c. pH Urin
pH urin akan mempengaruhi kelarutan asam urat. Jika pH urin mengalami penurunan maka asam urat akan berada dalam bentuk ion yang sangat tidak larut.
Pada pH yang basa senyawa akan terdisosiasi menjadi bentuk yang lebih larut.
9
d. Hormon
Beberapa hormon mempengaruhi pengedalian asam urat. Angiotensin dan norepinefrin akan menyebabkan penurunan klirens asam urat secara langsung
berkaitan dengan aliran darah ginjal.
9
e. Pengaruh Sistem Asam-Basa dan Metabolit Endogen
Perubahan pada asam urat plasma dan ekskresi asam urat memiliki kaitan dengan abnormalitas dari sistem asam basa. Penurunan eksresi asam urat
dilaporkan terjadi pada kondisi severe respiratory acidosis, diabetes ketoasidosis dan alkalosis metabolit. Beberapa metabolit endogen akan meningkatan eksresi
asam urat, seperti glukosa hiperglikemia dan glisin.
9
f. Obat-obat
Beberapa obat-obatan dapat mempengaruhi eksresi asam urat, yang mana dapat menyebabkan hiperurisemia maupun hipourisemia. Obat-obatan seperti
asam salisilat dosis rendah, etambutol, pirazinamid, asam nikotinat dan golongan diuretik dapat menyebabkan terjadiya hiperurisemia sedangkan obat-obatan
seperti sulfinpirazon, probenezid, fenilbutazone dan lain lain akan mengakibatkan hipourisemia.
9
2.2.5 Kelainan Asam Urat
Pada manusia, asam urat merupakan produk sisa akhir dari degradasi senyawa purin. Karena ketidakberadaan urikase pada manusia, maka terdapat
kemungkinan adanya timbunan asam urat yang apabila melewati batas tertentu akan menimbulkan gangguan patologis.
14
Pada kondisi normal kadar asam urat pada laki-laki 3,5-7,0 mgdl dan perempuan antara 2,5 -5,6 mgdl.
15
Jika kelebihan produksi ataupun penurunan eksresi asam urat dalam tubuh akan meningkat yang disebut hiperurisemia.
Keadaan tersebut dapat menimbulkan penyakit gout sebagai akibat adanya
penimbunan kristal natrium urat pada persendian yang disertai dengan rasa nyeri.
14
Banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap kadar asam urat serum, seperti stres yang dapat meningkatkan kadar asam urat serum meningkat. Obat-
obatan juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum antara lain alkohol,
asam askorbit, aspirin dosis rendah, kafein, cisplatin, diazoxide, diuretik,
epinefrin, ethambutol, levodopa, metildopa, asam
nikotinat, fenotiazin dan theofilin.
Obat-obatan yang menurunkan kadar asam urat dalam serum:
alopurinol, aspirin dosis tinggi, azathioprin, clofibrat,
kortikosteroid, estrogen, infuse glucose,
guafenisin, manitol, probenecid dan warfarin.
14
Nilai abdnormal dimana kadar dalam serum meningkat hiperurisemia juga bisa disebabkan oleh penyakit atau keadaan sebagai berikut: pirai gout,
intake purin yang berlebihan, gangguan metabolisme purin pada bayi genetik, karsinoma metastase, multiple myeloma, leukemia, kemoterapi karsinoma,
rhabdomiolisis olahragalatihan yang berat, luka baka, trauma, penurunan kesadaran pada epilepsy, infark miokard, penyakit ginjal kronik, asidosis ketotik
atau laktak,
hipotiroid, kehamilan
dengan keracunan
eklampsia, hiperlipoproteinemia, alkohol dan idiopatik.
14
Nilai abdnormal kadar asam urat dalam serum menurun juga bisa disebabkan oleh penyakit atau keadaan sebagai berikut: penyakit wilson, sindroma
fnconi, keracunan pb timah, ikterus karena kelainan hati.
14
2.2.6 Hiperurisemia