Gambar 4.11 Diagram Distribusi Responden Sesudah Bekam dengan Jumlah Cup ш12
4.2 Kadar Asam Urat Sebelum dan Sesudah Bekam
Hasil rata rata kadar asam urat beradasarkan sebelum dan sesudah bekam dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Kadar Asam Urat Sebelum Dan Sesudah Bekam
Kadar Asam Urat Mean ± std. Deviasi mgdl
Sebelum Sesudah
6,324 ± 1,1367 6,368 ± 1,3325
Hasil data yang diperoleh menunjukkan rata rata kadar asam urat sebelum bekam adalah 6,324 mgdl dan sesudah bekam mengalami peningkatan mencapai
6,368 mgdl, namun rata rata keduanya masih dalam taraf normal. Dari data tersebut terdapat 13 responden mengalami penurunan kadar asam urat setelah
bekam, 19 responden mengalami kenaikan asam urat setelah bekam dan 3 responden memiliki kadar asam urat yang tetap setelah bekam.
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan rata rata kadar asam urat sesudah bekam sebesar 0,044 mgdl. Tetapi setelah dilakukan
pengujian secara statistik T-paired, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa kenaikan tersebut tidak berbeda bermakna p 0,05. Hal ini menunjukkan asam
urat sebelum dan sesudah bekam bila diambil langsung dalam satu waktu, tidak berbeda bermakna.
Prinsip kerja dari terapi bekam adalah mengeluarkan darah kotor pada dasarnya sama dengan prinsip metode Oxidane Drainage Therapy ODT. ODT
merupakan suatu cara mengeluarkan oksidan atau radikal bebas dari dalam tubuh.
Apabila oksidan ini dapat dikeluarkan dari dalam tubuh maka sistem imun pasien akan meningkat sehingga akan lebih resisten terhadap penyakit-penyakit.
Pada penelitian ini dilihat pengaruh bekam terhadap kadar asam urat yang merupakan salah satu dari radikal bebas didalam tubuh. Kelebihan kadar asam
urat didalam tubuh disebut hiperurisemia. Hiperurisemia adalah konsentrasi urat dalam darah yang melebihi batas kelarutan urat monosodium dalam plasma.
Penyebab hiperurisemia bisa disebabkan oleh peningkatan metabolisme asam urat overproduction, penurunan pengeluaran asam urat urin underexcretion akibat
gangguan ginjal atau gabungan keduanya. Sekitar 98 individu dengan hiperurisemia dan gout primer memiliki penyakit ginjal sehingga terdapat
gangguan pada eksresi asam urat. Serangan asam urat yang berakibat peradangan sendi atau arthritis memiliki
sasaran utama ujung jari tangan dan kaki, ibu jari terutama pada kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki dan daun telinga. Adapun gejala penyakit ini umumnya
ditandai dengan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang sebuah sendi pada saat tengah malam biasanya pada ibu jari kaki sendi metatarsophalangeal pertama
atau jari kaki sendi tarsal. Jumlah sendi yang meradang kurang dari empat oligoartritis dan serangannya disatu sisi unilateral. Kulit berwarna kemerahan,
terasa panas, bengkak, sangat nyeri, dan umumnya asimetris atau satu sisi tubuh
21
. Responden pada penelitian ini yang mengalami hiperurisemia juga pernah
mengeluhkan beberapa gejala asam urat, seperti bengkak ataupun nyeri hebat diujung jari kaki pada malam hari.
Untuk menghasilkan hasil atau penurunan kadar asam urat yang maksimal tidak bisa dilakukan melalui sekali terapi bekam, namun diperlukan beberapa kali
pertemuan, kadang kadang mencapai 7 kali pertemuan bahkan lebih, hal ini dikarenakan belum optimalnya fungsi ginjal dalam mengekskresikan asam urat ke
urin dan harus disertai dengan menghindari atau mengurangi konsumsi bahan makanan tinggi purin
7
. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini dimana pada tabel 4.1 menjelaskan bahwa kadar asam urat jika langsung diamati dalam satu
waktu langsung sesudah bekam maka tidak menunjukkan suatu perbedaan yang bermakna p 0,05. Penelitian lain pun mendapatkan hasil yang serupa dimana
untuk satu kali terapi bekam tidak dapat menurunkan kadar asam urat secara signifikan p 0,05.
4.3 Kadar Asam Urat Berdasarkan Distribusi Riwayat Kadar Asam Urat