BAB IV ANALISA EFEKTIVITAS MEDIASI
A. Profil Pengadilan Agama Depok
Pengadilan Agama Depok Kelas I B beralamat di Jalan Boulevard Sektor Anggrek Komplek Perkantoran Kota Kembang Grand Depok City Depok dan
beroperasi pada alamat tersebut setelah diresmikannya gedung Pengadilan Agama Depok bersamaan dengan diresmikannya gedung Pengadilan Tinggi
Agama Bandung pada tanggal 20 Februari tahun 2007 oleh Prof. Dr. H. Bagir Manan, SH, M.CL., di Jalan Soekarno Hatta 714 Bandung.
Pengadilan Agama Depok dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2002 tanggal 28 Agustus 2002 yang
peresmian operasionalnya dilakukan oleh Wali Kota Depok di Gedung Balai Kota Depok pada tanggal 25 Juni 2003 dan mulai menjalankan fungsi peradilan
sejak tanggal 01 Juli 2003 di Jalan Bahagia Raya No. 11 Depok dengan menyewa rumah penduduk sebagai gedung operasionalnya.
Daerah hukum Pengadilan Agama Depok adalah meliputi Pemerintahan Kota Depok sesuai dengan Pasal 4 ayat 1 UU Nomor 7 Tahun 1989 yang dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2002 Pasal 2 ayat 5 disebutkan bahwa “Daerah hukum Pengadilan Agama Depok meliputi wilayah
Pemerintahan Kota Depok Propinsi Jawa Barat”.
Pengadilan Agama Depok yang daerah hukumnya meliputi Wilayah Pemerintahan Kota Depok yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 64 Kelurahan
dengan mayoritas penduduk beragama Islam, dengan beban kerja rata-rata tiap bulan 162 perkara. Dalam melaksanakan tugasnya Pengadilan Agama Depok
didukung dengan kekuatan pegawai sebanyak 38 orang dan secara formal pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Depok harus dipertanggung jawabkan
dalam bentuk laporan ke Pengadilan Tinggi Agama Bandung selaku atasan. Pengadilan Agama Depok sesuai dengan tugas dan kewenangannya yaitu
bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan,
warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi syari‟ah dan tugas dan kewenangan lain yang diberikan oleh atau berdasarkan Undang-
Undang. Sebagai salah satu lembaga yang melaksanakan amanat Undang-Undang
No. 4 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, dalam melaksanakan tugasnya guna menegakkan hukum dan keadilan harus memenuhi
harapan dari para pencari keadilan yang selalu menghendaki peradilan yang sederhana, cepat, tepat, dan biaya ringan, hal mana Pengadilan Agama Depok
sebagai pelaksana Visi dan Misi Mahkamah Agung RI yang dijabarkan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, yaitu: Visi “Terwujudnya putusan
yang adil dan berwibawa, sehingga kehidupan masyarakat menjadi tenang, tertib dan damai di bawah lindungan Allah SWT” dan Misi : “Menerima, memeriksa,
mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan oleh umat Islam Indonesia di bidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah,
shodaqoh dan ekonomi syari‟ah, secara cepat, sederhana dan biaya ringan”. Wilayah Hukum Pengadilan Agama Depok meliputi Wilayah Kota
Depok. Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6o 19‟ 00” – 6o 28‟ 00” Lintang Selatan dan 106o 43‟ 00” – 106o 55‟ 30” Bujur Timur. Kota Depok
berbatasan langsung dengan Kota Jakarta atau berada dalam lingkungan wilayah Jabodetabek.
Bentang alam Kota Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran rendah perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50
– 140 meter diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15. Kota
Depok sebagai wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 200,29 km2.
Kondisi geografisnya dialiri oleh sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Cisadane serta 13 sub Satuan Wilayah Aliran Sungai. Disamping
itu terdapat pula 25 situ. Data luas situ pada tahun 2005 sebesar 169,68 Ha, dengan kualitas air rata-rata buruk akibat tercemar.
Kondisi topografi berupa dataran rendah bergelombang dengan kemiringan lereng yang landai menyebabkan masalah banjir di beberapa wilayah,
terutama kawasan cekungan antara beberapa sungai yang mengalir dari selatan menuju utara: Kali Angke, Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan dan Kali
Cikeas.
Adapun struktur organisasi Pengadilan Agama Depok dalam tabel adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Sumber diperoleh dari Endang Ridwan, Wakil Panitera di Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat.
WAKIL KETUA
Drs. H. Uu Abdul Haris, M.H.
HAKIM
Drs. Agus Abdullah, M.H. Dra. Hj. Siti Nadirah
Drs. H. A. Baidhowi, M.H. Dra. Nurmiwati
Dra. Hj. Fauziah, M.H. Asep Nursobah, S.Ag.
Drs. Bambang Hermanto, M.H. Dra. Suifita Netty, S.H.
KETUA
Drs. Nia Nurhamidah R., M.H.
HAKIM
Drs. Azid Izuddin, M.H. Dra. Taslimah, M.H.
Drs. Sarnoto, M.H. Dra. Sulkha Herwiyanti, S.H.
Drs. Andi Akram, S.H., M.H. Hj. Suciati, S.H.
Dra. Rogayah Umar Faruq, S.Ag., M.HI.
E. Kurniawati Imron, S.Ag.
PANITERA SEKRETARIS
Drs. H. Asop Ridwan, M.H.
WAKIL PANITERA
Endang Ridwan, S.Ag.
WAKIL SEKRETARIS
Ita Sasmita, S.H.
PANITERA MUDA PERMOHONAN
Mumu, SH., M.H. PANITERA MUDA
GUGATAN
M. Ali Afriddy, S.H.
PANITERA MUDA HUKUM
Drs. E. Arifuddin KAUR
KEUANGAN
Siti Aisah, S.H.
KAUR KEPEGAWAIAN
Indra Ari Setiawan, S.H.
KAUR UMUM
Mataris, S.H.
PANITERA PENGGANTI
Hj. Inti Khobijati Defrialdi, S.H.
M. Thamrin, S.Ag. Totih R. Amanah, S.H.
Arifin, S.Ag., M.Ag.
JURUSITA
Pepen, S.Ag. Samsudin, S.Ag.
JURUSITA PENGGANTI
Bahrun Kustiawan Wiji Piningit
Novia Husein Hj. Siti Nurhayati, S.H.
Yulianti Widyaningsih, S.H.
B. Analisa Efektivitas Mediasi