D. Visi dan Misi Pondok Pesantren
1. Visi Pondok Pesantren Al-Awwabin
Visi dari pondok pesantren Al-Awwabin adalah menjadi pondok pesantren progresif dan berkualitas dambaan umat pilihan masyarakat. Hal ini
dikarenakan karena pondok pesantren Al-Awwabin merupakan pondok pesantren progresif dalam arti pondok pesantren yang berkelanjutan untuk memberikan pola
pendidikan agama maupun umum yang berlandaskan imtaq iman dan takwa.
2. Misi Pondok Pesantren Al-Awwabin
Suatu keharusan di dalam dunia pendidikan adalah melakukan perubahan- perubahan dan penyesuaian seirama dengan arus modern, sebab pendidikan itu
sendiri tidak ubahnya sebagai “Social thing” ikhtiar sosial. Prolog di atas terkupas secara panjang lebar dalam teori-teori pendidikan
modern, diantara tokoh yang tajam mendiagnosis masalah pendidikan adalah Emile Durkheim 1858-1917, ia menyatakan bahwa “Masyarakat secara
keseluruhan beserta masing-masing lingkungan didalamnya merupakan penentu cita-cita dilaksanakan lembaga pendidikan”.
Dengan terujinya teori diatas bahwa pendidikan adalah sebagai suatu social thing
atau the individual self and social self, maka dengan bijak para tokoh-tokoh pendidikan di lingkungan yayasan pondok pesantren Al-Awwabin, membuat
langkah baru yang diharapkan cukup mengena dalam membuat metode pendidikan yang baik.
Langkah baru untuk perkembangan masa depan bangsa dan agama tersebut direfleksikan dalam bentuk jenjang pendidikan formal berupa sekolah yang
bernama MtsMA Al-Awwabin. Pertimbangan-pertimbangan yang melatar belakangi antara lain:
29
a. Kewajiban moril bagi segenap lapisan masyarakat untuk ikut memikul
tanggung jawab masa depan bangsa, negara, dan agama. b.
Menyelaraskan antara sumber daya manusia, sistem pendidikan, dan perkembangn IPTEK.
Sedangkan misi dari pondok pesantren Al-Awwabin itu sendiri antara lain: a.
Pola pendidikan yang Islami. b.
Ikut memproses meningkatnya jumlah ragam spesialisasi ilmuan dan institut-institut social dan fungsional antara lain dalam penguasaan bahasa
Arab, penguasaan metode dakwah, penguasaan ilmu-ilmu agama, penguasaan ilmu-ilmu sosial.
c. Menyiapkan generasi Islam yang berwawasan IPTEK berlandaskan
IMTAQ dan membentuk generasi Islam yang aktif, kreatif, dan inovatif. d.
Menumbuh kembangkan semangat berprestasi baik dalam bidang akademis maupun non-akademis.
e. Menanamkan penghayatan keimanan dan ketaqwaan bagi para santri
peserta didik sebagai sumber kearifan dalam bertindak.
29
Ikatan Alumni Pondok Pesantren Al-Awwabin, Ma’had Al-Awwabin, h.14.
BAB IV PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-AWWABIN
Membicarakan pesantren atau pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam sangat penting dan menarik. Pondok pesantren memerankan hal
yang sangat berarti di masyarakat. Dalam hal ini peranan seorang kyai memang sangat berarti dan sangat dibutuhkan karena maju dan mundurnya atau
berkembangnya suatu pondok pesantren itu tergantung dari sosok kyai, karena biasanya visi dan misi pesantren diserahkan pada proses improvisasi yang dipilih
sendiri oleh seorang kyai bersama para pembantunya.
30
Keberadaan pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga penyiaran Islam tetapi juga sebagai lembaga pendidikan.
Pembinaan yang dilakukan pesantren biasanya tidak hanya fokus pada santri di lingkungan pesantren, tetapi juga masyarakat sekitar melalui dakwah atau
pengajian yang dilakukan oleh para kyai. Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang tumbuh dan
berkembang di tengah-tengah masyarakat sekaligus memperpadukan tiga unsur pendidikan yang amat penting, yaitu ibadah untuk menanamkan iman, tabligh
untuk menyebarkan ilmu, dan amal untuk mewujudkan kegiatan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari.
31
Untuk menjadi suatu pondok pesantren yang besar dan maju, tidak bisa begitu saja menjadi pesantren yang besar dan terkenal, melainkan tumbuh sedikit
30
Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren : Sebuah Potret Perjalanan, cet.1 Jakarta: Paramadina,1997, h. 6.
31
Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, cet.1 Jakarta: PT.Gemawindu Panca Perkasa, 2000, h. 22.