingginya 30 cm sampai 150 cm. Berakar tunggang, batangnya berkayu, bercabang dan mempunyai
bulu Puspita, 2007. Daunnya berwarna hijau smpai hijau kecoklatan, bau aromatik, khas dan rasa agak pedas. Helain daun bentuk jorong memanjang,
pangkal daun tumpul sampai membundar dan tulang daun menyirip. Panjang daun 2,5 cm sampai 7,5 cm dan lebar 1 cm sampai 2,5 cm DepKes, 1995.
2.1.1. Sinonim
Sinonim dari tumbuhan ruku-ruku Ocimum sanctum L. adalah Ocimum tenuiflorum L., Ocimum americanum L. O. canum Sims, Ocimum gratissimum
L., Ocimum basilicum L. Anonim, , dengan nama daerah lute Maluku, lampes Sunda, Kemangi Jawa, kemangek Madura, uku-uku Nusa Tenggara dan
Bali, lufe-lufe Ternate Puspita, 2007.
2.1.2. Klasifikasi
Menurut Sharma 1993 dan Tjitrosoepomo 2002, tumbuhan ruku-ruku dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Subkelas : Sympetalae
Bangsa : Tubiflorae
Universitas Sumatera Utara
Suku : Labiatae
Marga : Ocimum
Spesies : Ocimum sanctum L.
2.1.3. Kandungan dan Khasiat
Tumbuhan ruku-ruku mengandung minyak atsiri 1 golongan estragol, linalool, eugenol, cineole, methyl chavicol dan sejumlah kecil methyl cinnamate,
serta golongan terpen lainnya, flavonoid apigenin, luteolin, orientin, vicenin triterpenoida seperti asam urolic, alkaloid, glikosida, saponin, dan tanin
Ganasoundari, 1997. Selain itu juga mengandung asam lemak seperti stearat, palmitat, oleat, linoleat dan linolenat Ntezurubanza, et al., 1985, mineral-mineral
seperti Zn, Mn dan Na juga ditemukan pada tumbuhan ruku-ruku Samudralwar, 1996.
Berdasarkan kandungan kimianya, tumbuhan ruku-ruku dapat mengobati gangguan pada bronkus, lambung, hati, saluran pernafasan dan saluran
pencernaan, selain itu juga mengobati penyakit diabetes mellitus. Sebagai obat luar, masyarakat umumnya menggunakan daun ruku-ruku sebagai anthelmentik,
antiinflamasi, gangguan pada kulit, antipiretik terutama untuk demam akibat malaria Sethi, et al., 2004.
Berkaitan dengan penelitian saya, kandungan kimia dari tumbuhan ruku- ruku seperti triterpenoida, flavonoid dan tanin dapat bermanfaat sebagai
antiinflamasi. Sesuai dengan penelitian Simon dan Kerry 2000 yang menyatakan bahwa senyawa kimia seperti flavonoid golongan flavon atau flavonol dan tanin
dalam bentuk bebas dan kompleks tanin-protein berkhasiat sebagai antiinflamasi.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Metode ekstraksi