Penurunan Eksresi Asam Urat Pengobatan Asam Urat dengan Metode Bekam

Gambar 2.5 Metabolisme Purin 13

b. Penurunan Eksresi Asam Urat

Adanya penurunan eksresi asam urat disebabkan beberapa kondisi, salah satunya adalah gangguan pada fungsi ginjal. Beberapa kondisi lain yang menyebabkan penurunan eksresi asam urat antara lain 16 :  Insufisiensi ginjal : gagal ginjal merupakan salah satu penyebab umum hiperurismeia. Penurunan klirens ginjal akan menyebabkan penurunan klirens asam urat yang dapat menahan asam organik bersaing untuk sekresi di tubulus proksimal.  Familial jouvenile gouty nephropathy : keadaan autosomonal dominan yang jarang ditandai dengan progresivitas insufisiensi ginjal. Pasien mempunyai eksresi fraksional urat yang rendah.  Sindroma X : sindroma ini ditandai dengan hipertensi, obesitas, resistensi insulin, dislipidemia dan hiperurisemia. Hiperinsulin akan menurunkan eksresi urat dan natrium oleh ginjal yang dimediasi melalui stimulasi sodium-hydrogen exchanger di tubulus ginjal sehingga mempermudah reabsorpsi urat.  Obat-obatan, meliputi diuretika, tiazid dan furosemida, salisilat dosis rendah, siklosporim, pirasinamida, etambutol, levodopa dan asam nikotinat.  Hipertensi : kondisi hipertensi akan meningkatkan reabsopsi tubulus proksimal urat sehingga mendepresi sekresinya di tubulus ginjal.  Asidosis : asidosis yang menyebabkan hiperurisemia adalah asidosis laktat, diabetik ketoasidosis, ketoasidosis alkoholik dan ketoasidosis kematian starvation.

c. Kombinasi Penurunan Eksresi Dan Produksi Berlebihan Asam Urat

 Alkohol : meningkatkan produksi asam urat dengan mengubah edenin nukleotida yaitu mempercepat degradasi ATP menjadi ADP melalui perubahan asetat ke asetil CoA pada metabolisme alkohol. Selain itu menurunkan ekskresi asam urat oleh ginjal.  Excersie : meningkatkan peruraian jaringan dan penurunan eksresi ginjal karena deplesi volume ringan.  Defisiensi aldolase B fructose-1-phosphate aldolase yang menyebabkan gangguan umum berupa gout.  Defisiensi glucose-7-phospate pada glikogenosis tipe 1, penyakit von Gierke : penyakit ini terjadi karena gangguan resesif autosomal yang ditandai dengan berkembangnya hipoglikemia simptomatik dan hepatomegalu. Ditemukan juga kekerdilan short stature, tertundanya adolescence, hiperlipidemia dan peningkatan kadar laktat serum.

2.2.6.2 Manifestasi Klinis

Secara garis besar, perjalanan penyakit gout adalah diawali dengan kondisi hiperurisemia asimtomatik kemudian dilanjutkan kedalam stadium gout akut, stadium interkritikal dan stadium gout kronik kronik tofaseus gout. 16 Kondisi hiperurisemia yang dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan berbagai penyakit bagi tubuh termasuk pada ginjal. Penumpukan asam urat di dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya gout artritis. Asam urat dalam tubuh dapat mengendap dalam intertitium medular ginjal dan juga tubulus atau sistem pengumpul ginjal, yang mana jika terjadi penumpukan dan terbentuk kristal maka akan dapat menyebabkan terjadinya penyakit ginjal yaitu nefropati asam urat akut, nefrolitiasis asam urat serta nefropati urat kronik. Selain itu kondisi hiperurisemia dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi. 17-20

2.2.7 Terapi Hiperurisemia

Dengan adanya manifestasi yang berbahaya dari kondisi hiperurisemia maka perlu dilakukan penanganan secepat mungkin. Tujuan terapi pada kondisi hiperurisemia adalah untuk menurunkan kadar asam urat serum pasien serta menjaga agar tetap berada pada rentang yang normal. Pengubahan atau modifikasi gaya hidup dengan cara menurunkan berat badan bila terjadi obesitas dan juga menurunkan intake alkohol serta makanan tinggi purin. Selain itu juga diperlukan terapi farmakologis bagi pasien hiperurisemia. Terapi farmakologis yang dapat diberikan pada pasien hiperurisemia adalah dengan menggunakan golongan urikosurik atau dengan inhibitor xantin oksidase. Golongan urikosurik berkerja dengan cara meningkatkan klirens ginjal untuk asam urat melalui mekanisme penghambat pada proses reabsorpsi tubular dari asam urat. Obat-obatan golongan inhibitor xantin oksidase bekerja dengan cara menghambat perubahan hipoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat. 3

2.2.7.1 Golongan Urikosurik

Probenesid dan juga sulfinpirazone meningkatkan klirens ginjal untuk asam urat dengan menghambat proses reabsopsi tubular dari asam urat. Terapi dengan golongan urikosurik harus dimulai pada dosis kecil untuk menghindari uriksuria dan kemungkinan pembentukan batu. Obat-obatan ini dikontraindikasikan pada pasien dengan kelainan fungsi ginjal. 3

2.2.7.2 Golongan Inhibitor Xantin Oksidase

Allopurinol merupakan suatu isomer hipoxantin struktural dan merupakan suatu penghambat xantin oksidase sehingga tidak terjadi perubahan xantin menjadi asam urat. Allopurinol juga akan menurunkan konsentrasi PRPP intraseluler sehingga akan menurunkan biosintesa purin de novo. 3,21

2.3 Pengobatan Asam Urat dengan Metode Bekam

Ra sulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda : Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah bekam Muttafaq ‘alaihi, Shahih Bukhari no. 2280 dan Shahih Muslim no. 2214. Bekam membantu meningkatkan kemampuan kerja ginjal dalam mengeluarkan kristal asam urat. Untuk mengurangi kadar asam urat tidak bisa dilakukan melalui sekali pertemuan terapi bekam. Diperlukan pula disiplin mengonsumsi berbagai jenis makanan yang rendah kandungan asam urat. 7

2.4 Metode Pemeriksaan Kadar Asam Urat Dalam Darah

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM BASAH (WET CUPPING THERAPY) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA PENDERITA GOUT DI KLINIK BEKAM JETIS MALANG

0 5 28

Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam di Rumah Sehat Afiat Cinere Tahun 2012

0 6 52

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA SESEORANG DENGAN HIPERTENSI DAN NON HIPERTENSI DI KECAMATAN JEBRES Perbedaan Kadar Asam Urat Pada Seseorang Dengan Hipertensi Dan Non Hipertensi Di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 4 13

PERBEDAAN KADAR GULA DARAH SETELAH TERAPI BEKAM BASAH DAN PIJAT REFLEKSI PADA Perbedaan Kadar Gula Darah Setelah Terapi Bekam Basah Dan Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Karangmalang Sragen.

0 2 13

PERBEDAAN KADAR GULA DARAH SETELAH TERAPI BEKAM BASAH DAN PIJAT REFLEKSI PADA Perbedaan Kadar Gula Darah Setelah Terapi Bekam Basah Dan Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Karangmalang Sragen.

0 2 18

PENDAHULUAN Perbedaan Kadar Gula Darah Setelah Terapi Bekam Basah Dan Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Karangmalang Sragen.

0 3 7

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANALGESIA TERAPI BEKAM DENGAN PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANALGESIA TERAPI BEKAM DENGAN AKUPUNKTUR PADA NYERI LEHER.

0 0 15

Gambaran Kadar Kolesterol Total Pada Penderita Hipertensi Sebeum Dan Sesudah Terapi Bekam Basah

0 0 5

Gambaran Kadar Kolesterol-LDL (Low Density Lipoprotein) Sebelum dan 48 Jam Sesudah Melakukan Satu Kali Terapi Bekam Basah Pada Penderita Hipertensi Dengan Pola lima titik

0 0 5

KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN KADAR GULA DARAH SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN MUROTTAL AL-QUR’AN

0 1 18