b. Persepsi masyarakat muslim tentang perceraian. Islam mengajarkan
bahwa talak adalah perbuatan halal walaupun dibenci. Namun tidak ada ulama yang mengharamkan perceraian. Apalagi bila perceraian adalah
sebagai jalan keluar dari konflik rumah tangga yang akan membahayakan salah satu pihak atau keduanya.
c. Tekanan sosial bagi pelaku perceraian yang semakin mengendur. Pada
masa lalu ada kesan stereotip bagi laki-laki danatau wanita yang memutuskan ikatan perkawinan dengan pasangannya. Namun saat ini
kesan itu sudah berkurang, bahkan cenderung hilang di lingkungan masyarakat perkotaan.
d. Semakin meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat terutama
perempuan. Maka istri yang berpendidikan tinggi jika diceraikan oleh suaminya tidak lagi khawatir akan nafkah dirinya dan anak-anaknya.
Dengan bekal pendidikan yang dimiliknya, seorang wanita dapat mencari pekerjaan untuk pemenuhan kebutuhannya. Maka dapat kita lihat pada
tahun 2006-2009, angka cerai gugat lebih tinggi dari pada angka cerai talak.
C. Tingkat Keberhasilan Mediasi
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Depok, penulis menggunakan Laporan Pemberdayaan Lembaga Perdamaian
Pengadilan Agama Depok Tahun 2009 dan 2010. Data laporan tersebut
merupakan laporan bulanan yang kemudian dirangkum dalam laporan tahunan di Pengadilan Agama. Didalamnya dapat diketahui perkara yang masuk ke lembaga
perdamaian setiap bulan dan dilaporkan hasil mediasi yang berhasil maupun yang tidak berhasil. Sehingga dengan laporan ini, dapat diketahui dengan mudah
jumlah perkara yang dimediasi dan hasilnya. Laporan pemberdayaan lembaga perdamaian di Pengadilan Agama
Depok mulai dibukukan mulai tahun 2009, walaupun PERMA lahir tahun 2008. Hal tersebut dikarenakan prosedur mediasi yang baru membutuhkan waktu dalam
hal implementasi di lapangan. Dan sesuatu yang wajar, bahwasanya aturan yang baru disahkan tidak dapat langsung dilaksanakan dalam waktu singkat, karena
membutuhkan proses yang cukup lama. Berikut penulis rangkum laporan pemberdayaan lembaga perdamaian,
kemudian dihitung prosentase keberhasilan mediasi tiap tahunnya.
Tabel 14
LAPORAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA PERDAMAIAN PENGADILAN AGAMA DEPOK TAHUN 2009
NO BULAN
JUMLAH PERKARA KETERANGAN
BERHASIL TIDAK
BERHASIL
1 Januari
40 15
25 2
Februari 17
4 13
3 Maret
30 30
4 April
17 3
14 5
Mei 26
4 22
6 Juni
40 4
36 7
Juli 10
1 9
8 Agustus
20 1
19 9
September 7
7 10 Oktober
17 2
15 11 November
24 2
22 12 Desember
21 2
19
TOTAL 269
38 231
Sumber diperoleh dari Endang Ridwan, Wakil Panitera di Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat.
Untuk mengetahui prosentase perkara perceraian yang berhasil di mediasi dalam 1 satu tahun dapat menggunakan rumusan sebagai berikut:
77
Berdasarkan rumusan diatas dapat diketahui prosentase perkara perceraian yang berhasil di mediasi pada tahun 2009 sebagai berikut:
77
Ali Muhtarom, Mencari Tolak Ukur Efektifitas Mediasi Dalam Perkara Perceraian. Artikel diakses
pada tanggal
10 April
2011 di
http:badilag.netdataARTIKELtolakukurefektifitasmediasi.pdf
Jumlah perkara yang dicabut X 100
Jumlah perkara yang diputus
38 X 100 = 14,1
269
Maka dapat diketahui bahwa perkara perceraian yang berhasil dimediasi pada Pengadilan Agama Depok selama tahun 2009 adalah sebesar 14,1 dari semua
perkara perceraian yang diputus.
Tabel 15
LAPORAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA PERDAMAIAN PENGADILAN AGAMA DEPOK TAHUN 2010
NO BULAN
JUMLAH PERKARA KETERANGAN
BERHASIL TIDAK
BERHASIL
1 Januari
17 1
16 2
Februari 22
4 18
3 Maret
16 16
4 April
7 7
5 Mei
4 1
3 6
Juni 12
1 11
7 Juli
12 1
11 8
Agustus 12
1 11
9 September
19 3
16 10 Oktober
11 November 26
1 25
12 Desember 40
40
TOTAL 187
13 174
Data hilang, tidak tercantum dalam laporan tahunan. Sumber diperoleh dari Endang Ridwan, Wakil Panitera di Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat.
Prosentase perkara perceraian yang berhasil di mediasi pada tahun 2009 sebagai berikut:
13 X 100 = 6,9
187
Maka dapat diketahui bahwa perkara perceraian yang berhasil dimediasi pada Pengadilan Agama Depok selama tahun 2010 adalah sebesar 6,9 dari semua
perkara perceraian yang diputus.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Keberhasilan Mediasi