Definisi bagi hasil Sistem Bagi Hasil Vs Sistem Bunga

31 Islam tidak bisa mentolerir distribusi pendapatan yang sumbernya diambil dari yang haram. Karena instrumen distribusi pendapatan dalam Islam juga akan bernuansa hukum. wajib-sunnah. Distribusi pendapatan yang wajib dalam konteks Islam adalah zakat seperti zakat fitrah dan zakat maal. Sedangkan distribusi pendapatan yang sunnah adalah shodaqoh. 21

D. Bagi Hasil

1. Definisi bagi hasil

Bagi hasil menurut terminologi asing Inggris dikenal dengan profit and sharing. Profit and Sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan: “distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan”. Lebih lanjut dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun sebelum-sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan. 22 Bagi hasil adalah bentuk return dari kontrak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha yang benar-benar terjadi. Dengan demikian, 21 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, 2007, h. 135 22 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPn, 2005, h. 105 32 dapat dikatakan bahwa system bagi hasil merupakan salah satu praktik perbankan syariah. 23 Bank islam tidak dapat sekedar menyalurkan uang. Bank islam harus terus berupaya meningkatkan kembalian atau return of investment sehingga lebih menarik dan lebih memberi kepercayaan bagi pemilik dana. 24

2. Sistem Bagi Hasil Vs Sistem Bunga

Sebagai alternatif sistem bunga dalam ekonomi konvensional, ekonomi Islam menawarkan sistem bagi hasil profit and loss sharing ketika pemilik modal surplus spending unit bekerja sama dengan pengusaha deficit spending unit untuk melakukan kegiatan usaha. Apabila kegiatan usaha menghasilkan sebuah keuntungan maka keuntungan yang didapat dibagi dua, dan apabila kegiatan usahanya mengalami kerugian maka kerugian tersebut menjadi tanggung jawab debitur. Sistem bagi hasil menjamin adanya keadilan dan tidak ada pihak yang terekploitasi didzolimi. Sistem bagi hasil dapat berbentuk musyarakah dan mudharabah dengan berbagi variasinya. 25 Saat ini lembaga keuangan syariah, baik Bank Umum dan Syariah, Bank Konvensional yang mempunyai cabang syariah, Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS, dan Baitul Māl Tamwil BMT di Indonesia, dalam melakukan distribusi hasil usaha antara shāhibul māl deposan dengan 23 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, cet.III, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 191. 24 Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Cet. 2, Jakarta:Kencana, 2005, h.41 25 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008, 26 33 lembaga keuangan syariah sebagai mudhārib masih mempergunakan prinsip bagi hasil revenue sharing belum ada yang mempergunakan metode pembagian laba profit sharing. 26 Uni-unit Syariah UUS Saat ini adalah perwujudan dari peranakan Bank-Bank Konvensional, dan melakukan bagi hasil dengan konsep mudharabah atau revenue sharing bukan semata-mata mencari keuntungan saja.

3. Nisbah Keuntungan