Figur Abuya KH.Abd.Rahman Nawi Metode Dakwah Abuya

10.Pelindung dan penasehat penggarapan dana untuk pembangunan masjid di Jakarta dan masjid-masjid di kotip Depok termasuk masjid Al Hasanah Kp.Sengon Pancoran Mas.

3. Figur Abuya KH.Abd.Rahman Nawi

Abuya merupakan sosok ulama kelahiran Betawi yang banyak dikenal warga masyarakat ibu kota dan sekitarnya. Abuya termasuk ulama sepuh baik segi usia maupun keilmuan. Abuya di kalangan masyarakat Depok adalah seorang yang ahli dalam membaca kitab klasik kitab kuning, disamping itu beliau santun, gesit, berkharisma, dan selalu memperhatikan hal dalam berbusana. Selain itu, beliau merupakan ulama yang tidak menerima pamrih atas jerih payahnya dalam berdakwah. Bagi masyarakat Depok yang tinggal di sekitar pondok pesantren, bahwa dengan hadirnya Abuya dan pondok pesantren Al-Awwabin yang dipimpinnya telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kota Depok. Sebab pondok pesantren Al-Awwabin merupakan pondok pesantren pertama di wilayah Pancoran Mas, tentu saja dengan keberadaannya Abuya di Depok memberikan nuansa yang berbeda seperti dapat mengeluarkan atau meluluskan santri andalannya yang kebanyakan di kota Depok yang akhirnya para alumni berdakwah atau mengembangkan ilmu yang didapat dari Abuya maupun yang telah didapat dari pendidikan di pondok pesantren Al-Awwabin.

4. Metode Dakwah Abuya

Metode dakwah yang dikembangkan oleh Abuya KH.Abd.Rahman Nawi sebagai berikut: 1. Dakwah bil lisan Dakwah bil lisan adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah. Dakwah bil lisan yang dikembangkan Abuya antaralain: a. Melalui kegiatan majlis ta’lim. b. Melalui kegiatan tabligh-tabligh pada kegiatan hari besar Islam. c. Melalui media audio. 2. Dakwah bil qolam Dakwah bil qolam adalah dakwah dengan menggunakan media tulisan. Dakwah bil qolam merupakan bentuk dakwah yang telah dan pernah di praktekkan Rasulullah saw. Untuk dakwah bil qolam banyak juga dikembangkan Abuya di antara banyak karangan-karangan beliau seperti kitab, buku, dan tulisan-tulisan yang beliau karang di antaranya: kemudian mengarang buku Mutiara Ramadhan pada tahun 1972, kitab tauhid Sulamul Ibad pada tahun 1976, kitab fiqih mengenai tiga kaifiat kaifiat sholat gerhana, sujud syukur, dan sujud tilawah pada tahun 1983. 3. Dakwah bil hal Dakwah bil hal pada hakikatnya adalah metode dakwah yang mengacu pada dakwah dalam bentuk tindakan nyata, keteladanan, bersifat pemecahan masalah tertentu dalam dimensi ruang dan waktu yang tertentu pula. 27 27 Dirjen Bimas Islam Dan Urusan Haji, Pembinaan Dakwah bil hal Jakarta: Mimbar Ulama, majalah mingguan ke XIII, 1987, h.33. Dakwah bil hal dikembangkan Abuya yaitu beliau mendirikan pondok pesantren dan madrasah. Adanya madrasah dan pesantren yang didirikannya telah memberikan kontribusi terhadap masyarakat Islam khususnya masyarakat di wilayah Depok. Tidak hanya itu, Abuya juga melakukan dakwah bil hal dengan cara memberikan santunan yatim piatu dan kaum dhuafa, juga para janda yang kurang mampu pada setiap tanggal 10 Muharam yang biasa disebut lebaran anak yatim. Di antara dakwah bil hal beliau yang lain yaitu beliau juga memberi keringanan biaya pendidikan dan beasiswa bagi para santri dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu agar tetap dapat melanjutkan pendidikan.

C. Tujuan Didirikannya Pondok Pesantren Al-Awwabin