Bidang Dakwah PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-AWWABIN

3. Pendidikan ekstrakurikuler Pondok pesantren Al-Awwabin dalam mengantisipasi persaingan bebas khususnya dalam pendidikan formal mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah dalam mengembangkan bakat dan minat santri dalam hal pendidikan keterampilan. Ada beberapa kegiatan yang ada di pondok pesantren Al-awwabin yaitu: muhadhoroh, pramuka, dan komputer. Program komputer dilakukan pesantren dengan mewajibkan santrinya mengikuti kegiatan komputer agar dapat menguasai dan mengoperasikannya karena memang sudah menjadi kebutuhan dasar di masa sekarang dan akan datang. Hampir semua lembaga pendidikan maupun non-pendidikan memanfaatkan layanan komputer. Kemampuan komputer sudah menjadi kebutuhan yang harus dimiliki oleh semua santri dalam menghadapi teknologi yang terus berkembang.

B. Bidang Dakwah

Pengertian dakwah secara etimologis adalah panggilan,seruan atau ajakan yang berasal dari bahasa Arab yaitu isim masdar dari kata da’aa-yad’u-da’wah. Sedangkan menurut istilah, dakwah yaitu setiap kegiatan yang menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari’at, dan akhlak Islamiyah. Adapun tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang di ridhoi Allah sesuai dengan segi atau bidang masing-masing. 34 34 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam cet.3 Jakarta: Ikhtiar Baru van Hoeve, 1994, h.280-281. Selain sebagai lembaga pendidikan, pesantren juga sebagai pusat dakwah. Dalam bidang dakwah pondok pesantren Al-Awwabin berperan sangat aktif. Kegiatan dakwah yang ada di pondok pesantren Al-Awwabin antara lain:

a. Dakwah Bil Lisan

Dakwah bil lisan adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek dakwah. 35 Dakwah bil lisan banyak dikembangkan oleh KH. Abd.Rahman Nawi dan juga pondok pesantren Al-Awwabin di antaranya yaitu: 1 Melalui kegiatan majlis ta’lim. 2 Melalui kegiatan tabligh-tabligh pada kegiatan hari besar Islam. 3 Dan juga melalui media audio. Kegiatan ta’lim banyak dilakukan Abuya beserta pondok pesantren Al-Awwabin, di antaranya yaitu pengajian yang di ikuti kaum ibu yang diadakan setiap hari Selasa pagi jam 07.30-08.30 yang bertempat di Bedahan atau pondok pesantren Al-Awwabin II dengan sasaran kegiatan yaitu ibu-ibu atau masyarakat yang berada di sekitar pesantren dan umum. Kegiatan lainnya adalah tausyah yang di adakan setiap hari Selasa pagi jam 04.30 setelah shalat shubuh. Kegiatan ini bertempat di tiap-tiap musholla atau masjid di wilayah Bedahan Sawangan Depok, secara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain di wilayah Bedahan Sawangan Depok. Kegiatan ini berjalan hampir sepuluh tahun. Selanjutnya kegiatan dakwah bil lisan lainnya yaitu kegiatan pengajian yang diadakan setiap hari Kamis pagi jam 08.30 dengan target sasaran ibu-ibu 35 Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002, h.72. yang diadakan pondok pesantren Al-Awwabin I. Hari Minggu ada kegiatan pengajian dan dzikir bersama yang diadakan setiap satu bulan sekali pada minggu ke dua tepatnya ba’da dzuhur yang bertempat di pesantren Al-Awwabin II Bedahan. Selain itu ada juga pengajian alumni pondok pesantren Al-Awwabin yang diadakan satu bulan sekali yang tempatnya berpindah-pindah antara pesantren Al-Awwabin I Sawangan dan pesantren Al-Awwabin II Bedahan dimana Abuya sendiri yang memimpin pengajian tersebut. Kegiatan tabligh pada hari besar Islam seperti peringatan Maulid, Isra Mi’raj, tahun baru Islam 1 Muharam banyak dilakukan pondok pesantren. Pondok pesantren Al-Awwabin telah membuat stasiun radio yang diberi nama RIDARadio Islamic Center Al-Awwabin dengan frekwensi 98,5 FM yang bertempat di Al-Awwabin II Bedahan. Setiap pagi Abuya memberikan ceramah secara langsung via radio dengan para santrinya, untuk jadwal pelajaran sebagai berikut: hari Senin pelajaran kitab kuning yaitu Fathul Qarib dan Mukhtasar Jiddan , hari Selasa pelajaran Fathul Mu’in, dan pada hari Kamis pelajaran Nhwul Wadih dan Fathul Qarib. 36 Abuya mendirikan stasiun radio dengan tujuan agar dakwah Islam lebih luas lagi, sebab sebagai seorang da’i untuk jangkauan dakwahnya harus lebih luas tentu salah satunya dengan media sebab secara fisik terbatas. Dengan adanya stasiun radio yang telah didirikannya. “sekali bicara saja atau ceramah sekali saja” orang mendengarkan se-kota Depok bahkan se-Jabotabek orang pun bisa mendengar. Penulis mendapat keterangan dari salah satu karyawan yang 36 Wawancara pribadi dengan Asep karyawan RIDA FM, Bedahan, 13 Maret 2010. merangkap sebagai penyiar bahwa jumlah fans pendengar setia RIDA FM lebih dari 1500 orang. Hal ini terlihat dari banyaknya telepon dari para pendengar. 37

b. Dakwah Bil Qalam

Dakwah bil qalam adalah dakwah dengan menggunakan media tulisan. 38 Dakwah bil qalam banyak di kembangkan pesantren Al-Awwabin diantaranya banyak karangan-karangan Abuya seperti kitab, buku, dan tulisan-tulisan. Karangan-karangan Abuya antara lain: Kitab Tauhid dengan judul Sulamul Ibad yang dikarang tahun 1976, kemudian kitab fiqih diantaranya Tiga Kaifiat kaifiat shalat gerhana, kaifiat sujud syukur, kaifiat sujud tilawah yang dikarang tahun 1983, kitab Tujuh Kaifiat shalat sunnat wudhu, shalat awwabin, sunnat tasbih, tarawih, tahajud, shalat mutlak, dan shalat sunnat taubah yang dikarang pada tahun 1976, kemudian beliau menulis buku Mutiara Ramadhan yang dikarang pada tahun 1972, buku tentang Manasik Haji,kemudian kitab Pedoman Penyembelihan Qurban dan Aqiqah, Pedoman Ziarah Kubur . Selanjutnya ada karangan tentang sastra Arab, diantaranya pelajaran ilmu nahwu melayu, amtsilaitutashrifiyah shorof. Selain itu menurut ustadz Kamil salah satu pengajar di pesantren Al-Awwabin banyak karangan atau catatan lepas beliau yang tidak diterbitkan. Secara kuantitas peran dakwah bil qalam pesantren Al-Awwabin lebih sedikit dibanding dengan dakwah bil lisan. Sedangkan secara kualitas peran dakwah bil qalam pesantren cukup signifikan untuk wacana keislaman masyarakat khususnya kota Depok dalam menjalankan aktivitas spiritual seperti masalah tauhid, haji, qurban, ziarah kubur, dan lain-lain. Materi tersebut cukup 37 Wawancara pribadi dengan Abd. Rasyid penyiar RIDA FM, Bedahan, 13 Maret 2010. 38 Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, h. 72. memberikan pengaruh bagi masyarakat kota Depok, khususnya yang memiliki faham Ahlussunnah wal Jamaah. Hal ini seirama dengan alasan beliau memilih kota Depok sebagai objek dakwah.

c. Dakwah Bil Hal

Dakwah bil hal pada hakikatnya adalah metode dakwah yang mengacu pada dakwah dalam bentuk tindakan nyata, keteladanan, bersifat pemecahan masalah tertentu dalam dimensi ruang dan waktu yang tertentu pula. 39 Dakwah bil hal yang dikembangkan oleh Abuya adalah mendirikan pondok pesantren dan madrasah Al-Awwabin yang terdiri dari dua tempat yaitu pondok pesantren Al-Awwabin I Sawangan dan pondok pesantren Al-Awwabin II Bedahan. Adanya pondok pesantren dan madrasah yang didirikan beliau telah memberikan kontribusi terhadap masyrakat khususnya masyarakat kota Depok. Tidak hanya itu saja, pondok pesantren dalam menjalankan dakwah bil hal dengan cara memberikan santunan yatim piatu dan kaum dhuafa, juga janda- janda yang kurang mampu pada setiap tanggal 10 Muharam yang biasa disebut lebaran anak yatim.Selain itu pesantren juga membagikan hewan qurban pada setiap bulan Dzulhijjah. 40 Di antara dakwah bil hal yang lain yaitu memberikan keringanan biaya pendidikan dan beasiswa bagi para santri dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.

C. Sosial Keagamaan