1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bekam atau Al-Hijamah atau di Eropa lebih dikenal sebagai cupping atau fire bottle merupakan salah satu metode pengobatan alternatif yang sudah dikenal
sejak zaman dahulu hingga sekarang. Mereka menggunakannya sebagai terapi untuk berbagai macam penyakit.
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda “Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah atau
Bekam ” Muttafaq alaihi, Shahih Bukhari no. 2280 dan Shahih Muslim no.
2214.
1
Hadist ini menjelaskan bahwa Rasullah SAW-pun mengatakan bahwa bekam merupakan salah satu pengobatan yang paling ideal, termasuk untuk
hiperurisemia. Penyakit hiperurisemia sudah dikenal oleh Hipocrates pada zaman Yunani
kuno. Penyakit ini dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan. Hiperurisemia dapat berkembang
menjadi penyakit gout. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia dan pada semua ras manusia. Gout jarang ditemukan pada wanita, sekitar 95 penderita gout
adalah kalangan pria terutama yang berusia 40 tahun keatas. Pada perempuan kasus penyakit ini meningkat tajam setelah masa menopause dimana kadar
hormon esterogen yang berperan dalam mengeksresikan asam urat melalui urin menurun.
2
Hiperurisemia terjadi diakibatkan karena penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat atau pengeluaran
melalui ginjal yang menurun serta dapat disebabkan oleh peningkatan asupan makanan kaya purin.
2
Purin yang merupakan prekursor asam urat diperoleh dari tiga sumber yaitu purin dari makanan, akibat perubahan asam nukleat jaringan menjadi
nukleotida purin dan sintesis de novo basa purin. Adanya gangguan enzim yang meregulasi metabolisme purin dapat menyebabkan terjadinya peningkatan
produksi asam urat
3
. Sekitar dua pertiga dari asam urat yang di produksi setiap
harinya akan dieksresikan bersama dengan urin. Sisanya akan dieliminasi melalui saluran cerna setelah mengalami degradasi enzimatik oleh bakteri kolon
4
. Banyak cara untuk mengurangi kadar asam urat mulai dari mengonsumsi
obat-obatan kimia medis maupun menggunakan pengobatan berdasarkan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, salah satunya menggunakan cara pengobatan
bekam. Namun pengobatan bekam belum dibuktikan secara ilmiah, sehingga masih belum banyak hasil yang menjelaskan cara kerja dan patofisiologi bekam
secara medis. Berdasarkan hadist dan uraian di atas, maka peneliti akan meneliti
perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah terapi bekam.
1.2. Rumusan Masalah