Pengujian Kuat Impak HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa variasi limbah sludge pertamina berbanding lurus dengan kuat tekan bata konstruksi konstruksi, semakin bertambah variasi limbah sludge pertamina maka kuat tekan dari bata konstruksi pun semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan limbah sludge pertamina mengisi kekosongan pada semen dan pasir, sehingga penambahan sludge dapat meningkatkan kekuatan bata konstruksi. Pengujian kuat tekan ini dilakukan setelah bata konstruksi mengalami masa pengeringan selama 28 hari. Kuat tekan bata konstruksi untuk variasi komposisi 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 limbah sludge pertamina, berturut-turut adalah 14,48MPa, 17,12 MPa, 18,60 MPa, 18,95 MPa, 18,97 MPa dan 19,48. Ditinjau menurut persyaratan kuat tekan minimum bata konstruksi beton SNI 03-0691-1996, bata konstruksi konstruksi dengan campuran limbah sludge pertamina memenuhi syarat kuat tekan minimum untuk bata konstruksi mutu B.

4.4 Pengujian Kuat Impak

Hasil pengujian impak yang diperoleh menggunakan sampel berbentuk balok. Nilai impak dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.4. Contoh perhitungan untuk menentukan nilai impak sampel untuk komposisi 1 sebagai berikut: Energi = 11 Joule Lebar = 23,5 mm = 2,35 x 10 -2 m Tinggi = 26 mm = 2,6 x 10 -2 m Luas permukaan A = l x t = 2,35 x 10 -2 m 2,6 x 10 -2 m = 6,11 x 10 -4 m 2 Maka : Impak = A W = 4 10 11 , 6 2 , 11 − x Jm 2 = 1,85x10 4 Jm 2 Untuk perhitungan impak rata-rata : Impak rata-rata = 3 10 85 , 1 1 9 , 1 1,80 4 − + + x Jm 2 = 1,85 x 10 -4 Jm 2 Hal yang sama dilakukan untuk menentukan nilai impak pada komposisi 1 sampai komposisi 6 sehingga diperoleh tabel di bawah ini tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Data hasil pengujian impak No. Agregat Semen Lebar cm Tinggi cm Luas 10 -4 m 2 Energi J Impak Jm 2 Rata- rata Jm 2 Sludge Pasir 1. 50 50 30 gr 2,35 2,35 2,35 2,60 2,67 2,53 6,11 6,27 5,95 11,0 12,0 11,0 1,80x10 4 1,91x10 4 1,85x10 4 1,85x10 4 2. 60 40 30 gr 2,35 2,35 2,35 2,45 2,43 2,41 5,76 5,71 5,66 11,0 11,8 11,6 1,91x10 4 2,06x10 4 2,04x10 4 2,00x10 4 3. 70 30 30 gr 2,35 2,35 2,35 2,46 2,51 2,45 5,78 5,89 5,76 12,5 12,7 12,5 2,16x10 4 2,15x10 4 2,17x10 4 2,16x10 4 4. 80 20 30 gr 2,35 2,35 2,35 2,55 2,45 2,50 5,99 5,76 5,87 13,5 12,9 13,3 2,25x10 4 2,24x10 4 2,26x10 4 2,25x10 4 5. 90 10 30 gr 2,35 2,35 2,35 2,29 2,30 2,30 5,38 5,40 5,40 12,9 13,0 13,1 2,39x10 4 2,41x10 4 2,43x10 4 2,41x10 4 6. 100 30 gr 2,35 2,35 2,35 2,50 2,53 2,47 5,87 5,95 5,80 15,0 14,5 14,9 2,55x10 4 2,44x10 4 2,57x10 4 2,52x10 4 Dari tabel 4.4 maka dapat dibuat grafik hubungan antara nilai impak terhadap perubahan komposisi bahan seperti gambar dibawah ini. Grafik Komposisi Bahan -vs- Impak Gambar 4.4 Grafik impak pada bata konstruksi terhadap variasi persentase limbah sludge pertamina 0,5 1 1,5 2 2,5 3 50 60 70 80 90 100 im p a k 1 4 J m 2 komposisi bahan Universitas Sumatera Utara Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa variasi limbah sludge pertamina berbanding lurus dengan kuat pukul bata konstruksi, semakin bertambah variasi limbah sludge pertamina maka kuat pukul impak dari bata konstruksi semakin meningkat pula. Hal ini disebabkan limbah sludge pertamina lebih bersifat padat sehingga sedikit terbentuk pori-pori. Semakin kecil pori-pori maka kekosongan pada sampel juga akan semakin sedikit dan itu berarti kekuatan bata konstruksi akan bertambah. Pengujian impak ini dilakukan setelah bata konstruksi mengalami masa pengeringan selama 28 hari. Kuat pukul impak bata konstruksi konstruksi untuk variasi komposisi 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 limbah sludge pertamina, berturut-turut adalah 1,85x10 4 Jm 2 , 2,00x10 4 Jm 2 , 2,16x10 4 Jm 2 , 2,25x10 4 Jm 2 , 2,41x10 4 Jm 2 dan 2,52x10 4 Jm 2 . .

4.5 Pengujian Kekerasan