memberikan pengaruh bagi masyarakat kota Depok, khususnya yang memiliki faham Ahlussunnah wal Jamaah. Hal ini seirama dengan alasan beliau memilih
kota Depok sebagai objek dakwah.
c. Dakwah Bil Hal
Dakwah bil hal pada hakikatnya adalah metode dakwah yang mengacu pada dakwah dalam bentuk tindakan nyata, keteladanan, bersifat pemecahan
masalah tertentu dalam dimensi ruang dan waktu yang tertentu pula.
39
Dakwah bil hal yang dikembangkan oleh Abuya adalah mendirikan pondok pesantren dan madrasah Al-Awwabin yang terdiri dari dua tempat yaitu
pondok pesantren Al-Awwabin I Sawangan dan pondok pesantren Al-Awwabin II Bedahan. Adanya pondok pesantren dan madrasah yang didirikan beliau telah
memberikan kontribusi terhadap masyrakat khususnya masyarakat kota Depok. Tidak hanya itu saja, pondok pesantren dalam menjalankan dakwah bil
hal dengan cara memberikan santunan yatim piatu dan kaum dhuafa, juga janda- janda yang kurang mampu pada setiap tanggal 10 Muharam yang biasa disebut
lebaran anak yatim.Selain itu pesantren juga membagikan hewan qurban pada setiap bulan Dzulhijjah.
40
Di antara dakwah bil hal yang lain yaitu memberikan keringanan biaya pendidikan dan beasiswa bagi para santri dengan tujuan untuk membantu
masyarakat yang kurang mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.
C. Sosial Keagamaan
39
Dirjen Bimas Islam Dan Urusan Haji, Pembinaan Dakwah bil hal, h.33.
40
Wawancara pribadi dengan Ust. Nazorudin anak KH. Abd. Rahman Nawi, Bedahan, 13 Maret 2010.
Hubungan pesantren dengan masyarakat sekitarnya tentu sangat berbeda- beda, sesuai dengan fungsi dan peranan pesantren itu serta kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya. Pondok pesantren Al-Awwabin tidak hanya berfungsi sebagai lembaga
agama saja tetapi juga sebagai lembaga sosial yang berusaha memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan. Untuk itu pondok pesantren Al-Awwabin
sangat tanggap akan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat, apalagi pondok pesantren yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga, maka pesantren
berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang serta merta ditunjukkan untuk mencari ridho Allah SWT, dan untuk meningkatkan kerukunan antar
sesama masyarakat. Untuk itu pondok pesantren Al-Awwabin dalam perannya terhadap
masyarakat mengadakan suatu kegiatan yang ada hubungannya dengan keagamaan, yaitu:
a. Pemotongan dan pembagian hewan qurban
Kegiatan ini dilakukan setiap hari raya Idul Adha. Pondok pesantren Al-Awwabin selalu mengadakan pembagian hewan qurban ke masyarakat khususnya kalangan
menengah ke bawah, dan panti-panti sosial lainnya. Pembinaan yang dilakukan pondok pesantren Al-Awwabin adalah adanya kepedulian social dan rasa
tanggung jawab dari orang-orang yang mampu untuk mendermakan sebagian hartanya dengan memberi hewan qurban sebagai salah satu bentuk ibadah kepada
Allah terhadap orang-orang yang lebih membutuhkan. Dengan pemberian hewan
qurban ini diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup rukun, tidak membeda-bedakan kelas atau kedudukan akan tercipta secara harmonis sebagai
wujud pengamalan ajaran agama setiap individu masyarakat. b.
Santunan kepada yatim piatu Kegiatan santunan ini diberikan setiap lebaran anak yatim. Pesantren Al-Awwabin
juga memberikan pendidikan gratis beasiswa bagi anak-anak yatim piatu atau anak-anak yang kurang mampu yang membutuhkan dan ingin belajar di pondok
pesantren Al-Awwabin.
BAB V PENUTUP